/19/

40.1K 3.8K 373
                                    

HyeraPOV

baiklah sekarang aku tidak bisa mengontrol detak jantungku lagi dipagi hari yang entah sudah keberapa kali ini.

tanganku tertahan di dadanya saat tubuh kami benar-benar menempel.

sebetulnya aku sudah terbangun dari 10 menit yang lalu.

tapi bagaimana bisa aku beranjak jika tubuhku dililit sepenuhnya oleh daepyonim?

tubuhnya benar-benar besar jika seperti ini. tangan nya yang panjang dan berotot itu menekan dan menahan pinggangku posesif.

pipiku memanas tiba-tiba saat mengingat kejadian semalam. yang hampir membuatku kehilangan setengah dari diriku.

membuatku setengah kesal dan sedikit panas dengannya.

tidak tahan dengan posisi seperti ini, perlahan aku menggerakan tubuhku dan melepaskan diri darinya.

tangannya yang semula biasa menjadi mengeras dan malah semakin mendekap ku.

matanya perlahan terbuka,

aku langsung saja bersembunyi di dadanya, belum berani menatapnya.

memangnya sejak kapan aku berani menatapnya?!

"Hyera"

rasanya seluruh darahku menghilang saat mendengar suara seraknya yang terdengar sexy.

"Jeon Hyera"

aku mendengus pelan lalu mencoba mengangkat kepalaku menatapnya.

daepyonim membenarkan posisi kami, dia sedikit mengangkat tubuhku hingga kepala kami sejajar.

aku menelan ludahku susah payah,

pertahanan yang sudah kubangan tiba-tiba saja runtuh saat kita benar-benar bertatapan.

"aku tidak ingin mendengar kata-kata itu lagi, kau masih mempunyai kontrak denganku dan apa kau pikir resign semudah itu?"

aku menahan nafasku, yang kubisa lakukan sekarang hanya diam.

aku benci fakta itu, kapan aku punya keberanian untuk membalasnya?

"nanti malam akan ada pesta penutupan perusahaan, dan malam itu juga kita akan berangkat ke Amerika bertemu kakakmu"

"n-nde?!"

••

"jadi, apa yang Boss mu lakukan semalam?" ujar Somi mengangkat-angkat alisnya.

aku memutar kedua bola mataku "aku malas membahasnya"

"oh ayolah, ceritakan padaku. apa dia sangat jantan saat di ranjang? wahh, kau sangat beruntung bisa melihat otot-otot yang berada di lengannya, ah ya! dan juga ABS nya! kau pasti--"

"YA!"

pipiku memanas tiba-tiba, aku memang pernah melihat tubuhnya saat daepyonim sedang shirtless di depanku.

tapi yang benar saja, apa otot-otot sialan itu harus dibicarakan disini?

dia bahkan menyalahgunakan otot-otot nya itu untuk mengurungku dan menerkamku.

"Omong-omong baju mana yang kau pilih?" Tanya nya masih sibuk memilih-milih dress.

Sekarang kita berada di butik, Bambam dan daepyonim menyuruh kita memilih dress untuk pesta penutupan perusahaan nanti malam.

Daepyonim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang