/12/

41.5K 3.9K 490
                                    

HyeraPOV

aku membuka mata ku perlahan, dan benar saja sekarang aku tidak berada di apartemen ku lagi.

mataku memandang langit-langit atap rumah mewah ini lalu perlahan duduk.

ini benar-benar mewah, daepyonim tidak main-main dengan kekayaannya.

pandanganku mengitari ruangan yang cukup besar ini. dimana laki-laki itu?

aku melihat satu pintu yang aku yakini adalah kamar mandi.

langsung saja aku berdiri dan berjalan kearah pintu itu lalu membuka nya dan masuk.

sekarang aku berdiri didepan kaca,

tanganku perlahan membuka satu kancing teratas kemeja ku, aku meringis melihat bercak merah kebiruan diatas tulang selangka ku.

"bagaimana cara menghilangkan nya huh?" racau ku masih terus menatap bercak itu.

beruntung daepyonim membuat nya hanya dibagian situ. jadi tidak akan terlihat jika aku memakai kemeja kerja ku.

"apa tanda itu kurang? ingin lagi?"

sontak aku terlonjak kaget dan berbalik saat melihat daepyonim sudah berdiri didepan pintu kamar mandi.

sejak kapan dia disitu?

sekarang laki-laki itu berjalan kearahku. aku memundurkan badanku hingga menyentuh dinding wastafel.

sekarang aku benar-benar harus waspada dengan nya.

"aku akan menambahkan satu bercak jika melihatmu bersama laki-laki lain" ucap nya yang sudah berada di depanku. "tapi jika kau bertemu dengan laki-laki kemarin. kita akan bermain di ranjang ku"

aku menahan nafasku, kapan dia bisa berhenti berbual dan mengatakan hal-hal ambigu?

tangan nya beranjak kebelakang ku, memegang tepi dinding wastafel. dia menyangga tubuhnya lalu sedikit membungkuk mensejajarkan wajahnya dengan wajahku.

senyum terpampang diwajahnya yang tampan itu.

tapi aku tidak akan dengan mudah terbuai hanya dengan wajah nya yang menyimpan segudang ke aroganan itu.

"kau itu, seluruh hal yang berada padamu. benar-benar membuatku ingin terus menguasaimu"

aku mengambil nafas panjang, berusaha untuk normal meskipun wajahnya benar-benar berada di depanku.

"d-daepyonim kita hanya sebatas--"
"omong-omong kita belum membicarakan tentang pernikahan. tema apa yang kau inginkan?"
"daepyonim ini benar benar--"
"aku lebih suka tema mawar untuk resepsinya"
"daepyonim aku tidak bisa me--"

tiba-tiba dagu ku ditarik lalu kepala nya maju dan mencium bibirku sekilas.

aku terserentak karena perlakuan nya yang tiba-tiba.

saat daepyonim menarik kepala nya, tatapan nya berubah tajam. menatapku menusuk kedalam mataku.

aku menahan nafasku,

tatapan ini, tatapan yang tidak bisa membuatku bergerak lagi.

"kau akan menikah denganku dan aku tidak menerima penolakan lagi" ucapnya dengan penuh penekanan.

inilah kelemahanku, hanya bisa diam dan tidak melawan saat laki-laki ini melakukan segala hal.

daepyonim menjauhkan badan nya dari ku "cepat mandi, kita akan kebandara sehabis ini"

aku mengerutkan keningku "apa ada klien dari luar? ini tidak ada di jadwal"

"kita akan ke Jepang untuk bertemu klien"

"NDE?!"

••

aku benar-benar tidak habis pikir dengan Boss muda ini.

bagaimana dia bisa mengganti jadwal hari ini untuk ke Jepang? dan yang terparah aku harus ikut dengan nya.

aku sempat menahan nya dengan alasan tidak membawa baju-baju ku, tapi daepyonim dengan mudah nya membelikan aku baju dengan hampir membeli butik itu sendiri.

memang gila,

seperti sekarang ini, aku sudah berada di dalam pesawat dengan ruangan VIP dengan nya.

hanya berdua, daepyonim membiarkan karyawan dan bodyguard lain nya diluar ruangan ini.

tiba-tiba pundak ku terasa berat, saat aku menengok, kepala daepyonim sudah bertengger dipundakku dengan kedua matanya yang tertutup.

aku meremas ujung rok span ku, berusaha untuk menormalkan detak jantungku.

daepyonim tidak bicara apapun dan aku bisa mendengar dengkuran halus darinya.

cepat sekali, apa semalam dia tidak tidur?

aku tidak tau pasti kapan dia tidur, setelah menyuruhku untuk ke kamarnya semalam dan menyuruhku untuk tidur. daepyonim kembali keluar kamar dan kurasa dia bekerja diruangan yang berada dirumahnya itu.

aku menghela nafas, dia pasti sangat sibuk. apalagi dengan perusahaan nya yang benar-benar besar.

akan beruntung wanita yang akan menikah dengan nya nanti. dia benar-benar perfect,

tapi kenapa aku teringat pembicaraan kita tadi pagi saat dikamar mandi? apa daepyonim benar-benar akan mengajakku menikah? aku tidak bisa membayangkan jika menikah dengan laki-laki tampan ini. dan kita menghabiskan malam--

kepala ku refleks menggeleng keras,

astaga, apa yang kupikirkan? kenapa aku berharap dia benar-benar akan menikahi ku?

jangan terlalu berharap Hyera, itu terlalu menyakitkan! kau tau sendiri jika Boss mu ini sangat arogan dan hanya menjadi kan mu mainan.

"kenapa semua laki-laki slalu memainkanku?" lirihku pelan menunduk.

aku tidak tau seberapa lama aku bermain dengan pikiran ku ini. tapi pengeras suara dari dalam pesawat ini membuyarkan pikiranku.

pesawat akan mendarat,

pintu ruangan VIP ini diketuk yang berarti pesawat sudah mendarat dan berhenti.

aku perlahan menyentuh lengan daepyonim. tapi dia tidak bergerak.

"daepyonim, kita sudah sampai" ucapku lirih menengok kesamping.

aku bisa merasakan kepala daepyonim bergerak membuat rambutnya mengenai leherku hingga membuatku geli.

aku kembali menggoyangkan lengannya pelan "daepyonim .."

daepyonim membuka matanya lalu beranjak duduk tegak.

pintu ruangan kembali diketuk, aku langsung berdiri ingin membuka pintu namun tiba-tiba daepyonim berdiri lalu menahan tanganku.

aku menatapnya bertanya namun dia malah menarikku kedalam pelukan nya.

daepyonim memelukku erat, kepala nya ia taruh diceruk leherku.

"sehabis pekerjaan di Jepang selesai, aku ingin menemui keluargamu. kita akan menikah secepatnya, kau harus tau aku tidak pernah main-main dengan omonganku, Jeon Hyera"

tbc,

hmm, aku emg sengaja buat moment HyeKook banyak. soalnya dr awal cerita ini emg di setting bgtu hehe gpp kan?

karna banyak yg minta jadwal aku update jjk ini. aku bakal update rutin mulai sekarang seminggu sekali setiap malam Senin. jd kalo blm up2 diingetin aja yaa sayang2koo❤

-deb

Daepyonim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang