/49/

34.3K 3K 419
                                    

"Baiklah, menikah. Aku akan menikah denganmu."

Seketika Jungkook langsung mengangkat kepalanya dari leher gadis itu, matanya yang memerah menatap Hyera dengan tatapan terkejutnya. "A-apa? Kau serius?" tanyanya tak percaya.

Laki-laki itu benar-benar syok sekarang.

Hyera menghela napasnya lalu menangkup wajah Jungkook dengan kedua tangannya, ibu jarinya mngusap pipi laki-laki itu dengan gerakan pelan. "Setidaknya beritahu aku apa yang Eunwoo bicarakan padamu tadi."

Jungkook langsung saja merubah raut wajahnya, ia kembali memasukkan kepalanya pada leher gadis itu. "Aku akan memberitahumu semuanya setelah kita menikah."

"Tapi aku tidak ingin ada yang kau sembunyikan dariku setelah kita menikah."

Lilitan lengan Jungkook semakin menguat pada pinggang ramping gadis itu, membuat mereka benar-benar tidak ada jarak lagi. Hyera bahkan bisa merasakan otot-otot lengan Jungkook yang mengeras.

Tiba-tiba saja Jungkook melangkahkan kakinya membuat Hyera otomatis bergerak mundur, gadis itu membelakkan matanya, ia ingin menahan dan memberontak, tapi tubuh besar Jungkook sudah mengunci seluruh tubuhnya dengan dekapannya ini.

"J-jungkook, kau—" Hyera membulatkan matanya saat Jungkook menjatuhkan tubuhnya ke ranjang yang berada di belakang mereka, hingga sekarang tubuh besar Jungkook berada di atasnya.

Hyera bisa merasakan tubuhnya meremang ketika bibir Jungkook mulai mengecup dan menggigit lehernya. "Aku ingin memilikimu sepenuhnya, Hyera." Ujarnya serak.

Sungguh, Hyera benar-benar panik sekarang. Ia mendorong dada bidang Jungkook dengan kencang, meskipun ia tahu jika tenaganya tidak akan sebanding dengan laki-laki itu. "Ju-jungkook, ini tidak—"

Jungkook semakin liar, tangannya mulai masuk ke dalam kemeja kerja Hyera dan mengusap perut ratanya. Hyera memejamkan matanya, ia menggigit bibirnya berusaha untuk tidak mengeluarkan desahan yang akan membuat Jungkook semakin menjadi.

"Kumohon, Hyera. Jadilah milikku, hanya milikku sepenuhnya."

••

Mingyu, Bambam dan Somi memilih untuk tetap melanjutkan rencana mereka untuk bersenang-senang, meskipun tanpa Jungkook dan Hyera.

Sekarang mereka berada di salah satu ruangan bar yang telah mereka sewa hanya untuk mereka. Bambam dan Somi sudah mulai berkaraoke di depan layar besar dengan lampu yang berkelap kelip itu.

Sementara Mingyu hanya duduk di kursi bar dengan gelas berisi Wine di tangannya, ia memijat keningnya penat lalu meneguk air berwarna merah pekat itu sampai habis. Setelahnya ia kembali menuangkan botol Wine pada gelasnya.

"H-halo." Somi tiba-tiba saja menghampiri Mingyu dan duduk di sebelahnya. Ia menggaruk lehernya canggung.

"Kau bisa memakai bahasa santai padaku, aku bukan atasanmu." Balas Mingyu tahu apa yang Somi pikirkan.

Somi terlonjak terkejut, "Benarkah?" tanyanya antusias.

Mingyu yang melihat itu terkekeh pelan lalu mengangguk. "Tentu saja." Jawabnya lalu menyodorkan gelas wine padanya. "Kau mau?"

Somi menatap gelas wine itu sebentar lalu menggeleng, "Aku tidak terlalu bisa minum."

Mingyu mengangkat alisnya, sedikit tidak menyangka dengan ucapan Somi barusan. "Ahh, baiklah." Sahutnya lalu meminum sendiri minumannya itu.

Somi menggaruk rambutnya yang tidak gatal, ia melirik Bambam yang masih sibuk bernyanyi dan kembali pada Mingyu. Ia ingin mengatakan sesuatu, tapi sedikit tidak mempunyai keberanian untuk itu.

"Katakan saja apa yang ingin kau katakan." Tembak Mingyu yang langsung membuat Somi tersedak ludahnya sendiri. Astaga, apa Mingyu memang dapat membaca pikirannya?

"Aku tidak bisa membaca pikiranmu, tapi sejak tadi kau selalu melakukan gelagat aneh." Sambungnya dengan tertawa pelan saat melihat raut wajah Somi yang terlihat sangat syok dan terkejut.

Somi tertawa canggung, ia salah tingkah sekarang. "Aku tahu ini sangat privasi, tapi—" gadis itu menelan ludahnya saat Mingyu tidak mengalihkan tatapannya sedetikpun darinya. "tapi, apa kau menyukai Hyera?"

Tidak ada raut terkejutan dari Mingyu, ia malah tersenyum sambil dengan meminum Wine nya. "Pasti sangat terlihat jelas bagimu, ya?" ujarnya kembali menatap Somi. "atau Bambam yang memberitahumu?"

Sial, Somi benar-benar harus menahan gejolak hatinya setiap Mingyu terlihat begitu tampan dan manis di saat bersamaan ketika ia tersenyum atau dengan wajah yang serius. Bukan, bukan karena ia menyukai Mingyu atau semacamnya.

Ia hanya lemah dengan laki-laki tampan!

"Sebenarnya, aku sudah memperhatikanmu sejak awal menjadi sekretaris, kau selalu saja menatap Hyera dengan tatapan yang berbeda."

Mingyu menopang kepalanya dengan masih tidak melepas tatapannya dari Somi. "Apa itu terlihat sangat jelas?" tanyanya dengan wajah yang memerah, laki-laki itu terlihat sudah sangat mabuk. "Apa Hyera mengetahuinya jika aku menyukainya?"

"Eum—" Somi menggaruk rambutnya yang tidak gatal. "Hyera belum mengetahuinya," entah kenapa tapi Somi benar-benar merasa salah tingkah sekarang.

Bagaimana tidak? Mingyu terus saja menatapnya dengan tatapan seperti itu. "Tapi, kau tidak berniat merusak hubungannya dengan Jungkook, bukan?" tanyanya berusaha dengan nada bicaranya yang biasa. Padahal jantungnya berdetak sangat kencang sekarang.

Mingyu menghela napasnya lalu mengusap wajahnya kasar, ia mengacak rambutnya yang rapi menjadi berantakan sekarang. "Tidak, kecuali jika Jungkook melepaskannya."

Mendengar itu Somi mengerutkan keningnya. "Bukankah kau tahu jika Jungkook tidak akan mungkin melepaskan Hyera? Dia bahkan terlihat sangat posesif."

Lagi-lagi Mingyu terkekeh, "Kau tidak tahu Jungkook seperti apa," ujarnya dengan menggelengkan kepalanya tak wajar. "kau pasti sudah di ceritakan oleh Hyera tentang Chaeyeon bukan?"

Somi mengangguk kaku, "Hyera menceritakan semuanya padaku." Balasnya mengingat jika Hyera pernah menceritakan tentang Chaeyeon yang tiba-tiba saja meninggalkan Jungkook.

"Kejadian itu tidak sepenuhnya salah Chaeyeon, jika kau ingin tahu," lanjutnya yang membuat Somi menahan napasnya. Ia menunggu untuk Mingyu berbicara lagi, namun saat Mingyu sudah membuka mulutnya dan ingin melanjutkan ucapannya, dari arah samping, Bambam tiba-tiba saja menghampiri mereka.

"Apa yang kalian bicarakan? Serius sekali." tanyanya penasaran lalu mengambil gelas Mingyu dan meneguknya. "kalian minum tanpaku, ya?"

Mingyu memutar kedua bola matanya malas lalu menatap Somi dengan tatapannya yang berkata padanya jika ia akan menceritakannya kapan-kapan.

Dan Somi mengerti itu.

tbc,

Daepyonim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang