Bagian 2

3.1K 249 7
                                    

Setelah Eunseo memasuki mobil kakaknya, mereka langsung melesat menuju cafe tempat mereka akan bertemu dengan orang itu. Eunseo masih penasaran apa sebenarnya yang akan mereka bicarakan dan siapa teman kakaknya itu. Setelah sekitar 10 menit dalam perjalanan mereka sampai di cafe itu. Sembari berjalan ke pintu masuk, Eunseo menerawang melihat ke dalam cafe, karena memang cafe tersebut berdinding kaca, sehingga isi cafe bisa terlihat dari luar. Tak sengaja atensi Eunseo jatuh kepada seorang wanita yang sedang duduk sambil memainkan hp nya.

 Tak sengaja atensi Eunseo jatuh kepada seorang wanita yang sedang duduk sambil memainkan hp nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eunseo merasa tak asing dengan wanita itu, tapi salahkan ingatan Eunseo yang buruk itu. Sepanjang berjalan menuju pintu masuk cafe, Eunseo masih terfokus memikirkan tentang wanita itu, sampai teriakan kakaknya menyadarkan ia dari pikiran tidak terarahnya.

"Bona!!!" Eunseo memang sedikit tersentak dengan teriakan kakaknya itu. Ingin rasanya Eunseo meneriaki kakaknya yang memang suka berteriak itu. Tetapi kata katanya hanya tercekat sampai ditenggorokan, karena wanita yang sedang ia pikirkan tadi menolehkan atensinya ke arah kakak dan dirinya berada sekarang, dengan diikuti senyuman kecil yang muncul di bibir tipisnya.

 Tetapi kata katanya hanya tercekat sampai ditenggorokan, karena wanita yang sedang ia pikirkan tadi menolehkan atensinya ke arah kakak dan dirinya berada sekarang, dengan diikuti senyuman kecil yang muncul di bibir tipisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik. Begitu pikir Eunseo. Tak sadar Eunseo melengkungkan sedikit sudut bibirnya ke atas. Senyuman wanita itu sungguh seperti virus yang akan membuatmu tertular dan ikut tersenyum juga. Tapi sebelum pikirannya semakin jauh, Eunseo segera menyadarkan dirinya dan berkali kali mengucap bahwa ia sudah memiliki Sinb. Tetapi, tak salahkan jika ia mengagumi seseorang? Ingat, hanya mengagumi. Bagaimanapun Eunseo sangat menyayangi Sinb. Setelahnya Eunseo kembali tersadar karena kakaknya menyeret dia untuk mengikuti kemana langkah kakaknya pergi. Ternyata wanita yang tak sengaja ia pandangi dan tak sengaja membuatnya kagum tadi adalah teman dari kakaknya. Dia adalah orang yang dimaksut kakaknya, wanita familiar yang rasanya pernah ia temui sebelumnya. Sungguh, memang sempit dunia ini.

"Hai Wendy dan kau... Eunseo?" Aku terkejut bukan main, bagaimana bisa dia mengenalku? Kenapa dia tau namaku? Aku terdiam beberapa saat saking terkejutnya sampai kurasakan kakakku menyikut pelan pingganggu.

"Ah iya, aku Eunseo." Ia tersenyum mendengar jawabanku.

"Apa kau sudah lama Bona?"

"Tidak Wen, mungkin baru sekitar 10 menit aku disini."

PARADOKS (Bona+Eunseo/Eunbo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang