Setelah mendengar ceramah dari Doyoung tentang cinta pertama. Ashilya merasa mendapat pencerahan tentang perasaannya untuk Jungwoo.
Jungwoo emang cinta pertama Ashilya, tapi bukan berarti Ashilya masih cinta. Mungkin memang ada sedikit rasa karena Jungwoo adalah orang pertama. Tapi Ashilya mulai yakin kalo perasaannya untuk Jungwoo kali ini bukan lagi cinta seperti dulu, hanya sekedar perasaan kagum seperti yang Doyoung katakan. Mungkin.
Soal debaran jantungnya mungkin karena dulu hingga kini Jungwoo tidak pernah mengetahui perasaan Ashilya. Ashilya menyimpan itu dari Jungwoo. Tidak pernah mengungkapkannya. Oh atau mungkin belum. Jadi, tunggu aja 😂😂
Ashilya sedikit lebih bisa mengontrol perasaannya. Ashilya jadi tidak menghindar dari Jungwoo lagi. Bukan menghindar sih, karena sebenernya Ashilya dan Jungwoo juga tidak sedekat itu. Tapi sekarang Ashilya sudah tidak meminimalisir kesempatan pertemuan dirinya dengan Jungwoo. Biar mengalir saja.
Seperti saat ini. Ashilya menghabiskan Sabtunya dengan bersih bersih rumah. Halaman Ashilya yang memang terdapat beberapa tanaman cantik milik sang bunda kini tengah dirawatnya. Menyiram dan memotong rumput yang panjang, memberi pupuk serta menata ulang sesuai keinginan Ashilya
"KA ASHILYAAA!!??"
"Apa? Ada apa?" panik Ashilya masuk rumah menemukan Haechan yang menangis goleran memegang dompetnya.
"Huehhh... Uang aku abis ka..."
"Hah?"
"Minta uangnya... Aku mau mantai tapi ga ada duit..." rengek Haechan menendang udara.
"Gegayaan mau mantai tapi duit ga punya." cibir Ashilya kesal, pasalnya dikira tadi ada masalah besar apa sampai Haechan jejeritan kaya gitu.
"Minta uangnya ka..."rengek Haechan lagi.
"Kamu ya. Giliran aku dirumah kamu keluar." sedih Ashilya. Kesal juga sih soalnya Ashilya sudah menolak tawaran hang0ut Dahyun demi menemani Haechan dirumah, eh malah ditinggal.
"Biarin. Biar ka Ashilya merasakan kesepianku." tembak Haechan tepat sasaran buat Ashilya bungkam.
.
.
."Masak masak sendiri. Makan makan sendiri--- hueeehhhh melas banget sih hidup gw...." ratap Ashilya menelungkupkan wajahnya dimeja makan.
"Jomblo sih..." celetuk seseorang membuat Ashilya menegak kaget.
"Heh?! Kaya situ udah laku aja." remeh Ashilya.
"Minimal gw ngga ngenes kaya lu."
"Sini gw temenin makan." tarik Doyoung pada nasi goreng buatan Ashilya.
Iya. Seseorang itu Doyoung.
"Ga ada racunnya kan ini?" tanya Doyoung menyulut amarah Ashilya.
"Racun sih engga ada. Tapi kayaknya udah basi kena pegang tangan kotormu."
"Kasar." komentar Doyoung.
"Cewek ga boleh ngomong kasar. Aa..." Doyoung menyuapkan nasi goreng ke mulut Ashilya setelah menyuap untuk dirinya sendiri.
"Ashilya rese kalo lagi laper..." kata Doyoung terus menyuapi Ashilya sampai nasi goreng dipiring itu tandas.
"Mau ngapain lagi?" tanya Doyoung setelah mencuci piring kotor.
"Emang mau nemenin?"
"Iya. Mau ngapain lagi ini?"
"Doyi ngga nemenin Jungwoo maen lagi?"
"Engga. Jungwoo lagi maen sama temennya."
"Oh gitu. Kalo Jungwoo engga maen sama temennya, Doyi bakalan nemenin dia. Bagus. Jungwoo masih prioritas, dan aku jadi back up." sinis Ashilya.
"Cemburuan banget sih..." gemas Doyoung mencubit pipi Ashilya.
"Aku mau nonton."
"Yaudah ganti sana."
"Ganti?"
"Iyalah. Lu mau nonton pake daster gini?" tunjuk Doyoung pada pakaian Ashilya.
"Ya gpp. Kan ga ada undang undang yang melarang."
"Ya gpp sih asal lu ngga malu aja di kira emak emak."
"Ya gpp. Kan ada yang jadi bapaknya."
"Heh?" loading Doyoung.
"Hehehe... Engga. Aku mandi dulu deh." pungkas Ashilya cekikikan.
.
.
."Huehhh.... Kenapa musti nginep sih Chan!!!" kesal Ashilya berguling guling dikasurnya.
Barusan Haechan ijin kalo dia ngga bakal pulang karena mau nginep. Haechan bilang ini acara perpisahan temennya yang dari luar kota, jadi Ashilya mengizinkan.
Beruntung ada Gongmyung juga disana, jadi Ashilya tenang memberi izin pada Haechan.
Tunggu?? Kenapa ada ka Myung juga ya? Ngapain ka Myung diacara perpisahan Haechan sama temennya? Ka Myung kenal temennya Haechan? Ah mungkin kebetulan saja mereka menginap ditempat yang sama.
"Laper..."
"Padahal tadi udah makan banyak." ingat Ashilya bagaimana dia makan dengan porsi cukup besar tadi setelah menonton dengan Doyoung.
"Huehhh... Mager banget. Tapi laper." rengek Ashilya mengusak perutnya sendiri.
"Ah... Telpon aja!!" ide Ashilya menghubungi seseorang.
"Laper?" buka Ashilya setelah telponnya tersambung.
'terus?'
"Ya pengertian dong. Beliin apa gitu kek."
'mau apa?'
"Mau cintamu...."
'udah gw kasih.'
"Kapan? Engga pernah?"
'emang gw ada bilang kalo cinta gw kasih buat elu!?!'
"Yee.... Si bapak ngegas banget. PMS ya?"
'udah cepetan lu mau apa?'
"Apa yang Doyi beliin aku mau--"
tut
"Dih... Jahat banget langsung dimatiin." kesal Ashilya setelah telponnya diputus sepihak oleh Doyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
TETANGGA MASA DOYOUNG?
FanfictionSi galak atau Si bobrok yang bakal jatuh lebih dulu? Tentang galaknya Doyoung menghadapi bobroknya Ashilya