/67/

21.9K 2.3K 638
                                    

Jungkook sedang merenggangkan tubuhnya di kursi kerjanya saat tiba-tiba saja pintu ruangannya terbuka. Ia mengalihkan tatapannya dari laptop dan langsung tersenyum saat yang masuk ke dalam ruangannya adalah Hyera dengan senyuman manisnya yang ia tunjukkan pada laki-laki itu. Seketika seluruh kelelahannya yang ia rasakan tadi hilang begitu saja ketika menatap wajah gadis itu.

Entah kenapa tapi Jungkook merasa jika Hyera memang benar-benar menjadi vitaminnya jika dirinya sedang lelah seperti ini. Ia benar-benar gemas padanya.

"Daepyonim, jadwal anda malam ini—"
"Aku akan benar-benar menghabisimu lagi jika kau memanggilku seperti itu, Hyera." Balas Jungkook memotong dengan intonasi suara yang dingin. Laki-laki itu beranjak berdiri lalu berjalan menuju ke depan meja kerjanya dan bersandar disana. Ia melipat kedua tangannya di depan dada dengan masih tatapannya yang tidak lepas dari gadis itu yang sudah berdiri di hadapannya.

Hyera mengeluh dalam hati, padahal ini masih jam kerja, tapi Jungkook tetap saja menyuruhnya untuk memanggilnya dengan informal. "Jadwal Daepyonim malam ini—"

Tiba-tiba saja Jungkook menarik pinggang ramping gadis itu hingga menempel pada tubuhnya. "Aku memperingatimu, Kim Hyera" ujarnya sinis. Hyera membelakkan matanya terkejut karena pergerakan Jungkook yang tiba-tiba itu, ia ingin mendorong dada Jungkook untuk melepaskan tangannya yang berada di pinggangnya namun laki-laki itu malah semakin mendekapnya.

Ia menghela napas panjang. "Jungkook...," panggil Hyera dengan kekesalannya yang ia tahan. "ini masih jam kerja, kau tidak boleh seperti in—"

Cup,

Mata Hyera semakin terbelak karena Jungkook yang tanpa aba-aba mengecup bibirnya dan memutar tubuhnya sampai mengangkatnya di meja kerjanya itu. Jantungnya berdetak dengan kencang sambil dengan mendekap berkas yang ia bawa itu di depan dadanya. "Jungkook!" serunya dengan kesal bukan main. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang Jungkook lakukan, bagaimana jika tiba-tiba saja ada karyawannya yang masuk saat posisinya seperti ini?

Kedua tangan Jungkook beranjak untuk menyangga tubuhnya di sisi tubuh Hyera, ia mencondongkan tubuhnya agar wajahnya dapat sejajar dengan wajah gadis itu. Senyum miringnya tertarik, "Kenapa aku tidak boleh seperti ini? Aku kan Boss di perusahaan ini, ini juga ruanganku, gedung ini juga milikku." Balasnya.

"Tapi aku masih bekerja! dan di jam kerja aku adalah sekreta—"
"Jam apapun kau itu calon istriku, jadi kenapa kau memakai bahasa formal pada calon suamimu sendiri?"
"Huh, Jungkook, kau itu Daepyonim di perusahaan i—"
"Aku itu calon suamimu, jadi kau harus memakai informal padaku. Dan kedua, aku ini memang Daepyonim-mu, kau harus menurut dengan apa yang aku perintahkan."

Hyera menghela napas berat, ia memilih untuk tidak membalasnya dari pada harus berdebat di penghujung jam malam ini. Jika Jungkook sudah seperti ini, berarti ia benar-benar tidak bisa di bantah. Akan sangat mengerikan jika seseorang atau siapapun membantah ucapannya.

"Baiklah, Jungkook, calon suamiku, jadwalmu malam ini yang seharusnya bertemu dengan salah satu klien, dibatalkan karena pesawat klien yang delay." Ujar Hyera menyerah.
            
Senyum Jungkook tiba-tiba saja melebar. "Kalau begitu malam ini kita pulang saja!"

Hyera menggeleng cepat, "Masih ada yang harus kau rapatkan dengan Bambam dan juga Mingyu mengenai pemindahan saham setelah ini." mendengar itu seketika membuat Jungkook mengeluh panjang. Padahal ia sudah sangat ingin kembali ke rumah dan bermanja ria dengan Hyera, tapi kenapa masih ada saja pekerjaan yang menghalanginya?

Tiba-tiba saja HP Jungkook yang berada di atas meja kerja berdering, mereka mengalihkan perhatian mereka pada HP itu lalu Hyera kembali menatap Jungkook yang berada tepat di hadapannya. "Lihat? Bambam sudah meneleponmu, turunkan aku sekarang."

Daepyonim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang