25

7K 1K 167
                                    

Jeno menghirup aroma kopi di depan hidungnya, ia menyesali percakapannya di telepon dengan Renjun yang berakhir tidak baik.

Anggota parlemen Kim yang awalnya ramah menjadi tidak suka padanya. Ketika berbicara dengan Renjun, Jeno seakan lupa kalau mereka tidak hanya berdua dan Kim mendengar obrolan tersebut.

"Lu berani nyelingkuhin ponakan gw?" Tanya Kim dengan tangan yang siap menggeplak kepala Jeno.

Jeno refleks menghindar meskipun Kim tidak benar-benar akan memukulnya.

Kemana perginya Kim Taehyung yang berkarisma sekaligus baik hati dan keren tadi?

"Sedikitpun engga berani om. Itu mah di-iyain aja biar cepet. Lagian saya punya tipi di rumah, saya sering liat berita kalau Renjun suka jalan sama Jung Jaehyun"

Jawab Jeno lemah lembut sedikit sok akrab dan membela diri, Jeno sadar ia harus jaga sikap di hadapan pamannya calon istri.

"Jangan manggil gw om. Ngapain si Jaehyun dicemburuin?" Tanya Taehyung lagi yang kembali menyimpan ponselnya di dalam kantong jas.

"Maaf atas kelancangan saya barusan Pak Kim. Boleh saya simpan nomor Renjun?" Jeno membungkukkan tubuhnya kepada Taehyung. Jeno rasa meminta nomor Renjun lebih penting dibanding membahas Jung.

"Usaha sendiri." Jawab Kim Taehyung singkat dan berhasil membuatnya tidak berani meminta lagi.

Jeno mengedarkan pandangannya pada seisi kantin tempatnya bekerja. Jarang sekali ia menghabiskan waktu istirahatnya di sini karena harus selalu turun lapangan.

❤💚💛💜❤

Ketenangannya terganggu saat sepupu menyebalkannya datang dan memanggil namanya. Jeno pura-pura tidak kenal saja.

Sanha tidak datang sendiri, ia bersama Jaemin yang membawa plastik ukuran sedang. Mereka berdua langsung duduk mengapit Jeno.

"Kursi laen masih banyak! Bikin sempit aja loe berdua!" Kesal Jeno.

"Ih jangan marah-marah nanti cepet tua. Nanti dikiranya aku pacaran sama kakek-kakek." Itu jelas Jaemin yang menjawab.

"Inget ya loe gk berdua, masih ada gw disini." Ucap Sanha tidak santai.

"Bacot loe San! Ngapain sih bawa-bawa Jaemin kesini?" Balas Jeno tidak kalah sewot.

"Gw kan tim nomin."

Belum sempat Jeno menjawab, tangannya terlebih dahulu digenggam Jaemin. "Nih aku bawain makan siang, lebih terjamin dibanding makanan kantin."

Jeno berusaha mengatur nafas agar emosinya bisa terkontrol, sayangnya belum juga usaha tersebut berhasil sudah muncul lagi gangguan baru.

Baejin dan Siyeon berjalan ke arah mereka dengan wajah berseri.

"Jeno.." Panggil Siyeon manis. Tapi kemudian wajahnya menjadi galak saat melihat Jaemin ada di samping Jeno.

Jeno angkat tangan, tidak tahu lagi bagaimana harus bersikap pada dua pengganggu itu.

Andai mereka hama dengan mudahnya Jeno membeli pestisida. Tapi ini Jaemin sahabatnya sejak kecil dan Siyeon si anak Komisaris Besar. Tidak mungkin Jeno menolak mereka kasar.

Konyolnya Baejin dan Sanha ikut memperkeruh suasana dengan menjadi tim sukses nomin dan noyeon.

Ingin rasanya Jeno menyeret Renjun ke hadapan mereka dan memberitahu bahwa dirinya sudah ada yang punya.

Atau skenario yang lebih dramatis. Renjun ikut memperebutkan Jeno dan melabrak mereka hingga kapok dan tidak mengganggu lagi.

"Kamu bengongin aku yah sayang?" Ucap Siyeon malu-malu kepada Jeno, entah kapan gadis itu berhasil mengambil tempat Sanha.

"Mba Siyeon, coba dong jangan menelin Jeno saya." Balas Jaemin dengan wajah manis yang dibuat-buat, Jaemin menarik Jeno dalam pelukan guna menjauhkan Jeno dari jangkauan Siyeon. Meski manis dan imut jangan lupa kalau Jaemin itu atlit nasional.

"Jangan ngayal! Jeno itu punya aku. Awas ih Jeno sesek, kasian gk bisa nafas." Balas Siyeon tidak mau kalah ikut menarik Jeno.

❤💜💛💚❤

Dua anak adam lain hanya menatap romansa tiga orang di hadapan mereka. Baejin dan Sanha tidak masalah dengan kelakuan Jaemin maupun Siyeon selama mereka diuntungkan.

Diuntungkan dengan makanan-makanan enak gratis hampir setiap hari tentu sangat menyenangkan.

Makanya mereka mau jadi tim sukses.

"Mantul Polisi Lee direbutin dua orang sekaligus. Gile gile kasih tau rahasianya dong." Ledek Sanha sambil menyuap makanan yang harusnya menjadi milik Jeno.

"Sirik aja loh jomblo." Yang menjawab malah Baejin, karena Jeno sedang fokus menolak segala kebaikan dua pengganggu disampingnya.

"Mirror dong loe! Seengganya gw sih punya gebetan, masih ada temen kalo malmingan. Ngga kaya loe yang percintaannya kering kerontang." Jawab Sanha sombong, Baejin memang tidak pernah dekat dengan orang lain seumur hidupnya, ia belum memiliki kisah cinta dengan satu orang pun.

"Jodoh tuh udah ada yang ngatur, ngapain susah-susah pacaran kalo ternyata bukan jodoh? Cuma bikin sakit hati doang." Ini juga lah alasan kenapa Baejin lebih pro kepada Siyeon dibanding Jaemin.

Jaemin yang mendengar hal tersebut mendelik sedangkan Siyeon langsung menyetujui.

"Gaya loe Jin, ngaku aja kalo kagak laku." Jawab Sanha sebelum menerima pukulan dari Baejin.

Kemudian ribut lah dua lelaki manis yang lahir di tahun yang sama tersebut. Entah bagaimana pertengkaran Baejin dan Sanha memicu pertengkaran lain, Siyeon dan Jaemin.

Mereka berempat adu mulut mengenai masalah yang entah apa Jeno juga tidak mau tahu. Sakit sekali kepalanya berada di tengah-tengah dua orang yang berdebat, lebih baik ia menyingkir.

"Guys, gw balik ke ruangan." Ucap Jeno berdiri dan membawa kopinya kemudian berjalan cepat meninggalkan mereka. Mengabaikan panggilan dari dua makhluk pengganggu.

Namun kakinya berhenti ketika ponselnya berdenting menandakan pesan masuk.

Jeno membukanya, pesan singkat dari nomor tidak dikenal. Nomor yang bukan berasal dari wilayah Korsel. Pesan itu berisi sebuah alamat.

+86-xxx-xxx-xxx
Tower G lantai 73,  Samsung Tower Palace Three. Dogok-dong, Gangnam Gu, Seoul.

Jeno melotot. Ia sepertinya tahu siapa yang mengirimnya alamat ini. Tapi apa itu mungkin?

Tidak peduli lagi, ia bergegas ke ruangannya untuk mengambil kunci mobil dinasnya agar segera mendatangi alamat yang tertulis.

Laporan yang belum selesai, izin pada atasan dan absen pulang bisa menunggu. Tidak mungkin ia dipecat karena sekali saja tidak ada kabar.

💎
💎
💎

Tbc

💎
💎
💎

Jodoh Who Knows - NoRen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang