Min-(Meanwhile)-Park

4.2K 619 25
                                    

"Motor siapa di depan Chan?"

"Oh... ka Doy. Itu motor ka Mark."

"Mana anaknya?"

"Ada dikamar."

"Kamar siapa?"

"Ya kamar ka Ashilya lah."

"Hah? Ngapain mereka?"

"Ya jenguk ka Ashilya lah."

"Lu kok ga nemenin?"

"Ngapain? Mereka kan udah gede."

"Justru karena mereka udah gede--"

"Astaga?! Ramenku!!!" potong panik Haechan berlari ke dapur untuk mengecek ramen yang tadi dibuatnya.

"Astaga bocah." gerutu Doyoung berjalan ke kamar Ashilya.


"Jangan cemburu sama Dahyun."

Doyoung menghentikan langka saat mendengar suara Mark yang terdengar serius.

"Shil?"

"Ashilya?"

"Apasih!" kali ini suara Ashilya.

"Jangan marah dong."

"Gw ga marah." suara Ashilya lagi

"Ga marah tapi dari tadi diem aja."

"Tuh kan..."

"Gw nyanyiin deh."

"Ashilya??" masih suara Mark.

Doyoung mencoba mendekat agar bisa melihat apa yang terjadi dikamar Ashilya. Disana ada Mark yang meraih gitar, entah milik siapa ada di pojok kamar Ashilya.

Mark memposisikan diri duduk diranjang Ashilya yang membuat Doyoung ngga terima namun tak mencegah karena Ashilya sendiri tak melarang.

"Do you hear me
I'm talking to you"

Mata Doyoung melebar mendengar nyanyian Mark. Dari lirik dan petikan gitar pertama saja Doyoung sudah tau lagu apa yang dibawakan Mark untuk Ashilya. Lucky milik Jason Mraz. Lagu cinta yang terjadi dalam persahabatan.

Tiba-tiba percakapannya dengan Ashilya tadi pagi terputar diotaknya.

"Dia lagi nunggu doi nya peka."

"Siapa doi nya?"

"Mark sering cerita tapi engga pernah sebut nama."

"Benarkah?" tanya Doyoung pada spekulasinya sendiri.

Lamunan Doyoung buyar bersamaan dengan terhentinya nyanyian Mark.

"Udah dong Shil marahnya." dilihatnya Mark meraih jemari Ashilya untuk digengam.

Doyoung mendengus sebal melihatnya.

"Ngapain gw ngintip sih!!" kesal Doyoung memilih untuk pergi.

.
.
.

"Entar jangan lupa vc gw ya." kata Ashilya sambil mengantar Mark keluar rumah.

"Ngga ah males. Entar lu ngeledekin gw lagi."

"Ututuh sayangnya aku marah." gemas Ashilya mencubit pipi Mark yang sebal.

"Janji deh ngga bakal ngeledekin." Ashilya mengangkat kelingkingnya berjanji.

"Ayo dong Mark." paksa Ashilya menautkan kelingking mereka.

"Sayang sama Mark." senang Ashilya memeluk sayang Mark.

Ashilya mencoba memberikan semangat untuk sahabatnya yang baru saja patah hati. Karena tidak bisa menyenangkan Mark dengan mengajaknya jalan jalan seperti yang Dahyun lakukan, maka Ashilya memberikan pelukan semangat untuknya.

Namun yang disebrang sana sepertinya salah mengartikan pelukan dan kata kata Ashilya untuk Mark.

.
.
.

"Ashilya mana Chan?"

"Ka Ashilya lagi mandi."

"Ini juga kak?" tanya Haechan pada Gongmyung saat mereka menyajikan makan malam.

"Iya. Itu semua. Kita abisin malam ini."

"Yeeyyy.... Pesta! Pesta! Makan besar!" antusias Haechan saat makanan untuk malam ini lebih banyak dari biasanya.

"Doy?" panggil Gongmyung pada sang adik yang sedari tadi diam.

"Hm..."

"Panggilin As--"

"Males!"

"Oke. Ngga usah ikut makan lu."

"Aishh!!" kesal Doyoung beranjak ke kamar Ashilya.

Btw mereka makan malam di rumah Ashilya.



"Apaan sih bahas bahas Jungwoo. Engga ada urusannya ya."

Suara Ashilya terdengar kesal dari dalam kamarnya.

"Iya iyah maaf. Salah terus dah gw."

Jawab suara laki-laki membuat Doyoung buru buru masuk. Dilihatnya disana Ashilya sedang vc dengan cowok tapi wajah si cowok engga terlalu jelas di penglihatan Doyoung.

"Entar jangan lupa vc gw ya." kata Ashilya yang mengantar Mark keluar rumahnya.

"Mark." putus Doyoung pada siapa cowok yang sedang vc dengan Ashilya mengingat percakapan mereka tadi siang.

"Masih kangen." cowok yang disangka Mark berujar.

"Ga usah manja deh." sahut Ashilya

"Gpp kan manja sama pacar."

"Ya gpp..."

"Astaga astaga gw nguping lagi." desis Doyoung memutuskan keluar dari kamar Ashilya tanpa sepengetahuan pemiliknya seperti saat dia datang.

TETANGGA MASA DOYOUNG?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang