/50/

25.1K 3.1K 573
                                    

Seolah sadar dengan apa yang baru saja ia lakukan, Jungkook langsung beranjak dan menjauhkan tubuhnya dari Hyera. "Maafkan aku," lirihnya dengan pelan, pandangannya menghindari tatapan Hyera. "aku terlalu terobsesi, maaf...."

Hyera menghela napasnya, ia mengancingi kembali kemejanya meskipun ada beberapa kancingnya yang terlepas akibat dari tangan Jungkook yang berusaha merobek kemejanya itu. Ia ikut beranjak dari ranjang lalu memeluk Jungkook dengan melilitkan lengannya pada leher laki-laki itu. "Aku mengerti, ku maafkan." Balasnya lembut.

Tidak lagi menunggu beberapa lama, Jungkook tiba-tiba saja menangis pada pelukan gadis itu. Ia menumpahkan seluruh emosinya dan terisak pelan dengan meletakkan kepalanya pada ceruk leher Hyera.

Hyera mengarahkan tangannya untuk mengelus rambut Jungkook. Mengusapnya pelan agar Jungkook menumpahkan semuanya, ini adalah kali pertamanya melihat Jungkook menangis seperti ini. Laki-laki itu terus saja menahan emosinya dan berusaha terlihat kuat selama ini. Meskipun nyatanya, setiap manusia mempunyai titik lemahnya tersendiri terhadap sesuatu.

Sebetulnya, Hyera sempat takut tadi dengan apa yang Jungkook lakukan terhadapnya. Bahkan ia hampir menangis merasakan Jungkook yang ingin menghabisinya, ia kira laki-laki itu kembali menjadi laki-laki yang terobsesi dan pemaksa seperti dulu.

Beruntung Jungkook langsung tersadar dengan apa yang ia lakukan, jika tidak, mungkin Hyera sudah habis saat itu juga. Menjadi milik Jungkook sepenuhnya dengan Jungkook yang mengambil sebagian dari dirinya yang telah ia jaga selama ini.

Membayangkan saja membuatnya ngeri bukan main.

"Aku tidak akan meninggalkanmu, bicaralah sekarang, buat aku mengerti."

Isakan Jungkook semakin terdengar dan lilitannya pada pinggang ramping Hyera bertambah erat. "Berjanjilah untuk tidak melepaskan dekapan ini setelah kau mendengarnya." Jungkook bersuara, suaranya benar-benar terdengar bergetar hebat.

Hyera mengangguk. "Aku tidak akan melepaskanmu, selamanya."

Mereka diam sebentar dalam waktu yang cukup lama. Sekarang Jungkook benar-benar sudah menyiapkan seluruh energi dan emosinya untuk membicarakan ini, tidak ada lagi yang perlu ia sembunyikan. Hyera harus mengetahuinya sebelum Eunwoo atau Jaehyun yang berbicara lebih dulu.

Meskipun ia yakin jika mungkin, Hyera akan menghindarinya atau bahkan meninggalkannya setelah ia mendengar ini.

Jungkook menarik napasnya. "Semuanya bermula pada lima tahun lalu, saat kecelakaan di dekat Namsan Tower," Jungkook bisa merasakan tubuh Hyera yang menegang, ia semakin mendekap dan mengeratkan lilitannya pada pinggang gadis itu agar ia tidak terjatuh. "aku— aku yang membunuh kedua orangtuamu."

FlashbackON

Seoul, 20.56

Jungkook sedang dalam  keadaan emosi yang tinggi saat mengetahui sekretaris sekaligus calon istrinya itu yang ternyata bekerja sama dengan musuh dari perusahaannya.

Jung Chaeyeon, seharusnya ia sadar jika marga mereka sama.

Jungkook mengacak rambutnya, ia memukul setir mobil dengan kencang hingga klakson dari mobil mewahnya itu berbunyi lantang. Tidak ada hal lain yang lebih buruk dari hari ini, seluruh sahamnya hilang dan perusahannya rugi besar, tapi hal itu tidak sebanding dengan perempuan yang sangat ia cintai, yang tiba-tiba saja mengungkapkan semuanya dan menghilang tiba-tiba.

Padahal hari ini adalah perayaan WhiteDay dimana setiap pasangan akan berkencan dan bergandengan taman untuk merayakannya.

Bahkan, untuk menangis saja rasanya tidak bisa saking kecewanya ia.

Daepyonim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang