Jae

7.3K 1K 29
                                    

"Loh.. Ka John?" kaget Ashilya melihat Johnny di café yang sama dengannya.

 Ka John?" kaget Ashilya melihat Johnny di café yang sama dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai Shil. Pacar kamu?" tanya Johnny melihat lelaki disamping Ashilya.

"Bukan. Dia kaka kelas aku, ka." elak Ashilya.

"Jaehyun. Jung Jaehyun, ka." kata Jaehyun memperkenalkan diri.

"Gw Johnny Seo. Panggil aja Johnny."

"Ka John sendirian?" tanya Ashilya melihat sekitar, tak ada Doyoung ataupun teman teman yang lain.

"Iya. Tapi nanti Doyoung sama yang lain nyusul ko."

"Oh..."

"Mau gabung ga ka?" tawar Jaehyun.

"Boleh. Kalo Ashilya ngijinin."

"Yah.. Tapi aku engga ngijinin. Ga usah aja deh ka. Nanti ka John jadi orang ketiga." canda Ashilya pada Johnny.

Johnny tertawa terbahak melihat muka Ashilya yang ditekuk seperti biasanya saat Doyoung mengganggunya saat duduk berdua bersama Taeyong. Johnny tau Ashilya bercanda, tapi tidak dengan Jaehyun.

Jaehyun menganggap apa yang dikatakan Ashilya sungguhan. Membuat Jaehyun menjadi tersanjung dan menatap Ashilya dengan senyuman. Dia menganggap bahwa Ashilya sudah tidak marah lagi dengannya, dan beranggapan bahwa Ashilya memang mengganggapnya spesial.

.

.

.

"Jungkook?" seru Ashilya.

"Aku kangen. Mau peluk." kata Ashilya merentangkan tangannya.

"Ih... Pelukan kamu emang selalu hangat. Aku suka deh."

"Haduh kangen. Maaf ya kemaren engga sempet kasih kamu pelukan selamat malam."

"Sebagai permintaan maaf, aku buatin kamu coklat panas."

"Diminum ya, sayang."

"Iya sayang." sahut seseorang yang datang dari balkon kamar sebelah.

"Astaga. Doyi!" kaget Ashilya.

"Sini biar gw minum coklatnya." kata Doyoung sambil menadahkan tangannya.

"Dih... Aku buatin ini khusus untuk pacarku tercinta, Jungkook oppa."

"Udah sini gw wakilin dia minum. Lagian standee mana bisa minum." kata Doyoung santai.

Emang benar apa yang dikatakan Doyoung, standee mana mungkin bisa minum. Sedari tadi emang Ashilya ngomong sama Jungkook. Standeenya Jungkook maksudnya. Idola tercinta Ashilya.

"Engga mau. Mending aku minum sendiri."

"Lu kan buat dua, Shil. Udah yang itu kasih gw aja."

"Ini buat pacarku dibilang. Masih ngeyel aja."

"Jungkook engga bisa minum. Udah sini buat gw aja."

"Engga mau." kata Ashilya berjalan mundur, menjauh dari batas balkon yang dekat dengan Doyoung.

"Ah... Doyi jangan gitu!" jerit Ashilya saat melihat Doyoung melompat dari balkon kamarnya kebalkon kamar Ashilya.

Bugh..

Balkon kamar mereka emang dekat, bahkan tidak ada 1 meter. Jadi dari jarak segitu, Doyoung berani lompat dari balkonnya, menuju balkon Ashilya.

"Takut lu?" tanya Doyoung dengan senyum miring.

Doyoung tahu Ashilya takut dirinya jatuh. Jarak balkon memang tak seberapa. Tapi kalo meleset dan jatuh. Bisa kebayang dong jadinya kek gimana.

"Iya lah. Nanti kalo kamu jatuh terus mati gimana?" kesal Ashilya.

"Takut ga bisa ketemu gw lagi ya lu?" tuduh Doyoung menggoda Ashilya.

"Sor-"

"Udah. Duduk sini." kata Doyoung menarik Ashilya duduk dibangku panjang yang ada dibalkon Ashilya.

"Sini." Doyoung mengambil cangkir berisi coklat panas yang mulai menghangat dari tangan Ashilya.

Ashilya hanya mendengus saja. Kemudian beralih mengambil cangkir lain yang diletakan di meja yang berjajar dengan bangku tersebut.

"Sayang, jangan cemburu ya." kata Ashilya pada standee Jungkook.

"Maaf." kata Doyoung tiba-tiba.

"Udah gpp minum aja. Jungkook oppa pasti-"

"Maaf buat kemaren. Gw udah nyiram lu sampe nangis."

"Lupain. Aku nangis bukan karena kamu ko."

"Jadi bener?" guman Doyoung pelan.

"Hah? Apanya?"

"Gpp."

"Lu abis jalan sama gebetan lu ya?" tanya Doyoung.

"Engga."

"Dih bohong."

"Emang engga ko."

"Tapi tadi Johnny bilang lu jalan bareng cowo."

"Iya."

"Tuh kan. Bohong lu."

"Ya tadinya sih emang gebetan. Tapi udah ada yang ngegebet dia duluan. Ya aku mundurlah."

"Loh ko gitu? Baru gebetan aja. Mereka kan belum pacaran."

"Tetep aja engga mau. Kalo udah dijadikan gebetan sama orang lain ya mending aku mundurlah. Engga tega aku menyakiti hati sesama perempuan."

"Sok banget."

"Lagian, dalam urusan cinta. Lu bisa sedikit egois. Kalo si cowo ngarepin lu. Lu bisa pertahanin dia. Jangan mundur." komentar Doyoung.

"Oke." jawab Ashilya membuat Doyoung gelagapan.

Doyoung rasanya menyesal telah memberi masukan seperti itu.

'Oke ka. Biar aku coba nanti, kalo aku jatuh cinta lagi. Tidak untuk kali ini.' lanjut Ashilya dalam hati.

.

.

.

"Ayo Shil cepetan." kata Dahyun sambil menggeret Ashilya masuk ke dalam taksi.

"Kenapa, Day?" tanya Ashilya saat udah didalam taksi.

"Gpp pengen cepet cepet pulang aja. Hehehe..." kata Dahyun dengan senyum yang dipaksakan.

Drrttt... Drrttt...

Buru-buru Ashilya mengambil ponselnya, untuk melihat siapa yang menghubunginya.

"Siapa?" tanya Dahyun.

"Ka Jaehyun-- Eh ngapain? Kok dimatiin?" heran Ashilya saat Dahyun merebut ponselnya dan mematikan telpon dari Jaehyun.

"Ga penting."

"Loh kok lu kantongin sih ponsel gw?"

"Udah. Untuk sementara aja no ponsel ponselan. Kita habisin waktu berdua."

Ashilya merasa aneh dengan sikap Dahyun. Dahyun nampak seperti orang ketakutan, dan terus menempeli Ashilya.

TETANGGA MASA DOYOUNG?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang