97

4.8K 552 51
                                    

Renjun mendorong es krimnya menjauh tanpa minat. Ia bisa bernafas lega setelah kepergian kedua orangtua dan kakek-neneknya.

Tanpa ragu ia berdiri dan berjalan ke arah Jeno, mengabaikan tatapan-tatapan dari orang-orang haus akan gosip di sekitarnya.

Ini saatnya menyombongkan, memamerkan, memperkenalkan, memperlihatkan, memberitahu kepada dunia, terutama TEN, bahwa lelaki sangat tampan ini adalah miliknya.

Tanpa ragu Renjun memeluk Jeno dan sudah akan mencium pipi lelaki itu jika saja bibirnya tidak ditahan. Jeno menolaknya mentah-mentah.

Renjun didorong untuk menjauh oleh Jeno kemudian Jeno melanjutkan makannya. "Apa-apaan sih?" Tanya Jeno tidak ramah.

Renjun bingung. Lho kok ngambek? Kan baru abis makan. Bukannya perut kenyang hati senang?

Penolakan Jeno itu sontak mengundang berbagai macam reaksi dari keluarganya. Suasana yang hening kembali ramai.

Nyatanya yang lega dan bisa kembali bernafas atas kepergian empat orang tersebut bukan hanya Renjun.

Ten tersenyum meremehkan kepada Renjun, kemudian menunjuk pipinya sendiri dengan jari telunjuk dan otomatis pipi tersebut mendapat kecupan penuh cinta dari Taeyong.

Guanlin menertawakannya heboh.

Jaehyun, "belajar tuh dari Ten gimana caranya jadi elegan tapi laku, malu kan kalau nyosor tapi ditolak."

Joy dan Taehyung geleng-geleng saja melihat kelakuan anak muda di hadapan mereka. Lebih enak juga menghabiskan es krim.

Berkebalikan dengan Suho dan Lay. Meski pun mereka mereka lebih tua dari pasangan Joy-Taehyung namun mereka ikut dalam percakapan tersebut.

"Lho? Emang pantes orang engga punya pacar kayak kamu nyuruh Renjun yang udah punya pacar untuk belajar? Apa engga kebalik?" Tanya Lay kepada anak sematawayangnya.

Otomatis kini Jaehyun yang menjadi bahan ledekan. Ia melempar tisu bekas mengelap mulutnya ke atas meja, "tau ah Mah."

"Udah lah kamu engga usah jadi idol kalo cuma bikin jones. Malu-maluin papih. Honor engga seberapa tapi coreng nama baik keluarga."

Jaehyun menyipit tajam mendengar ucapan ayahnya tapi tidak membalas apa pun. Takut saja kalau benar-benar dipaksa keluar dari dunia hiburan.

Posisi paling aman memang Guanlin, cucu termuda itu pun makin bebas tertawa.

Renjun tersenyum dalam hati. Keadaan sudah normal. Jadi Renjun dimaafkan dan masih diterima di keluarga ini kan?

🎯🎯🎯🎯🎯

Jeno kesal dengan sikap Renjun, apa maksudnya tiba-tiba memeluk dan ingin menciumnya padahal sebelumnya sudah bersikap cuek dan tidak peduli.

Kemudian Jeno dibuat bingung dengan situasi meja makan yang dingin namun secara tiba-tiba juga menjadi hangat.

Mereka bergurau dan tertawa, tanpa ragu saling mengejek dan menghina. Sedikit banyak Jeno mengerti kenapa Renjun memiliki mulut tajam. Sudah terlatih sejak kecil sepertinya.

"kak Jeno temen kak Baejin yah?"

Jeno mengangguk antusias, akhirnya! Akhirnya ada yang mengajaknya bicara setelah si kakek dan nenek!

"Gimana kak kondisi kakak? Udah sehat lagi belom?" Tanya anak termuda kepada Jeno.

"Lho, emang si ganteng kenapa?" Sahut perempuan cantik yang tadi menyindir Renjun terang-terangan.

Jodoh Who Knows - NoRen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang