"Ka, bisa ngga kita pindah aja."
"Kenapa? Kamu ngga suka disini." tanya Gongmyung saat Ashilya meminta pindah.
Hari ini Ashilya datang kerumah Gongmyung, untuk meminta bantuan Gongmyung mengerjakan tugas. Mereka tengah mengerjakan tugas di rooftop rumah.
Gongmyung adalah seorang dokter jadi wajar saja kalau Ashilya meminta bantuan Gongmyung untuk mengerjakan tugas biologinya. Itu pasti mudah bagi Gongmyung, menurut Ashilya.
"Bukan engga suka tempatnya. Hanya engga suka orangnya saja." jawab Ashilya sambil melirik sinis Doyoung yang ada dibelakang Gongmyung.
"Kalo engga suka ya pergi aja." komentar Doyoung.
"Iya. Ini juga mau pergi." Ashilya beranjak dari duduknya "Ayo ka." geret Ashilya pada Gongmyung.
Ashilya membawa Gongmyung turun dari rooftop, dan memilih mengerjakan tugas di ruang tamu.
"Apalagi?" tanya Gongmyung melihat Ashilya masih kesal.
"Itu." tunjuk Ashilya pada ponsel yang ternyata milik Doyoung tergeletak di singel sofa ruang tamu.
"Yaudah, anterin sana." Gongmyung memberikan ponsel itu pada Ashilya.
"Ih... Aku ngga mau ketemu Doyi."
"Yaudah, biarin hapenya disini."
"Gamau. Nanti kalo hapenya disini dia bakal kesini."
"Ya bagus dong. Kita jadi engga perlu nganterin."
"Ih... Ka Myung masa engga ngerti. Aku ngga mau ketemu Doyi."
"Gw juga males ketemu lu." sewot Doyoung yang baru muncul, mengambil ponselnya.
"Astaga... Kalian itu kenapa sih? Ketemu berantem, ngga ketemu nyariin." frustasi Gongmyung.
"Ih... Udahlah aku mau pulang aja." Ashilya merapikan bukunya.
"Loh kan belum selesai Shil." cegah Gongmyung.
"Aku selesaiin sendiri ka. Nanti kalo ada yang engga bisa aku telpon ka Myung. Dah ka Myung." pamit Ashilya berlalu pergi.
"Lu apain dia?" todong Gongmyung pada sang adik saat Ashilya sudah menghilang.
"Dih... Ko gw. Bocil aja tuh yg sensian."
"Tapi dia engga akan kek gitu kalo engga lu yang mulai."
"Salahin aja gw terus. Salahin."
"Dih... Ko lu sensi sih. Gw kan ngomong yang sebenarnya."
"Padahal Ashilya juga sering banget ganggu gw, tapi engga pernah disalahin."
"Dia kan masih kecil-"
"Dia udah kelas 11. Kecil apanya?"
"Tapi lu masih sering nyebut dia bocil."
"Ya itu karena sikap dia yang kekanakan."
"Udah maklum aja."
"Ya ga bisalah."
"Lagian itu kan yang lu kangenin belakangan ini."
"Heh? Apaan?"
"Halah engga usah bohong."
"Ngapain gw kangen dia. Gaguna."
"Ngga usah ngelak Doy. Seminggu ini kamu emang kangen sama Ashilya." celetuk sang mama mendukung argumen Gongmyung
"Mama apaan sih? Aku ga ada kangen ya sama dia?"
"Terus ngapain lu slama ini ngejogrok di jendela mantengin balkon Ashilya?" sahut Gongmyung.
"Heh? Apaan? Engga ngga ada."
"Nungguin Ashilya keluarkan lu. Kangen pasti."
"Engga ya. Gw ngga nunggu Ashilya."
"Terus napa? Lu ngga suka kan sama pacar Ashilya -Standee Jungkook-?"
"Ya engga lah. Gw masih normal."
"Bener berarti."
"Apanya yang bener?"
"Bener kalo kamu sukanya sama Ashilya."
"Mama ko ngomong gitu sih." kesal Doyoung atas komentar sang mama.
"Udah lah Doy. Wajar ko." sahut Gongmyung. "Ya ngga ma?"
"Iya. Mama setuju ko."
"Aish...." kesal Doyoung berlalu menuju kamarnya.
.
.
."Ka My-"
"Heh?" Doyoung menarik tangan Ashilya yang hendak berbalik.
Tadinya Ashilya datang pagi-pagi kerumah Doyoung adalah untuk bertemu Gongmyung. Ashilya meminta Gongmyung untuk mencatatkan rumus rumus yang tidak tercantum dibukunya, dan sepakat untuk mengambilnya pagi ini. Tapi saat datang yang ditemui malah sang adik, yang sudah membuatnya dongkol sejak 2 hari yang lalu.
"Lepas ka."
"Bentar,"
"Aku mau berangkat."
"Gw anterin."
"Aku dijemput."
"Oh... Ya udah."
"Balik dulu ka."pamit Ashilya.
"Lu ngga mau ini?" tanya Doyoung menunjukkan kertas lipat yang isinya rumus.
"Ka Myung nitipin ke gw, soalnya kaka ada operasi mendadak."
"Makasih ka." kata Ashilya menerima kertas itu.
"Lyly?" panggil Lucas didepan rumah Ashilya, disana ada bunda Ashilya juga yang sedang menyiram tanaman.
"Tunggu bentar." kata Ashilya menyahuti dari halaman rumah Doyoung.
"Aku pergi dulu ka." pamit Ashilya yang tidak disahuti Doyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
TETANGGA MASA DOYOUNG?
FanfictionSi galak atau Si bobrok yang bakal jatuh lebih dulu? Tentang galaknya Doyoung menghadapi bobroknya Ashilya