Kim

30K 2.1K 250
                                    

"KIM DOYOUNG?!" marah seorang gadis menghampiri lelaki yang dipanggil Doyoung itu.

Bugh

"Akh..." pekik Doyoung.

Tendangan sang gadis tepat mengenai punggung Doyoung, sebelum sempat lelaki itu berbalik. Sukses membuat lawannya tersungkur.

"Kurang ajar! Kenapa lu corat coret muka pacar gw? Kakinya sama tangan juga lu patahin. Kenapa telinganya ilang satu?" cecar sang gadis sambil terus memukuli punggung, dan menjambak rambut Doyoung.

"Aw... Aduh...Akh--berhenti... Aw!" ringis Doyoung.

"Astaga?!" jerit mama Doyoung melihat sang anak yang tersungkur dengan seorang gadis duduk di punggungnya terus memukul dan menjambak sang anak.

"Mama.. Doyi menyakiti pacarku. Dia memotong telinga, juga mematahkan tangan dan kaki kekasihku." Aduh sang gadis pada mama Doyoung tapi masih tetap memukuli sang anak.

"Astaga Ashilya... Cukup sayang."

"Cukup ya... Biar mama yang hukum Doyoung nanti." Mama Doyoung membujuk Ashilya untuk tidak melanjutkan aksinya menyiksa sang anak.

Mama Doyoung membantu Ashilya berdiri dari punggung Doyoung.

"Mama... Dia telah men-"

"Iya mama tahu. Nanti biar mama hukum Doyoung."

"Astaga, ma?! Anak mama itu siapa sih sebenarnya?" kesal Doyoung melihat sang mama yang lebih menghawatirkan Ashilya, yang notabane nya hanya tetangga mereka.

"Aku udah disiksa habis habisan. Masih mau meng-"

"Diam kamu Doyoung! Sekarang kamu carikan Ashilya pacar yang baru! Kalo tidak dapat, tidak usah pulang." perintah sang mama.

"Ga peduli. Harus edisi terbaru!" tuntut gadis bernama Ashilya.

.

.

.

"Napa lu Doy?" tanya Ten -teman Doyoung-

"Frustrasi gw. Bisa bisanya gw diporotin anak kecil."

"Ashilya?"

"Iya lah. Sapa lagi bocah yang ganggu hidup gw selain dia."

"Diapain lagi lu sama dia?"

"Bisa bisanya dia nyuruh gw nyuri standee idola nya. Ga ngakal tuh anak."

"Terus lu gimana?"

"Ya ga mau lah. Gw bujuk tuh pemilik toko yang punya standee buat dijual ke gw. Ya gw berhasil sih, tapi harga mahal. Banget malah. Soalnya emang engga dijual."

"Ko bisa sih?"

"Gw ngancurin standee dia yang ada dibalkon kamarnya. Gw geregetan karena dia berisik tiap malam ngehalu sama tuh standee."

"Hahaha... Namanya juga fangirl, Doy. Ya wajar lah."

"Wajar sih kalo ngga ganggu gw. Lu tau kan letak balkon kamar gw sama dia itu hadep hadepan dan jaraknya deket banget. Pasti kedengeran lah suara cemprengnya itu nyampe kedalem kamar gw."

"Yang sabar aja, Doy. Anggep itu hiburan."

"Hiburan apaan kalo menyiksa batin, Ten!!"

"Nyiksa batin gimana? Lu cemburu?!"

" Ya kali!!!"

.

.

.

TETANGGA MASA DOYOUNG?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang