Bagian 40

1.8K 161 3
                                    

"Kak Luda?" Luda mendongak lalu menatap Eunseo.

"Hm?"

"Ada teman satu agensiku yang meminta nomor ponselmu. Dia seorang aktris." Luda mengerutkan keningnya.

"Siapa?"

"Kak Yoohyun."

"Yoohyun? Kim Yoohyun?" Eunseo mengangguk.

"Untuk apa?"

"Entahlah, aku juga tak tau. Dia bilang kau adalah teman sekolahnya dulu."

"Ah dia memang teman satu sekolahku."

"Lalu? Apa boleh aku memberikan nomor ponselmu? Aku kira dia menyukaimu, karena setiap bertemu denganku pasti dia selalu bertanya tentangmu." Luda mengerutkan alisnya.

"Untuk apa dia menanyakanku? Bahkan dulu saat di sekolah kita tidak akrab, mungkin hanya saling tau nama satu sama lain." Eunseo mengendikkan bahunya.

"Dia hanya bilang jika dia mulai memperhatikanmu sejak melihatmu di acara pembukaan kantor Bona beberapa bulan yang lalu."

"Dia datang?" Eunseo memutar bola matanya.

"Bahkan dia juga menjadi salah satu model yang berjalan di catwalk waktu itu."

"Benarkah? Aku tak menyadarinya."

"Itulah karena dirimu terlalu fokus sampai tidak memperhatikan sekitarmu."

"Hehehe." Luda hanya tertawa paksa.

"Aku akan mengirimkan nomor ponselmu ke dia. Silahkan mengobrol sendiri dengannya."

"Memangnya aku sudah mengizinkan?" Eunseo berhenti memainkan ponselnya saat pertanyaan itu muncul. Lalu dia langsung menatap Luda dengan wajah bingung tak mengerti.

"Jadi, tak boleh?"

"Hahaha, tidak tidak aku hanya bercanda. Berikan saja."

"Heum."

Ya mungkin ini saatnya untuk Luda berpindah hati, berpindah ke orang lain yang lebih berhak menerima hatinya dan orang yang bisa ia ajak untuk membagi kebahagiaannya di masa depan.

Bona keluar dari kamar dengan keadaan yang sudah lebih baik dari sebelumnya. Lipstiknya juga sudah rapih.

"Sudah selesai die?" Luda menoleh.

"Sedikit lagi."

"Ah baiklah, aku akan menunggu."

"Kau sendiri sudah makan?"

"Sudah." Jawab Bona sembari melirik Eunseo yang sekarang fokus dengan ponselnya. Luda sadar dan ia terkekeh pelan.

"Kenapa kau tertawa?" Tanya Bona.

"Hah? Tidak, siapa yang tertawa, mungkin kau salah dengar."

"Jelas jelas aku melihatmu tertawa." Dan benar saja setelah itu Luda benar benar tertawa.

"Haha, tidak. Aku merasa lucu saja dengan kalian."

"Lucu? Apanya?"

"Tingkah kalian."

"Kita atau hanya Bona?" Tanya Eunseo.

"Tentu saja kalian berdua." Jawab Luda cepat. Memang Luda mengatakan yang sebenarnya, mereka berdua lah yang lucu. Maksutnya, sikap mereka.

"Ah sudahlah, cepat habiskan makananmu, lalu kita langsung berangkat."

"Siap bos!" Jawab Luda dengan tangan hormat seperti seorang prajurit.

PARADOKS (Bona+Eunseo/Eunbo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang