CHAPTER DUA PULUH EMPAT <<24>> JENGUK LUNA (2)

866 40 2
                                    

Happy Reading

"Terpesona itu seperti melihat bintang di langit, namun terkadang kita harus belajar menghadapi masa lalu dan menemukan keberanian untuk mencintai, sekalipun itu berarti menghadapi labirin yang rumit." – Genta & Luna

***

Nicolast dan Kenzie langsung ke bagasi menaruh barang-barang yang sudah di belinya. Setelah itu mereka berdua masuk kedalam mobil. Nicolast langsung mengemudikannya. Di dalam perjalanan menuju rumah Luna tidak ada yang berbicara. Suasananya begitu hening.

Semua sibuk dengan pemikirannya masing-masing dan tidak terasa sudah sampai ke tujuannya. Genta masih di dalam mobil dan rasanya kenapa enggan untuk keluar mobil bukan karena malu atau apapun itu seakan kakinya tidak ingin melangkah keluar menuju rumah Luna. Sedangkan Kenzie dan Nicolast sudah keluar dari mobil, meninggalkan Genta.

"Gen, lo nggak mau keluar?" tanya Nicolast karena melihat Genta tidak ingin turun dari mobilnya.

"Kalian kan yang mau jenguk, gue kayaknya mau pulang naik taksi atau ojek aja," jelas Genta.

"Kalau gitu hati-hati Gen di jalan, kalau udah sampai rumah kabari aja yah," pinta Nicolast kepada Genta.

"Dia bukan bocah kali Nic, dia udah gede bisa jaga dirinya," sanggah Kenzie.

"Gue masuknya nanti aja, kalau lo udah naik taksi Gen," jelas Nicolast.

"Nggak perlu Nic, lo masuk aja gue lihat masuk baru pergi," jawab Genta.

"Yaudah kalau gitu, gue ama Kenzie masuk dulu ya," ujar Nicolast.

Genta berada di luar mobil Nicolast, dia memang tidak ada niatan untuk menjenguk Luna sama sekali. Jadi pilihan terbaiknya adalah pulang ke apartemennya untuk bermanja-manja di ranjang kasurnya. Genta hanya bisa melihat punggung Nicolast dan Kenzie yang mulai tak terlihat dari pandangan matanya.

"Hei ... Nicolast lo kan yang tadi mau kesini, jadi lo yang mencet bel masak gue!" sewot Kenzie yang sudah tak sabaran.

"Ya sabar dong lo kok bawaannya pengen gelut sama gue sih!" jawab Nicolast malah tambah sewot.

"Nggak bisa ... buruan Nic ini panas banget tau!" seru Kenzie dengan nada ngegas tanpa rem.

"Lo laki bukan sih?! Panas dikit doang, ributnya minta ampun!" sinis Nicolast.

"Bodo amat Nic! Ini panas tau nungguin disini! Sekarang langsung mencet bel, nggak usah banyak bacot! Atau kita pulang."

"Ya ... iya nggak sabaran banget sih lo Ken!"

"Nggak bisalah soalnya panas! Buruan lah Nic! Panas banget jancuk! Gue udah keringetan gini juga!" sewot Kenzie.

"ASTAGFIRULLAH LO KOK DARI TADI NGAJAKIN GUE GELUT SIH ANJING!"

"Bodo amat! Udah buruan pencet bel!"

Nicolast menghela nafas kasar dan langsung memencet bel rumah Luna dengan perasaan kesalnya terhadap Kenzie yang ribetnya luar binasa.

Ting ... tong ... ting ... tong ... !

"IYA SEBENTAR!!!" teriak Natasha.

GENTA & LUNA [SEDANG DALAM REVISI💣]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang