Liu

2.6K 523 56
                                    

"Oy... Doy?"

"Nganterin surat undangan lu?" goda Daniel yang melihat kehadiran Doyoung di kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nganterin surat undangan lu?" goda Daniel yang melihat kehadiran Doyoung di kampus.

"Mana Ten?" tanya Doyoung tak menggubris pertanyaan Daniel.

Udah biasa Doyoung kaya gitu, jadi aKang Daniel ngga bakal sakit hati.

"Dia di kan----"

"Astaga astaga Doy!" heboh Ten menyelah.

"Ikut gw sekarang Doy!" tarik Ten pada Doyoung, membawa lelaki itu pergi bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ikut gw sekarang Doy!" tarik Ten pada Doyoung, membawa lelaki itu pergi bersamanya.





















"Hahahaha...."

"Sinting!"

"Lu sih ngga liat gimana mukanya Joy tadi. Kalo lu liat pasti lu bakal ngakak.  Hahahah..." Ten masih tertawa mengingat kelakuan dirinya yang baru saja menjahili Joy hingga membuat perempuan tersebut jengkel setengah mati dan mengejarnya untuk mecekik lelaki tersebut.

"Gimana gw bisa liat kalo lu udah keburu narik gw pergi."

"Iya juga ya..."

"Lagian juga gw ga tertarik."

"Tau deh yang tertariknya sama dede---"

"Tuh tau."

"Mau kemana?" tanya Doyoung yang tidak tau arah tujuan mereka setelah mobil cukup jauh dari area gedung fakultas mereka.

"Kemana aja deh. Terserah lu yang penting gw udah selamat dari Joy."

"Lu jangan gangguin Joy mulu. Suka dia tau rasa lu."

"Kaya lu dong. Gangguin Ashi--"

"Ck... iya. Ati ati lu kaya gw."

"Hwahahaha..... nggak nyangkal lagi ya Doy."

"Diem---"

"Belok kanan Doy." intruksi Ten saat Doyoung akan mengarahkan mobilnya keluar dari area kampus.

"Mau kemana lu?" heran Doyoung saat Ten mengarahkannya menuju rumpun sosial di kampusnya.

"Mau jenguk calon." jawab ten cengengesan tapi bikin Doyoung  ngelirik dia tajam.

"Wezzz... santai Doy. Anak sosial bukan doi lu doang."

"Lagian siapa yang berani nikung gebetan Kim galak Doyoung." lanjut Ten.

"Beri--- Gila!? Lu abisin semuanya??" geram Doyoung kaget melihat kardus yang berisi setengah lusin donat miliknya telah kosong.

"Hehehe... ga kerasa." cengir Ten tanpa rasa bersalah.

"Turun lu!!" usir Doyoung yang kini telah menhentikan mobilnya di depan salah satu gedung fakultas.

"Ih.... Doyi--"

"Jangan panggil gw pake panggilan itu!"

"Doyi?"

"TEN!!!"

"Ayolah--"

"Turun gw bilang!"

"Doyi---"

"TEN!!! Lu bener--"

"Oke oke gw salah. Gw minta maaf."

"Turun!"

"Oke gw turun...." ucap Ten perlahan mendekat ke arah Doyoung.

"Ngap---"

"Maaf...."

"Lu---"

Clek

Brak

Tit tit tit

"TEN!?!?" kaget Doyoung saat Ten kabur dengan membawa kunci mobilnya.

"Si alan." maki Doyoung yang terkunci di dalam mobilnya.

.
.
.

"Awas kalo ngga nganterin aku selamat sampai di rumah."

"Gw anterin lu selamat sampai di pelaminan"

"Ngarang!"

"Sini pegang tangan gw."

"Males!!" ketus Ashilya bikin Ten tertawa.

"Percaya deh sama gw. Kalo gw bilang pegang ya pegang."

"Ga mau!!" histeris Ashilya saat tangan Ten hampir menyentuh jemarinya.

"Pegang tangan aja elah..." greget Ten.

"Aku ga mau! Ada hati yang harus aku jaga."

"Gaya lu bocah. Emang hati siapa yang lagi lu jaga?"

"Ya hati aku sendiri lah. Dikata aku ngga ada hati apa!"

"Udah gw duga. Tapi tetep aja ngakak. Lagian lu kan jomblo ya. Mau jaga hati siapa juga?"

Ashilya melirik Ten sebal.

"Oh lu ada gebetan ya?" tanya Ten pura pura ga tau.

"Asal ka Ten tau ya. Soal ngejaga hati, ngga harus kita punya orang yang spesial."

"Lah---"

"Jangan sosoan jaga hati orang kalo hati sendiri ga bisa ngejaga."

Ten sedikit tertampar dengan kata kata Ashilya. Namun Ten mengabaikan perkataan tersebut saat dilihatnya tujuan sudah dekat. Ditariknya tangan Ashilya cepat.

"Apa ini?" bingung Ashilya. Bukan nggak tau. Ashilya tau itu kunci mobil. Yang jadi pertanyaan itu kenapa Ten menyerahkan kunci mobil padanya.

Apa ka Ten mau nyuruh aku yang nyetir? Dih....

"Nyampe pelaminan ya ,Shil." Senyum jahil Ten sambil menekan kunci mobil di tangan Ashilya.

Tit tit tit

Clek

Ten membukakan pintu untuk Ashilya dan mendorongnya masuk ke dalam mobil.

"Tolong nyampe pelaminan ya." pesan Ten pada orang yang duduk di kursi kemudi.

" pesan Ten pada orang yang duduk di kursi kemudi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TETANGGA MASA DOYOUNG?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang