Hari ini merupakan hari yang ditunggu mungkin oleh beberapa orang. Ya hari pernikahan Bona dan Eunseo.
Tamu undangan sudah mulai berdatangan di gereja yang akan mereka gunakan untuk mengikat janji suci itu.
Sesuai rencana awal tamu undangannya hanya berisi sanak keluarga mereka. Mungkin tak lebih dari sekitar 50 orang.
Sebenarnya Eunseo ingin mengundang Sinb, tetapi dilarang oleh Bona. Bukan, bukan Bona cemburu atau apa. Bona hanya khawatir jika Sinb melihat, wanita itu akan sakit nantinya. Bagaimanapun posisi mereka saat ini sama. Yaitu menggantung menunggu Eunseo memastikan perasaannya.
Ditambah mereka juga sama, sama sama mencintai seseorang bernama lengkap Son Juyeon itu.
Bagaimana pun Bona paham, pasti nanti Sinb akan semakin sakit jika melihat kekasihnya menikah secara langsung dihadapannya dibandingkan dia hanya mengetahui fakta bahwa kekasihnya itu menikah.
Itulah alasan mengapa Bona menentang Eunseo untuk mengundang Sinb, karena Bona masih memiliki perasaan dan tak setega itu.
Tidak seperti si bodoh Eunseo yang bahkan tak berpikir saat akan bertindak.
"Apa kau sudah siap? Acara akan segera dimulai." Ucap Wendy yang sedang berada di kamar Eunseo.
"Siap tak siap aku harus siap kak. Bagaimanapun ini juga sudah menjadi keputusanku dulu. Aku tak bisa menghindarinya begitu saja." Wendy tersenyum.
"Aku berharap kau akan selalu menemui kebahagaianmu setelah ini Seo, walau kau menerima ini juga karena terpaksa. Tapi tak ada salahnya bukan aku berdoa untuk kebahagianmu?" Eunseo menggeleng.
"Tidak kak, dulu memang aku merasa terpaksa. Tapi tidak untuk sekarang. Entahlah, aku sudah mulai bisa menerimanya sedikit demi sedikit. Mungkin ini takdir yang sudah Tuhan gariskan untukku." Sahut Eunseo. Wendy mengelus pipi Eunseo sebentar sembari mempertahankan senyuman dibibirnya.
"Kalau begitu ayo kita ke altar. Acara akan segera dimulai." Eunseo mengangguk dan berdiri kemudian berjalan sembari mengamit lengan kakaknya itu.
.
.
.
Pengucapan janji suci telah terlaksana, para tamu yang datang bersorak meminta kedua pasangan baru itu untuk berciuman. Bona menunduk karena wajahnya sudah sangat merah sekarang, jujur dia sangat malu. Sementara Eunseo hanya tersenyum karena menurutnya Bona terlihat sangat lucu sekarang.Tanpa mengunggu, Eunseo mengangkat dagu Bona lalu mencium bibirnya Bona begitu saja. Awalnya Bona terkejut dengan tingkah Eunseo yang tiba tiba, tetapi setelahnya Bona menutup matanya juga. Menikmati kecupan yang Eunseo berikan di bibirnya. Sekitar 30 detik bibir Eunseo hanya menempel di bibir Bona, kemudian Eunseo melepaskannya.
Kemudian Eunseo mendekatkan bibirnya ke telinga Bona sembari berbisik.
"Nanti kita lanjutkan di rumah, jika disini sangat berbahaya, banyak yang melihat." Setelah berucap Eunseo menampakkan senyuman nakalnya yang dimana malah membuat Bona salah tingkah. Wajahnya semakin memanas dan sangat merah padam sekarang.
.
.
.
Siang hari acara sudah selesai, karena memang tak banyak susunan acara yang terdapat dalam pernikahan, tamu undangan pun juga sedikit, jadi Bona dan Eunseo tak perlu berlama lama berdiri untuk menyalami setiap tamu yang ingin mengucapkan selamat.Mereka sekarang berada di apartement Bona, rencananya 3 hari lagi mereka baru akan pindah ke rumah baru yang sudah Bona siapkan sebelumnya.
"Kenapa aku sangat lelah? Padahal tadi acaranya tidak lama." Ucap Bona.
"Kalau begitu, sekarang bersihkan dirimu lalu beristitahatlah."
"Aku malas hanya untuk berjalan ke kamar mandi." Ucap Bona sembari memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARADOKS (Bona+Eunseo/Eunbo)
FanfictionSemua hal yang terjadi terkadang bertolak belakang dengan apa yang kita inginkan