Renjun dan Eunhyuk mengambil duduk di salah satu sofa yang tersedia di kamar Jeno, mereka duduk berhadapan namun tidak saling memandang satu sama lain.
"Buat apa kamu kesini lagi? Saya kira yang tadi itu pertemuan terakhir kita."
"Masalah saya sama keluarga saya udah selesai, sekarang saya bebas jalanin hubungan sama Jeno."
"Kenapa kamu sama keluarga kamu ngobrol pake bahasa Korea? Kamu orang mana sebenernya?"
"Ayah saya dari Shanghai, ibu saya dari Bucheon. Saya pernah tinggal lama di Seoul waktu SMP. Kalau mau yang lebih jelas, silakan bisa cari biografi saya di toko buku."
"Tsk."
"Kenapa Jeno tidurnya engga gerak samasekali?"
"Bukan tidur, tapi bius total."
Untuk pertama kalinya Renjun sudi menatap Eunhyuk, ia memperhatikan ibu Jeno. Renjun baru menyadari wajahnya pucat dan matanya memerah. "Kenapa?"
"Dia berontak pas kamu diseret keluar, sampe jatuh dari kasur dan jarum infusnya lepas. Engga ada yang bisa nenangin dia, akhirnya dokter nyuntikin obat bius. Kamu tadi nanya saya kemana? Saya di kamar mandi ganti baju, baju saya penuh darah Jeno yang keluar dari bekas luka jarum infus di tangannya."
Renjun tidak merespon Eunhyuk, melainkan langsung berdiri dan menghampiri Jeno. Di tangan kiri Jeno tertempel plester luka ukuran besar dan jarum infusnya pun sudah pindah ke tangan kanan. Seluruh tubuhnya dingin dan kaku, hanya dadanya saja yang naik turun. Persis seperti saat ia masih koma.
Renjun ingin menggenggam tangan Jeno, namun karena takut menyakitinya jadi ia memilih untuk mengusap wajahnya saja. "Aku engga kemana-mana, kamu engga usah khawatir. Aku pilih kamu."
🎺🎺🎻🎻🎷🎷
Tanpa mengatakan apa pun, Eunhyuk berdiri dan mengambil tasnya lalu meninggalkan dua orang tersebut. Sekarang Eunhyuk sudah menyerah total untuk ikut campur, ia biarkan nasib yang menuntun jalan mereka.
"Tante..."
Suara Jaemin menyapa pendengarannya saat meninggalkan ruang rawat Jeno. Padahal Eunhyuk sudah sangat lelah hari ini, tetapi ia harus tetap memberi pengertian kepada Jaemin."Jaemin, tante ngerti perasaan kamu ke Jeno. Tapi tolong terima dan hormati keputusan Jeno yang udah milih Renjun. Kita udah pernah bahas ini kemarin, tante pikir kamu udah paham. Tante juga engga nyangka ternyata selama ini kamu yang nyembunyiin hape Jeno."
Karena Eunhyuk tidak melihat ada tanda-tanda Jaemin akan menjawab ucapannya maka ia berjalan cepat meninggalkan Jaemin yang masih menunduk. "Tante permisi."
🐙🐙🐙👾👾👾
Selepas Eunhyuk pergi, Jaemin mengambil ponselnya sendiri. Ia tidak pernah ada niat menyembunyikan apalagi mencuri ponsel Jeno. Hampir setahun lalu mereka bersama-sama membeli ponsel couple saat masih menjadi sepasang kekasih.
Maka dari itu ponsel dan phonecase mereka sama persis hingga sekarang. Saat menjenguk Jeno, ia pikir itu ponselnya. Ketika sampai di rumah ternyata ada dua ponsel yang sama dalam ranselnya. Ponsel Jeno tidak sengaja terbawa Jaemin.
Jaemin sudah berniat akan mengembalikan ponsel tesebut esok harinya, namun ketika mengetahui ponsel tersebut tidak dikunci maka ia pun kalah dengan rasa penasarannya. Rasa penasaran yang membuat hatinya hancur dan remuk dan pada akhirnya membuat ia semakin jauh dari Jeno.
🤹♀️🤹♂️🤹♀️🤹♂️🤹♀️🤹♀️🤹♂️🤹♀️🤹♂️
Tbc
🤹♂️🤹♀️🤹♂️🤹♀️🤹♂️🤹♀️🤹♀️🤹♂️🤹♀️
Nah ini gengs bukti kalau hape mereka sama. Ya jadinya maklum aja kalo Jaemin ngambil hape punya Jeno.
Astaga seneng bet dah gua dapet ide tiba2 gegara vlive ini 👾🐙👾🐙
meski melenceng dikit dari plot awal tak apa lah 💙💚💛💜❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Who Knows - NoRen (END)
General FictionSudah tamat. Kalau mau tau ceritanya, baca aja sendiri. Tinggal next next doang gancil.