06

14.6K 2.2K 359
                                    

Untuk mencium seorang Huang Renjun, Jeno mempertaruhkan karir dan kehormatan. Bukan hanya kehormatan pribadi, tapi juga kehormatan dan harga diri keluarga besarnya.

Berita bahwa Lee Jeno diberhentikan secara tidak hormat karena perbuatan asusila pasti menjadikan keluarganya bahan cemoohan, gunjingan dan lelucon.

Bahkan untuk menempati posisinya saat ini Jeno sudah berusaha keras sejak masih berada di bangku sekolah, jika ciuman ini berakhir dengan buruk maka bukan hanya karir kepolisiannya yang hancur tapi juga masa depannya.

Saat bibirnya bersentuhan dengan bibir Huang, otaknya menghitung apakah jumlah tabungannya di bank cukup untuk dijadikan modal usaha jika dirinya benar-benar dipecat.

Jadi ketika ciumannya tidak ditolak, hati Jeno bersorak riang gembira. Ada perasaan lega dan bahagia yang rasanya memecah jantungnya.

Sampai akhirnya Jeno merasa aman dan puas ia baru melepas Huang.

Hal pertama yang Huang lakukan saat Jeno melepaskannya adalah meringis kesakitan.

"my neck hurts!" Huang marah-marah sambil memegangi lehernya.

Kan, si bocah ngga masalahin gw nyium dia. Dia masalahin lehernya yang sakit. Iyalah sakit, palanya gw angkat paksa wkwk. Bahagia sekali Jeno dapat membuat si sombong meringis kesakitan.

Sebenarnya bisa saja Jeno menundukan kepalanya jika ingin mencium yang lebih pendek namun ia sangat enggan untuk mengalah toh Jeno sudah mempertaruhkan segalanya.

Sekarang dengan hati yang lega Jeno juga bisa membalas senyum menyebalkan Huang.

"Oh my god! You are too short for me! What should I do?" Ucap Jeno mengejek dengan nada yang dibuat sedramatis mungkin.

Masih dengan memegangi lehernya yang sakit, Huang mendongak dan menatap Jeno sengit.

"You brutal impudent heartless unromantic newbie kisser"

Jeno menyunggingkan senyumnya mendengar umpatan Huang yang sedang kesal itu.

"Wrong! You shouls say, thank you Mr Lee for your kiss" ucap Jeno lagi masih dengan senyum manisnya.

Wajah dan telinga Huang memerah, entah karena malu atau kesal Jeno tidak tahu.

Yang jelas Jeno tertawa dengan lepasnya saat Huang menarik rambutnya secara paksa untuk melakukan ciuman mereka yang kedua.

Ia tidak dapat menghentikan rasa bahagia di dadanya padahal jelas kalau Huang membuat kepalanya sakit karena jenggutan kasar.

Gapapa rambut rontok yang penting cinta bersemi.

💃💃💃

Dua orang dewasa yang saling tertarik satu sama lain berada di ruang tertutup, apalagi yang akan terjadi? Semua sudah bisa ditebak.

Ciuman kedua menjadi ketiga, ciuman ketiga menjadi ciuman keempat.

Renjun melempar pakaian yang ia kenakan satu per satu.

Sampai akhirnya Renjun lah yang dilempar oleh Jeno ke atas ranjang.

💃💃💃

Tbc...

💃💃💃

.
.
.
.

Lucu yah denger renjun ngejelasin drama airpod ketinggalan 🙄

Jodoh Who Knows - NoRen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang