Happy Reading🐔
"Dalam isu yang gelap, persatuan adalah cahaya. Di antara fitnah dan ketidakpastian, kebenaran membuka jalan menuju kejelasan." ~Author
***
Mereka tiba di markas, dan suasana ruangan terasa tegang. Gerlan terlihat duduk di ujung meja, wajahnya frustasi dan penuh tekanan. Vano dan Vino sibuk mengotak-atik laptop, mencoba melacak sumber rumor yang merusak nama baik Straddle. Suara ketukan jari mereka di keyboard mengiringi ketegangan yang terasa di udara.
Kenzie, yang duduk dengan sikap tegas, memandang layar ponselnya dengan ekspresi kesal, membaca kembali berbagai komentar dan fitnah yang melibatkan Straddle. Andhika duduk sendirian di sudut ruangan, tubuhnya menggigil, wajahnya mencerminkan ketakutan yang mendalam.
Nicolast, yang asyik mengemut permen pentol, tiba-tiba menyadari situasi dan berkomentar dengan nada santai, "Siapa yang mau makan permen pentol? Ini bisa hilangin stres, lho!" Meskipun mencoba membawa candaan, kehadirannya tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran yang menyelubungi ruangan.
Gerlan, sebagai ketua Straddle, bangkit dari duduknya dengan wajah tegang. Dengan suara serius, ia membuka rapat, "Kita punya masalah besar. Masalah besar ini adalah rumor yang melibatkan Straddle. Kita harus atasi ini sekarang."
David, yang merasa terpukul oleh serangan berlebihan pada Straddle, melirik Gerlan dengan mata berkaca-kaca. "Ini bakalan sia-sia! Kita harus ungkap kebenaran, bukan malah tenggelam dalam fitnah." Suaranya penuh emosi, mencerminkan ketidaksetujuan dan tekad untuk melawan.
Andhika, duduk di sudut ruangan, merasa ketakutan yang memuncak. Ia memandangi teman-temannya dengan tatapan penuh pertanyaan, mencari jawaban atas nasib sekolah mereka.
Nicolast, yang telah menghentikan aktivitas mengemut permen pentolnya, mencoba memberi atmosfer lebih ringan. Namun, tatapannya menunjukkan keprihatinan yang dalam, menyadari seriusnya situasi.
Vano dan Vino, setelah menyelidiki, memberikan laporan. "Kami menemukan akun anonim yang menyebar berita palsu. Kami akan coba telusuri lebih lanjut." Wajah keduanya tampak serius, menunjukkan tekad untuk membongkar dalang di balik rumor tersebut.
Gerlan mengangguk tegas. "Kita harus hadapi masalah ini bersama-sama. Kita akan bersiap menghadapi efek rumor ini. Kita harus mengumpulkan bukti bahwa rumor ini tak benar." Gerlan, dengan matanya yang tajam, memandang setiap anggota Straddle. "Kita harus mengerti bagaimana rumor ini bisa terjadi. Setiap pandangan dan informasi sangat berharga."
David, dengan wajah penuh ketidaksetujuan, segera menyuarakan pendapatnya, "Kita perlu menyusun strategi untuk mengungkap kebenaran. Ini bukan saatnya untuk ngumpulin informasi gimana rumor tentang Straddle!"
Vano, tanpa ragu, ikut bersuara, "Tapi kita juga perlu melihat dampaknya secara keseluruhan. Apa yang akan terjadi jika kita langsung menghadapi?"
Vino menambahkan, "Benar, kita harus mempertimbangkan konsekuensi dari langkah-langkah kita. Jangan sampai semakin merusak citra Straddle."
Suasana ruangan semakin tegang dengan perbedaan pendapat ini. Diskusi yang semakin intens menyulut perang kata-kata di antara mereka. Gerlan mencoba memediasi, "Saat ini, kita harus fokus pada mencari bukti dan menyelesaikan ini bersama-sama. Tidak boleh ada perpecahan di antara kita."
David, tetap teguh pada pendiriannya, "Tapi Gerlan, jika kita tidak membongkar kebenaran, reputasi Straddle bisa hancur."
Vano, dengan nada tegas, menanggapi, "Dan jika kita bertindak gegabah, reputasi itu juga bisa hancur. Kita harus hati-hati dalam setiap langkah."
KAMU SEDANG MEMBACA
GENTA & LUNA [SEDANG DALAM REVISI💣]
Teen FictionJudul baru Genta & Luna Judul lama Bad Boy [ SUDAH SELESAI DI REVISI ULANG BANYAK PERUBAHAN ADEGAN DAN LAIN-LAINNYA JADI KALIAN WAJIB BACA ULANG NGGAK MAU TAU YANG UDAH BACA KALIAN BACA ULANG YAH!] Ini tentang seorang Genta Aksara Wijaya dimana keh...