Setelah sempat berdebat kecil masalah tempat tinggal, akhirnya Seola memilih menginap di rumah Wendy, pastinya karena paksaan dari gadis itu.
Dan ya, disini mereka sekarang, duduk di sofa sembari menonton tv. Tak ada yang bersuara, hanya suara dari tv yang memecahkan keheningan diantara keduanya. Seola yang berpikir tentang bagaimana bertemu dengan Bona dan Wendy yang berpikir tentang keputusannya perihal perkataan Seola tadi.
"Dimana adikmu Wen?" Wendy menoleh ke arah Seola yang berada di sebelahnya.
"Mungkin masih berada di agensinya, tadi dia mengatakan ada pertemuan disana."
"Agensi?"
"Iya, agensi. Ia menjadi model disana."
"Wow, seorang Son Juyeon? Menjadi model? Bagaimana bisa?"
"Apa maksutmu bagaimana bisa? Buktinya dia sudah menjadi model sekarang."
"Tidak bukan begitu, maksutku, dahulu setauku dia adalah seorang yang tomboy dan sedikit pecicilan, lalu sekarang dia menjadi model? Benarkah? Padahal setauku model itu cenderung memiliki image yang anggun bagi wanita." Wendy terkekeh, kembali mengingat bagaimana perilaku adiknya dulu.
"Itu dulu Hyunjung, itu sudah sangat lama, dia sudah banyak berubah sekarang. Walau memang terkadang masih bersikap seperti lelaki, tetapi dia lebih banyak diam dan bersikap kalem sekarang semenjak menjadi model." Jelas Wendy.
"Ah begitukah? Aku menjadi semakin ingin bertemu dengannya."
"Haha, tunggu saja, mungkin sebentar lagi dia akan pulang."
Dan benar, baru beberapa detik Wendy menyelesaikan kalimatnya, terdengar suara pintu yang terbuka diiringi oleh teriakan yang Eunseo utarakan.
Cklek...
"Aku pulang!!!"
Hal itu membuat kedua manusia yang tadinya berada di sofa, dengan sigap langsung berdiri untuk menghampiri orang telah bersuara tadi.
"Kau sudah pulang? Bersama siapa?"
"Ah tadi aku bersama Jiyeon."
"Lalu? Kemana dia sekarang?"
"Dia ke apartementnya kak, katanya dia mau menginap tetapi masih ada sedikit urusan dengan pekerjaan di hari pertamanya besok. Jadi mungkin dia akan kesini nanti agak sedikit malam."
"Ah baiklah, apa kau sudah makan Seo?" Eunseo mengangguk dan berniat untuk melangkah lebih dalam lagi ke rumahnya, tapi langkahnya berhenti setelah melihat seseorang yang sedang berada di belakang kakaknya. Keningnya berkerut, merasa tak asing dengan orang itu, tetapi beberapa detik berikutnya, mata Eunseo melebar setelah mengingat siapa orang itu.
"K-kak Hyunjung? Apakah benar itu kakak?" Seola tersenyum ke arah Eunseo dan mengangguk pelan. Kemudian dengan tak sabaran Eunseo menubruk dan memeluk Seola erat. Bagaimana tidak? Dahulu mereka sangat dekat satu sama lain bahkan Eunseo melihat sendiri bagaimana dahulu Seola ikut berjuang membantu Wendy saat orang tua mereka pergi. Seola lah yang banyak menguatkan Wendy bersama Eunseo saat itu.
"Aku merindukan kakak, kakak kemana saja selama ini?" Seola mengelus lembut rambut Eunseo, seseorang yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.
"Kakak juga merindukanmu Seo. Aku terkejut saat melihatmu tadi. Kau sudah banyak berubah ya sekarang. Bahkan, lihat sekarang kau benar benar seperti lelaki dengan proporsi tubuhmu ini." Seketika Eunseo melepaskan pelukannya dan cemberut.
"Hahaha, aku hanya bercanda adik manis. Jangan marah. Tapi sungguh Seo kali ini aku tak berbohong dan tak bercanda, kau semakin cantik sekarang. Dan tadi aku mendengar nama Jiyeon, siapa dia? Apakah dia calon istrimu yang diceritakan oleh Wendy?" Eunseo mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARADOKS (Bona+Eunseo/Eunbo)
FanfictionSemua hal yang terjadi terkadang bertolak belakang dengan apa yang kita inginkan