CHAPTER DUA PULUH <<20>> MENUNGGU

980 41 0
                                    

Happy Reading

"Ketika cinta membuatmu berkorban begitu dalam, namun kenyataannya hanya menorehkan luka-luka yang tak terucapkan." - Kenzo Elvano

***

Bel pulang sekolah berbunyi sangat keras hingga terdengar di seluruh penjuru sekolahan. Membuat semua siswa bahagia karena surga telah menjemputnya dari siksaan neraka atau kebosanan dari rutinitas yang tak bisa dihindari. Seperti guru menerangkan materi pelajaran yang seperti cerita dongeng membuat semua siswa ingin tidur jika sudah mendengarkan.

Saat berada di kelas Luna membereskan barang-barangnya, tetapi sebelum itu dia ingin menemui seseorang, Luna mengluarkan handphonenya dan mengirimkan pesan lewat WhatsApp kepada Kenzo.

Luna : Temui aku di rooftop!

Setelah mengirimkan pesan tersebut, Luna memasukkan handphonenya ke dalam saku bajunya, ditambah dia akan menyuruh Alesha pulang terlebih dahulu tanpa menunggunya lagi.

"Ale, kamu nggak usah nungguin aku, lebih baik kamu pulang duluan aku ada urusan yang harus aku selesaikan Le," jelas Luna.

"Urusan apa Lun?" tanya Alesha kepada Luna seperti penasaran urusan apa yang harus diselesaikan.

"Nggak usah banyak tanya Ale, pokoknya urusan yang harus diselesaikan, jadi kamu pulang duluan aja Le ... Ale," jelas Luna.

"Yaudah urusannya semoga cepat selesai Lun, nanti kalau ada apa-apa langsung telepon aku aja!" seru Alesha memperingati Luna.

"Iya Ale, sana pulang hati-hati ya di jalan," ucap Luna kepada Alesha agar temannya hati-hati dalam membawa kendaraan motor maticnya.

Setelah kepergian Alesha dari kelas, Luna keluar kelas dan berjalan menuju ke rooftop. Dia mempercepat langkahnya, takutnya Kenzo sudah lama menunggunya. Namun di rooftop belum ada siapa-siapa. Sinar matahari yang cukup terik. Apalagi rooftop sekolah berada di atas gedung sekolah membuat tubuhku tersengat sinar matahari. Udara panas juga berputar-putar di sekitar rooftop. Sekarang yang kulakukan hanya berdiri menunggu sampai kedatangan Kenzo, memang tidak pernah tepat waktu.

Sampai derap langkah kaki seseorang yang aku yakini dia adalah Kenzo dan aku melihat dia tadi berjalan biasa namun sepertinya dia sudah berlari, setelah dekat dengan rooftop dia mulai berjalan biasa. Napas yang sudah terengah-engah dan tubuhnya sudah basah akan keringat. Seperti sudah mandi.

"Lun, maaf gue telat padahal tadi udah lari kenceng," jelas Kenzo sambil tersenyum.

"Ini minum dulu." Sambil mengulurkan sebotol Aqua kepada Kenzo dengan tersenyum manis. Kenzo langsung menerima sebotol Aqua yang diberikan Luna kepadanya, membuka tutup botol tersebut. Kemudian meneguk minumannya sampai tandas.

Kenzo mungkin benar-benar sangat haus, "Lun ada apa manggil gue ke rooftop? Tumben banget manggil gue ke atas gedung," tanya Kenzo yang ingin tahu untuk apa Luna mengundang dirinya ke rooftop, apakah Luna ingin menyatakan perasaannya kepadanya membuat Kenzo malu memikirkan hal tersebut dia hanya bisa tersenyum sendiri.

Luna yang melihat Kenzo tersenyum dengan sendiri merasa aneh, tetapi Luna akan menanyakan hal penting ini, "Ken, saat aku hampir di tabrak mobil. Apakah kamu yang nolongin aku?" tanya Luna langsung ke intinya.

"Iya, kenapa nanya ini Lun?" jawab Kenzo sambil bertanya kepada Luna. Entah mengapa Kenzo merasa aneh dengan Luna, apa yang membuat dia bertanya seperti ini.

"Apa kamu yakin udah jujur Ken, saat penjelasan di cafe Moomin kamu terus mengulang-ulang penjelasanmu?" tanya Luna sekali lagi.

"Emangnya ada apa sih Lun?" jawab Kenzo dengan pertanyaan balik kepada Luna.

GENTA & LUNA [SEDANG DALAM REVISI💣]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang