Happy Reading🌻
"Kebersamaan dalam perjuangan memupuk kemenangan, meski awalnya terpisah, namun hati dan tekad yang satu akan selalu menyatukan langkah menuju tujuan yang sama." – Genta & Luna
***
"LUNA!" seru Mama memanggilku dengan berteriak dari balik pintu kamar.
Seharian ini Luna hanya menghabiskan waktu di kamar dengan merebahkan dirinya karena ingin berlibur dari penatnya kehidupan sehari-hari. Mungkin memang hari minggu waktunya Luna untuk bersantai untuk berhamburan. Dimana dia merebahkan di kamar sambil mendengarkan musik favoritnya. SMA Nusa bangsa meliburkan siswanya dihari sabtu dan minggu karena aturan sekolah yang full days school.
Setelah memencet tombol off dari pengeras suara di atas meja samping kasur. Luna meloncat dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamarnya. Dia terlihat shock dengan mama nya yang berdandan dengan sangat rapi, rambut yang sudah tersanggul indah. Mama mengenakan pakaian tradisional yang dikombinasikan dengan gaya modern yaitu kebaya gaya kutu baru cocok sekali dengan jarik pink polos yang dikenakan. "Mama mau kemana?" tanya Luna tak berkedip melihat mama nya yang begitu cantik dan anggun tidak seperti biasanya yang selalu berantakan.
"Biasa aja gitu lihatnya Lun, kayak Mama kamu itu setan, bola matamu itu loh kayak mau lepas aja." Dengan menjentikkan jarinya ke dahi Luna, mata Luna spontan berkedip beberapa kali. Membuat ekspresi menggemaskan.
"Ish ... Mama mau kemana?" tanya Luna lagi karena pertanyaan ku belum di balas. "Jawab dulu dong Ma pertanyaan Luna jangan mengalihkannya," sambung Luna dengan kesal.
"Ini ada acara pernikahan Tante Ririn sepupu Mama," jelas Mama yang masih berdiri di depan pintu kamar Luna.
"Terus?" tanya Luna semakin penasaran kemana Mamanya akan pergi.
"Terus, Mama mau pergi sama Papa dan Kakakmu lah. Kamu mau ikut juga enggak?" tawar Mama.
"Enggak ah ... ! Aku mau hibernasi aja di kamar ku," ujar Luna akan menutup kamar nya, tapi Mamanya menahan pintu itu.
"Apalagi sih Ma?" tanya Luna dengan malas padahal dia ingin segera berhibernasi di dalam kamarnya untuk bermalas-malasan di hari Minggu yang cerah ini.
"Eh ... bentar Mama belum selesai ngomong. Kok udah ditutup aja sih Lun!"
"Kan tadi Luna udah bilang enggak mau ikut, jadi udah selesai kan Ma."
"Iya udah kalau enggak mau ikut, tapi kamu jangan di rumah! Anak gadis jangan suka di kamar, kasian jodoh kamu nggak bisa ketemu sama kamu!" perintah Mama agar Luna tidak keseringan di dalam kamarnya. Luna memang anak yang aktif namun kalau sudah nyaman dengan goa kecilnya itu dia bisa berhari-hari tidak keluar.
"Ish ... pergi kemana akunya Mama?" tanya Luna seakan berat untuk meninggalkan kamarnya yang sudah masih sangat rapi, dia tipe yang asik dengan dunianya, dan hanya akan mendengarkan lagu seharian dikamar dan meminum es melon kesukaannya, selama Luna tidak ada kegiatan untuk keluar rumah.
"Kemana aja, asalkan enggak di rumah!" suruh Mama menarik tangan ku untuk keluar dari kamar.
"Iya ... iya bentar aku ganti baju dulu." Luna menuruti permintaan Mamanya tercinta. Dia menutup kamarnya dan mulai membuka lemari baju, tangannya sibuk melempar baju yang tidak cocok digunakan sekarang, Luna langsung saja melempar pakaian yang tidak pas ke atas kasur, matanya berhenti menatap satu setel kemeja kotak kotak merah dengan rok jeans mini.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENTA & LUNA [SEDANG DALAM REVISI💣]
Fiksi RemajaJudul baru Genta & Luna Judul lama Bad Boy [ SUDAH SELESAI DI REVISI ULANG BANYAK PERUBAHAN ADEGAN DAN LAIN-LAINNYA JADI KALIAN WAJIB BACA ULANG NGGAK MAU TAU YANG UDAH BACA KALIAN BACA ULANG YAH!] Ini tentang seorang Genta Aksara Wijaya dimana keh...