Jeno berdiri dengan tegap dan memperhatikan sekelilingnya. Seperti pengawal lainnya, ia menggunakan setelan jas hitam dengan kacamata hitam dan earphone di telinga.
Mobil jemputan untuk mengantar para tamu negara sudah berbaris rapi di samping lintasan tempat pesawat mendarat.
Begitu juga segerombolan wartawan dan juru foto yang siap mengabadikan momen bersejarah sebagai bahan berita mereka.
Jeno pun semakin mengantisipasi kedatangan para tamu terhormat tersebut. Terutama pada investor muda yang akan ia jaga nanti.
Apa dia tampan dan gagah seperti pemeran utama dalam drama-drama yang sering ditonton ibunya. Apa dia memiliki tubuh kecil seperti orang terkaya di Cina. Apa dia norak dan nyentrik.
Jeno penasaran dan tidak sabar.
Hingga akhirnya pesawat keluaran AirBus terbaru itu mendarat. Sungguh, suara mesinnya tidak bising samasekali.
Pintu penumpang terbuka lalu satu per satu penumpangnya menuruni tangga pesawat setelah melambai pada kamera-kamera di hadapan mereka.
Sebagian adalah bapak-bapak berjas rapi tanpa dasi dengan sepatu santai, tipikal pemilik usaha yang menomorsatukan kenyamanan. Kemudian beberapa ibu-ibu elegan dengan wajah serius. Lalu seorang remaja dengan jas juga turun.
'Enak yah kalau jadi bos, kerja bisa bawa anak'. Komentar Jeno ketika melihat anak remaja yang ikut dalam rombongan tadi.
Fokus Jeno pun tertuju pada anak itu, mengacuhkan orang-orang yang turun setelahnya.
'Ih lucu amat itu bocah dadah dadah ke kamera'. 'Anaknya siapa sih itu?' Jeno jadi gemas sendiri melihatnya.
Pandangan Jeno mengikuti tiap langkah anak remaja tersebut. Memperhatikan bagaimana ia mengangguk dan berbincang pada petugas yang mengarahkan tamu ke dalam mobilnya. 'duh, imut bener. Udah gede pasti cantik'.
'Lho kok dia sendiri ngga sama orangtuanya? Lho kok dia jalan ke arah sini?.'
Sampai akhirnya anak itu berada di hadapan Jeno.
Putih, bersih, mulus, bening. Auranya meneriakkan kekayaan dan kemakmuran. Sekali lihat sudah dipastikan dia berasal dari kalangan atas.
"这对我来说是一辆车吗?".1
"真实的。 请输入黄先生 " .2
Jeno masih terpaku di tempatnya. Setidak mengertinya Jeno dengan bahasa mandarin, ia tetap paham kalau Sicheng menyebut Huang.
"Jeno. Kenapa diam saja? Ayo masuk" titah Sicheng dengan menggunakan bahasa yang dimengerti Jeno.
❤❤❤❤❤
Jeno duduk di samping Yuta yang sedang menyetir, sedangkan Sicheng berada di belakang bersama pengusaha bernama Huang Renjun.
Huang Renjun, sungguh tidak dapat dipercaya. Anak remaja tadi adalah Huang Renjun yang bahkan usianya sebulan lebih tua dari Jeno.
"Pak Sicheng, ini beneran target kita?" Tanya Jeno masih tidak percaya.
"Iya bener kok. Saya juga kaget" jawab Sicheng yang mengerti kebingungan Jeno.
Kemudian Sicheng mengajak bicara Renjun menggunakan bahasa mandarin yang tentu saja Jeno tidak mengerti. Tapi Jeno tetap dapat mendengar namanya disebut dalam percakapan mereka.
"先生 黄,我的名字是思成,他本周扮演你的翻译。 我是中国驻韩大使馆的雇员。 前面的两个人是警察的成员。 开车的人是Yuta,旁边是Jeno。 我们本周将陪同你."3
"好."4
"我们将尽力为您提供舒适和安全."5
"是"6
Jeno dapat melihat bagaimana mata Sicheng berbinar menatap lawan bicaranya. Melihat ketulusan dan kebaikan Sicheng, Jeno merasa lumayan tidak suka dengan respon yang diberikan anak itu yang malah memainkan ponselnya dan memasang headset.
"Pak Sicheng, tolong bilangin dek renjun dong.. kalau saya tau penduduk Cina manis-manis kayak gini mah saya nyesel ngerantau ke Korea. Ada lowongan jadi bodyguard pribadi dek renjun ngga?" ucap Yuta yang sukses membuat Jeno malu luar biasa.
"Haha. Iya pak Yuta nanti saya terjemahin." Ucap Sicheng sambil tertawa malas.
"Gak usah pak Sicheng, bikin malu aja nih bang Yuta. Geli banget lagi pake dek segala, najis." Sergah Jeno buru-buru.
"Ini namanya mengakrabkan diri, lagian emang mukanya dede gemes banget kan?." Balas Yuta yang tidak terima dengan ucapan Jeno.
"Bodo. Tapi jangan ngerepotin Pak Sicheng. Gk denger apa dari tadi Pak Sicheng ngomong panjang lebar tapi jawabannya singkat terus. Keliatan banget tamu kita itu ngga mood ngomong"
"Bener kata Jeno." Jawab Sicheng dengan tidak semangat.
Jeno menatap sesekali Huang Renjun dari kaca depan, anak itu tetap fokus dengan ponselnya. Sepertinya sedang menonton video.
Lalu hanya kesunyian dalam mobil tersebut hingga sampai di tempat tujuan. Makan siang dengan presiden dan jajarannya.
.
.
.
.
.Terjemahan:
1. Apa ini mobil untuk saya?.
2. Benar. Silakan masuk Tuan Huang.
3. Mr. Huang, perkenalkan nama saya adalah Sicheng yang berperan sebagai translator anda selama seminggu ini. Saya adalah pegawai di kedubes Cina untuk Korea. Kedua orang di depan adalah anggota kepolisian. Yang menyetir adalah Yuta dan disampingnya adalah Jeno. Kami lah yang akan mengawal anda seminggu ini.
4. Ok.
5. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk kenyamanan dan keamanan anda.
6. Iya.
.
.
.
.👑👑Bersambung👑👑
.
.
.
.Niat banget dong pake gugel translet 😭😭 semua demi noreeennn ❤❤.. copas sana copas sini. Tadinya mau bikin banyak percakapan winwin-renjun, tp males copas copas bolak-balik 🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Who Knows - NoRen (END)
General FictionSudah tamat. Kalau mau tau ceritanya, baca aja sendiri. Tinggal next next doang gancil.