"Astaga?! Masih mau nambah lagi?" frustrasi Lucas saat Ashilya masih ingin menambah belanjaannya lagi.
"Jungkook oppa ganteng banget sih, Cas. Ga sanggup aku kalo harus menelantarkan wajah ganteng ini." jawab Ashilya sambil meraih kipas tangan dengan gambar Jungkook.
Yang nanya belanja apa Ashilya hari ini. Jawabannya adalah belanja merchandise pacarnya-Jungkook oppa-. Maklum fangirl.
"Sudah berapa barang yang lu beli hari ini dengan gambar oppa lu itu? Udah banyak banget Lyly. Taruh ngga." peringat Lucas.
"Astaga Lucas ini beda. Gambarnya beda. Gw belum punya yang ini."
"Huft... Susah ya ngomong sama fangirl."
"Jangan gitu dong, Cas. Kemaren kan udah janji mau nemenin gw buat jalan sama pacar." melas Ashilya.
Haduh... Kalo gini mah Lucas pasrah aja. Udah kepalang janji emang kemaren. Lagian pacar Ashilya juga cuman Jungkook. Merchandise Jungkook maksudnya. Jadi dia ga perlu jadi obat nyamuk.
"Ya udah, sori. Ayo lanjut belanja lagi. Nih tangan gw masih kuat ko buat bawa belanja lu." kata Lucas sambil mengelus rambut Ashilya, mencoba membuat mood cewe itu balik semula.
Lucas inget kemaren waktu nganterin Ashilya pulang. Waktu itu rumah sebelah Ashilya lagi rame. Emang sih Lucas sering lihat itu rumah rame. Tapi kemaren ada seorang lelaki yang engga pernah Lucas liat, ikut meramaikan rumah itu.
Entah benar atau tidak, Lucas menduga orang itu memiliki arti khusus bagi Ashilya. Karena hanya dengan melihatnya saja dapat mengubah mood Ashilya,yang tadinya cerah saat membahas para sepupu ganteng Lucas, menjadi suram seketika saat melihatnya.
Ashilya menatap lelaki tersebut dengan tatapan berbeda. Tatapan tidak suka terlihat jelas dari sorotan mata Ashilya kemarin. Tapi Lucas yakin, sedikitnya Ashilya juga menatapnya dengan tatapan rindu, mungkin. Itulah mengapa Lucas memberikan janji pada Ashilya yang dapat mengubah mood gandis itu dari yang sebelumnya suram menjadi ceria. Ya, janji yang dapat membuat Ashilya ceria kembali adalah tentang pacarnya -Jungkook oppa-
.
.
."Pagi ibundaku tercinta. Pagi ayahanda." sapa Ashilya yang baru menuruni tangga untuk bergabung sarapan bersama kedua orang tuanya.
"Pagi sayang. Seneng banget kayanya."
"Iya dong."
"Pagi Shil?"
"OH... ASTAGA?! Oh my!" kaget Ashilya saat melihat Doyoung juga duduk disana.
"Ga usah lebay deh kamu." ledek bunda Ashilya.
"Sini duduk. Ayah mau ngomong serius sama kamu."
Setelah sang ayah mengatakan itu, pikiran Ashilya langsung melayang, melalangbuana. Seperti deja vu rasanya. Kalimat ini sering dia dengar.
Oh tidak. Bukan didengar, tapi dibaca.
Ah... Ashilya ingat sekarang. Sekarang dia tau darimana kalimat itu. Itu dari cerita wattpad yang sering dibaca selama ini.
Dengan dia sebagai pemeran utama, dan Jungkook oppa sebagai si lelaki. Jalan ceritanya adalah sepemeran utama akan dijodohkan dengan Jungkook oppa. Ah... Senangnya halu ini.
Tapi tunggu, ini kenyataan. Tidak ada Jungkook oppa disana. Hanya ada Doyoung. Apa Doyoung yang akan dijodohkan dengannya? Oh... Tidak. Dia tidak mau.
"Ashilya?" panggil sang ayah membuyarkan lamunan sang anak.
"Aku ngga mau." kata Ashilya spontan.
"Kenapa? Biasanya juga bareng sama Doyoung kalo ayah dan Myung tidak bisa mengantar?" tanya bunda Ashilya heran.
"Hah?"
.
.
."Hahahaha... Bego banget sih lu." ledek Dahyun menertawakan kebodohan Ashilya.
"Malu gw Shil jadi saudara semarga lu. Hahahaha..." giliran Mark menertawakan Ashilya.
Dahyun dan Mark menertawakan kebodohan Ashilya. Ah mungkin kehaluan Ashilya, yang membuatnya nampak bodoh. Bagaimana tidak? Ternyata yang dimaksud ayahnya tadi pagi mengenai ngomong serius adalah untuk menitipkannya pada Doyoung.
Bukan. Bukan dititipkan dalam artian perjodohan seperti yang dipikirkan Ashilya. Melainkan dititipkan untuk diberi tumpangan setiap berangkat sekolah. Doyoung diberikan amanat oleh Ayah Ashilya untuk mengantarkan anaknya berangkat sekolah selama seminggu lebih kedepan, karena ayah Ashilya ada tugas diluar kota.
"Udah dong ketawanya. Malu gw."
Beneran malu deh Ashilya sekarang. Dia menjadi pusat perhatian dikantin yang ramai ini karena kedua temennya tidak berhenti tertawa setelah dia menceritakan kejadian tadi pagi.
"Nyesel gw cerita sama kalian." sesal Ashilya.
"Ututuh... Yang gagal dijodohin marah Mark." goda Dahyun masih mengejek yang langsung membuat tawa Mark makin keras saja.
"Si*alan lu pada." kata Ashilya beranjak pergi sebelum tangannya dicekal seseorang.
"Apa?!" kesal Ashilya pada Lucas yang baru muncul dan menahan tangannya.
"Yaelah Ly. Gw baru dateng juga udah kena semprot." protes Lucas.
"Lu ma-"
"Temenin gw makan." potong Lucas cepet sebelum Ashilya menyelesaikan kalimatnya.
"Ada Mark sama Dahyun, ngapain minta gw?"
"Gw maunya elu."
"Yaudah oke." kata Ashilya kembali duduk.
Mark maupun Dahyun memandang keduanya tidak percaya. Sebenarnya sudah biasa jika Lucas berlaku seperti itu. Hanya saja... Ah entahlah. Sulit dijelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TETANGGA MASA DOYOUNG?
FanfictionSi galak atau Si bobrok yang bakal jatuh lebih dulu? Tentang galaknya Doyoung menghadapi bobroknya Ashilya