/24/

34.9K 3.8K 927
                                    

HyeraPOV

Aku menutup wajahku dengan bantal. Benar-benar malu saat aku mengatakan hal itu pada Daepyonim. Lagi pula kenapa aku harus mengatakannya? Sejak kapan aku menjadi lemah seperti ini?

Ini sudah pukul 5 sore dan aku belum keluar dari kamar Taehyung. Daepyonim juga tidak mencariku atau nyelonong masuk seperti biasanya.

Beruntung Taehyung mempunyai kebiasaan membawa makanan ke dalam kamar. Jadi aku tidak perlu sembunyi-sembunyi jika ingin keluar.

Apa yang harus aku katakan padanya nanti jika kita berpapasan?

Aku kembali menutup wajahku memakai bantal. Bodoh, seorang Kim Hyera benar-benar bodoh.

Saat aku masih menutup wajahku dengan bantal, tiba-tiba pintu kamar terbuka membuatku terlonjak dan beranjak duduk.

Taehyung masuk dengan kemeja kerjanya yang masih menempel pada tubuhnya itu.

Aku menghela nafas lega, bisa mati ditempat jika itu adalah Daepyonim.

"Ada apa denganmu? Jungkook memberitauku jika kau tidak keluar kamar sejak pagi. Dia sangat khawatir kau tau." Ujarnya melepas dasinya lalu membuangnya dilantai.

Kebiasaannya belum juga berubah.

"Kenapa dia tidak berbicara langsung saja? Dia juga bisa mengetuk pintu atau memanggilku." Balasku cepat, kenapa terkesan seperti aku menginginkannya?

"Heol, kau bahkan bisa keluar dengan kakimu sendiri. Kenapa kau menyalahkan orang lain?"

Taehyung duduk disisiku sambil melepas kaos kakinya.

"Jadi Oppa menyalahkanku? Kenapa Oppa slalu saja membelanya dari pada adikmu sendiri?"
"Apa kau baru saja cemburu dengan Boss mu sendiri?"
"Tidak! Aku hanya berbicarakan fakta!"

Taehyung seperti menatapku tidak percaya lalu memutar kedua bola matanya, "Terserah apa katamu, kusarankan kau keluar dan menemui Jungkook. Kau itu harus menjadi istri yang baik, Hyera."

Aku berdiri, "Aku bukan istrinya!" balasku tak terima namun Taehyung malah menidurkan dirinya dikasur.

Aku memilih keluar kamar, namun saat ingin membuka pintu. Taehyung menahanku lagi.

"Menikalah dengannya, Hyera. Jika kau menikah dengannya aku tidak harus khawatir lagi saat kau jauh dariku." Ujarnya kembali duduk disisi tempat tidur.

Suaranya terdengar serius.

"Apa yang membuatmu menolaknya? Kau masih mengharapkan Eunwoo?"

Aku menghela nafas panjang, aku juga tidak tau kenapa aku menolaknya.

Hanya saja aku tidak terlalu menyukai sifatnya yang arogan dan semaunya sendiri.

Tapi bukankah sekarang Daepyonim sudah berbubah? Apa alasanku menolaknya?

"Aku akan memikirkannya lagi." Jawabku lalu keluar kamar.

Saat aku menutup pintu kamar, aku langsung terlonjak mendapati Daepyonim berdiri 2 meter didepanku dengan menatapku tajam.

"D-daepyonim?" Panggilku ragu masih memegang knop pintu. Bersiaga untuk kembali masuk jika dia menerjangku.

Wajahnya perlahan kembali datar meskipun masih terlihat sedikit kesal. "Apa saja yang kau lakukan didalam sana? Aku ingin memberimu pekerjaan."

Tanganku perlahan terlepas dari knop pintu. "S-saya tertidur."

Aku bisa melihat dia mengehela nafas. "Ambil laptopmu, kita akan kembali ke Korea besok pagi."

••

Sekarang aku, Taehyung dan Daepyonim berada dimeja makan. Kita sedang sarapan pagi, pesawatku dan Daepyonim berangkat 2 jam lagi.

"Jungkook-ah, kau harus menjaga adikku jika disana."

Aku langsung melotot padanya, dia pikir apa yang ia bicarakan? Menyuruh Daepyonim menjagaku? Yang benar saja.

"Kau bisa membawa Hyera kerumahmu, aku sangat khawatir jika dia di apartemennya sendiri."

"Oppa!" Aku melempar anggur padanya, apa Taehyung sedang menyuruhku untuk masuk kedalam kandang singa?

Aku melirik Daepyonim yang ternyata juga sedang menatapku. Tatapan kami bertemu sebentar lalu aku langsung mengalihkannya. Menatap kearah lain.

"Hyera slalu tidak ingin kusentuh, dia seperti alergi padaku." Ujarnya pada Taehyung yang membuatku semakin melotot.

Kenapa seolah-olah mereka seperti sedang memojokkanku?

"Daepyonim slalu menyentuhku dan menyuruhku untuk diam." Jawabku membalasnya.

"Tapi kau slalu menghindar jika aku mendekat, Hyera." Balasnya tak ingin kalah.

Aku mengepalkan tanganku dibawah meja, omongannya memang tidak sepenuhnya salah. Tapi tetap saja jika aku menghindar dia akan tetap memaksaku.

"Jadi, bagaimana jika kau tinggal saja dirumah Jungkook?" Itu Taehyung.

"Tidak!" Teriakku spontan.

"Apanya yang tidak? Sampai kapan kau akan tinggal diapartemen lusuh itu? Lagi pula kau juga akan menikah dengannya."

"Hyera tidak ingin menikah denganku, Hyung." Saut Jungkook sambil memakan makanannya.

Dia berbicara dengan biasa dan tanpa beban, padahal dulu slalu memaksaku untuk menerima lamarannya.

"Dia akan memakan omongannya sendiri, aku berani bertaruh jika dia akan menerima lamaranmu secepat mungkin."

Mereka berbicara seolah tidak ada aku disini. Apa aku hanya kadal yang sedang sarapan dan berada diantara dua laki-laki tampan ini?

Aku berdiri menyudahi sarapanku, "Daepyonim, keberangkatannya sebentar lagi. Aku akan bersiap." Ujarku dingin lalu masuk kedalam kamar.

Lebih baik aku bersiap daripada harus berada diantara laki-laki sinting itu.

Setelah siap, aku kembali keluar dan melihat Daepyonim juga sudah siap dengan baju kasualnya.

Kami pamit pada Taehyung dan langsung masuk kedalam mobil.

Sebelumnya aku bisa melihat Taehyung membisikkan sesuatu pada Daepyonim. Aku merasakan ada sesuatu diantara mereka namun aku memilih untuk tidak memikirkannya.

Saat kami sudah berada didalam ruangan pesawat VVIP yang Daepyonim biasa pesan.

Aku langsung duduk disebelahnya. Daepyonim hanya diam memainkan Handphone nya sambil menunggu pesawat take off.

Tapi aku benar-benar merasa sangat canggung sekarang. Biasanya dia akan membual atau mengatakan sesuatu yang membuatku kesal.

"Daepyonim." Panggilku pelan, kenapa akhir-akhir ini aku slalu berani memanggilnya?

Daepyonim beralih menatapku. "Ada apa?"

"Apa aku melakukan suatu kesalahan?"

Aku bisa melihat dia mengerutkan keningnya, "Tidak."

Aku mengambil nafas lalu satu ide gila muncul tiba-tiba dikepalaku.

Daepyonim masih setia menungguku berbicara. Tanganku mengepal, semoga saja aku tidak menyesal.

"Hyera, apa yang—"

"Bagaimana jika saya menerima lamaran Daepyonim?"

tbc,

Yaampun aku baru aja nyampe rumah ini dan belum selesai pekerjaan hhhhh.

Tembus 500 komen rabu malem aku update!

-deb❤️

Daepyonim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang