Lya

7.7K 1.1K 108
                                    

"Ashilya Lee?" panggil Mark.

"Yes Mark Lee?"

"Lu dicariin ka Jiho. Dia nunggu lu di depan."

"Mau ngapain dia Mark?"

"Ya ngga tau lah."

"Hih... Kok nyolot sih."

"Abisnya lu ribet. Udah temuin sana. Kayaknya penting deh."

.

.

.

"Ka Ashilya?!" teriak Haechan menyambut kepulangan Ashilya.

Ashilya yang melamun, dibuat kaget dengan teriak itu. "Astaga, Chan. Aku sampe kaget."

"Hehehe... Maaf ka."

"Kapan dateng?"

"Tadi siang. Dianterin mama, nanti malem aku dijemput."

"Ka maen yuk?" ajak Haechan.

"Kemana?"

"Ga tau. Kemana aja deh, yang penting keluar. Suntuk aku dirumah sendirian."

"Loh... Bunda kemana?"

"Bunda nganterin tante Nari -mama Doyoung- chek up ka."

Fyi mama Doyoung engga lagi sakit apa apa ko. Cuma periksa kesehatan biasa. Biasa holang kaia.

"Oh iya."

"Tunggu bentar ya. Aku ganti baju dulu." pamit Ashilya.

"Sip."

.

.

.

"Siapa Doy?" tanya Joy setelah menutup sambungan telponnya.

"Mama."

"Kenapa?"

"Biasa. Abis chek up ga langsung pulang, izin jalan jalan dulu sama bunda."

"Enak ya punya dua ibu. Diperhatiin sana sini." celetuk Ten.

"Sembarangan."

"Terus punya adik yang gemesin lagi."

"Gregetin yang bener." koreksi Doyoung pada kalimat Ten barusan.

Doyoung, Ten, dan Joy sedang jalan jalan disalah satu mall dekat perumahan Doyoung, sebelum mereka pergi kerumah Doyoung. Mereka mendapatkan tugas Kuliah yang hampir sama, jadi mereka memutuskan untuk mengerjakan bersama.

Tentang Joy, dia adalah teman Doyoung dan Ten dari mulai jaman SMA. Jadi engga heran kalo Joy bisa akrab sama keduanya sekarang. Joy, Ten, dan Doyoung berada di fakultas yang sama, hanya beda jurusan saja.

.

.

.

"Astaga brother?!? Kalian disini juga?" kaget Haechan melihat dua teman sekolahnya ada di mall yang sama dengannya.

Pasalnya mall yang sedang Haechan datangi terbilang jauh dari rumah kedua temannya itu.

"Iya, Chan. Cari suasana baru. Hehehe..." jawab temen Haechan yang kaya Dilan.

"Halah.... Elu mah cari cewe baru, Jaem." sindir Haechan.

"Hehehe... Itu juga sih."

"Siapa mereka?" bisik Ashilya pada Haechan.

"Oh ya. Kenalin ini sepupu gw, ka Ashilya. Ka kenalin mereka temenku. Yang gede itu Jeno, yang kurus kering ini Jaemin."

"Sembarangan." kata Jaemin, yang dibilang Ashilya mirip Dilan.

"Hai Jae, Jen." sapa Ashilya.

"Hai ka." balas keduanya.

"Kita gabung aja ya, ka. Biar rame." usul Haechan yang diangguki Ashilya.

"Ya udah. Kemana dulu nih kita?" tanya Ashilya.

"Makan dulu deh, ka. Biar nanti tenaganya full." usul Jeno

.

.

.

"Dah yuk balik. Biar nanti ga kemaleman selesainya." Ajak Joy pada kedua lelaki yang sibuk main game dihapenya itu.

"Yaudah yuk." Ajak Doyoung berdiri.

"Eh itu Ashilya bukan?" tunjuk Ten pada gadis yang berada di timezone.

"Mana?" tanya Joy yang memang tidak begitu tau rupa Ashilya, hanya saja dia sering mendengar ceritanya dari Doyoung.

Sedangkan Doyoung sudah membidikan pandangannya pada gadis yang sedang bermain pump it up bersama lelaki disampingnya.

"Itu cewe pake baju pink yang gandengan tangan di pump it up bareng cowo baju biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu cewe pake baju pink yang gandengan tangan di pump it up bareng cowo baju biru." jelas Ten pada Joy.

"Cih... Sok romantis. Masih kecil juga engga tau diri." cibir Doyoung.

"Uh... Mereka lucu." komentar Joy setelah menemukan yang dimaksud Ten.

"Lucu apa-"

"Ih... Gemes banget gw. Cocok banget mereka jadi pasangan." komentar Joy memotong perkataan Doyoung.

"Pinter banget dah Ashilya kalo milih cowo. Nyarinya yang muka bblac tapi badan L-m*n." kali ini Ten berkomentar.

Pendapat dari kedua temannya itu membuat Doyoung tidak suka. Apa apaan Ashilya. Sudah bermesraan didepan umum. Mendapatkan komentar baik pula dari teman temannya.

Tidak lama kemudian Doyoung berjalan menghampiri Ashilya. Entah apa yang merasuki Doyoung hingga membuatnya menarik Ashilya mendekat padanya. Membuat gandengan Ashilya terlepas.

"Doyi?!" kaget Ashilya.

"Masih kecil pacar pacaran. Mau jadi apa lu kalo udah gede?" marah Doyoung.

Membuat Ten dan Joy melongo atas reaksi Doyoung. Sedangkan Ashilya, yang sedang dimarahi mala terlihat berpikir.

"Idol." jawab Ashilya, membuat Doyoung bingung.

Rupanya tidak hanya Doyoung saja yang bingung. Mereka -Ten dan Joy- juga ikut bingung. Ini kenapa tiba tiba Ashilya jawab ke gitu sih?

"Hah?" bingung Doyoung.

"Ya tadi kamu nanya, mau jadi apa aku kalo udah besar. Aku mau jadi idol. Biar bisa deket sama oppa. Eh?? Jadi Y/N kayanya lebih asik." jelas Ashilya yang membuat ketiga orang itu -Doyoung, Ten, dan Joy- menatapnya tak percaya.

Pasalnya ini masalah yang dibahas Doyoung bukan tentang itu. Tapi tentang Ashilya yang pacaran. Eh... Tapi kenapa Doyoung perlu bahas itu?

"Dia pacar kamu, Shil?" tanya Ten menatap cowo yang bersama Ashilya.

TETANGGA MASA DOYOUNG?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang