CHAPTER LIMA <<5>> DIA YANG MULAI

2.1K 139 28
                                    

Happy Reading

"Di balik perkelahian dan pertemuan tak terduga, kisah hidup terus membentuk langkah, dan terkadang, takdir menemui kita dalam cara yang tidak pernah kita bayangkan." – Genta & Luna

***

Luna masih berkeliaran di sekitar sekolah sambil bersenandung kecil. Dia masih tidak pantang menyerah, membuatku tidak terlalu kecewa dengan sikap Genta, "Oke! Gapapa nggak boleh nyerah." Luna mencoba meyakinkan dirinya agar tidak kecewa.

Luna yang masih di dalam sekolah, keadaan lapangan yang mengarah menuju gerbang sekolah tampak begitu sepi tidak ada satu orangpun yang lewat, hanya Luna sendiri yang berjalan melewati lorong pinggir lapangan. Dari kejauhan matanya menangkap postur tubuh yang tidak begitu asing, sangat familiar, sepertinya Luna sangat mengenalinya, namun dia juga melihat segerombolan cowok yang mengikuti orang itu dibelakangnya. "Kenzo?" Mata Luna terbelalak saat melihat teman sekelasnya yang sekarang menjadi kakak kelasnya karena kejeniusannya itu sedang menuju ke ruang rahasia geng Straddle.

"Eh ... bentar itu mereka ngapain kesana ya?" tanyaku memperhatikan arah segerombolan cowok yang dibawa Kenzo.

"Apa aku ngikutin dia aja ya?" tanya Luna dengan bimbang, tapi dia tetap mengikuti Kenzo berjalan mengendap-endap seperti pencuri dengan sangat pelan mengikuti dari belakang.

"BRAK ...!"

Masuk beberapa gerombolan siswa setelah mendobrak pintu, tanpa aba-aba langsung membuat perkelahian dengan geng Straddle yang sedang rapat, Genta dengan cepat menangkis pukulan yang hampir saja mengenai matanya. Seperti adegan action perkelahian yang tiba-tiba itu, Gerlan sebagai ketua memang sudah handal beberapa jurus silat yang dia pelajari dari kecil, dan beberapa teman yang lain memang sudah jago beladiri.

Luna sangat terkejut hingga matanya  ingin keluar dari tempatnya. Dia tidak percaya melihat perkelahian yang baru saja dimulai, "Argh---" Luna tidak sengaja mau berteriak namun belum sempat terdengar dia langsung menutup mulutnya dengan tangan kanannya.

Dari balik jendela yang cukup kecil Luna berdiri mengintip gerombolan cowok yang di bawa Kenzo menyerang Gerlan dan beberapa kelompok Straddle, matanya berkedip melihat Genta yang sedang berusaha menghalangi pukulan yang berkali-kali akan menyerang tubuhnya,"Wow ..." kagumku melihat laki-laki idamannya berkelahi dengan begitu hebat.

Tak terasa hampir lima menit aku berdiri di depan jendela kecil itu, "Apa aku lerai aja ya?" Dalam hati Luna tidak enak melihat perkelahian teman-temannya, karena dia satu-satunya siswi yang ada disana, Luna memberanikan diri untuk masuk. Secara perlahan melangkahkan kaki nya masuk meski ada sedikit keraguan dalam diriku namun aku menepisnya.

Luna berjalan cepat langsung menghampiri Kenzo dan Genta yang masih berkelahi dengan begitu sengit bahkan api kebencian berkobar dalam mata mereka seakan-akan tidak ada hari esok untuk berkelahi. Entah apa yang ada di pikiran Luna tiba-tiba kaki nya langsung menuju bagian belakang tepat dimana Genta sedang berkelahi, padahal di bagian depan ada Gerlan yang sedang memukul Rasya, dan beberapa teman yang lain di bagian depan.

"STOP ... !" teriakan Luna menggema di penjuru ruangan yang kedap suara tersebut, membuat semua siswa yang sedang berkelahi disitu berhenti seketika menatap Luna dengan pandangan yang berbeda-beda.

Buk ... ! Tidak sengaja bogeman Genta mengenai hidung Luna yang berdiri di hadapannya dan membelakangi Kenzo. Hidung Luna yang terkena bogeman rasanya begitu sakit dan ngilu. Sampai bagian hidungku mengeluarkan darah yang terkena bogeman Genta yang cukup keras, "Luna! Lo gapapa kan?" tanya Kenzo yang cukup cemas dan membalikkan badan Luna ke hadapannya.

GENTA & LUNA [SEDANG DALAM REVISI💣]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang