CHAPTER TIGA PULUH SATU <<31>> PUSARAN RUMOR

730 33 1
                                    

Happy Reading🍏

"Dalam pusaran ketidakpastian, kita menemukan keberanian melalui dukungan tanpa syarat, memadamkan bayangan-bayangan gelap yang menghantui." ~ Genta & Luna

***

Hari-hari di sekolah seolah menjadi pusaran kebingungan bagi Kenzo setelah pertemuan pahit dengan Luna. Pelarian dari kenyataan membawanya ke keheningan tempat persembunyian yang disebut 'bolos'. Kenzo, terlena oleh ketidakpedulian, lupa bertanya pada Rasya mengapa Genta menjadi korban kekerasan tanpa alasan yang jelas.

Namun, kebisuan itu tidak berlangsung lama. Ketika Kenzo kembali ke sekolah setelah beberapa hari, dia dihantui oleh rumor pahit yang mengepung Luna. Mading penuh dengan kata-kata kejam, media sosial bergemuruh, dan percakapan mulut ke mulut menciptakan bayangan gelap di antara teman-teman sekolahnya.

Pikiran Kenzo segera mengarah pada Rasya, sahabat dekatnya. Melihat Rasya bersenang-senang dengan anggota Destroy di kantin, Kenzo memutuskan untuk menghadapinya.

Kenzo memanggil dengan suara hati-hati, menciptakan getaran kekhawatiran yang melingkupinya. "Rasya," serunya, suara teredam oleh keramaian kantin.

Rasya menoleh, mata yang sebelumnya penuh semangat, kini hanya menatap Kenzo dengan ekspresi datar. "Kenapa, Ken?" tanyanya, suara ringan namun tak menyembunyikan ketidakpastian di matanya.

"Kita perlu bicara, Rasya," kata Kenzo dengan serius, berusaha menyampaikan kekhawatirannya. Tangannya gemetar sedikit, mencerminkan ketegangan yang menyelimuti hatinya. Namun, tekadnya untuk menyelesaikan misteri ini memberinya keberanian.

Rasya hanya mengangguk, memahami bahwa pertemuan ini tak hanya sekedar obrolan santai. Mereka berdua meninggalkan kantin, menuju rooftop yang sunyi. Langkah mereka seakan menciptakan jejak keseriusan di antara canda tawa yang masih bergema di belakang.

Tiba di rooftop, mereka dikelilingi oleh keheningan. Rasya dan Kenzo berdiri di rooftop sekolah yang terang benderang oleh sinar matahari siang. Angin sepoi-sepoi menyibak rambut mereka, menciptakan gerakan lembut di tengah ketenangan tempat itu. Di satu sudut, sebuah tumpukan buku-buku bekas berhamburan menandakan keberadaan tempat yang sering dijadikan tempat bersantai.

Sementara itu, Rasya menyulut rokok dengan api kecil dari korek api saku, menambahkan sentuhan kecil ke dalam adegan yang damai namun tegang. Asap tipis melingkari wajahnya, memberikan aura misterius pada sosok yang tengah mencari pelarian dari kekacauan batinnya.

Kenzo, dengan tatapan tajamnya, memecah keheningan, "Waktu itu gue lupa nanya karena keadaan gue lagi berantakan, kenapa lo mukul Genta?" tanya Kenzo kepada Rasya, mencoba menggali alasan di balik insiden pukulan pada Genta.

Rasya tertawa renyah mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Kenzo, langit biru di rooftop sekolah menyaksikan momen yang berlangsung. Asap rokoknya membentuk pola unik di antara angin sepoi-sepoi. Raut wajahnya yang penuh teka-teki mencerminkan kompleksitas emosional yang sulit diartikan.

"Kenapa lo peduli sama Genta?" tanya Rasya dengan nada sinis, menghisap nikotinnya dalam-dalam. "Bukannya Genta adalah bagian Straddle, dan Straddle secara alami musuh Destroy?" tambah Rasya, menciptakan ketegangan di udara yang sebelumnya damai.

"Gue ngerti, lo cuma balesin semua rasa sakit yang gue dapat dengan ngehajar Genta. Karena cerita gue, lo berpikir ini semua salah Genta, tapi yang lo pikirin itu salah. Kalau mau nyalahin, salahin gue! Pukul gue aja. Gue juga paham tempramen lo buruk. Lo nggak harus hajar dia? Ini urusan gue, Rasya! Gue nggak masalah lo mukul gue untuk nyadarin gue, tapi lo juga nggak harus mukul Genta," jelas Kenzo, matanya mencerminkan kombinasi kekecewaan dan ketegangan.

GENTA & LUNA [SEDANG DALAM REVISI💣]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang