/16/

37.8K 3.6K 236
                                    

senyumku mengembang saat satu pesan muncul dari nomor yang tidak kukenal. dan benar saja, Eunwoo.

saat aku ingin membalas pesan nya, tiba-tiba Somi menelfonku. aku berdecak pelan lalu mengangkatnya "wae?"

"kau dimana? ada yang ingin kubicarakan denganmu!" ujarnya tiba-tiba terdengar sangat histeris. ada apa dengannya pagi-pagi seperti ini?

"aku dihotel, apa yang ingin kau bicarakan?"
"aku di cafe loby, kemarilah"

aku berfikir sebentar, tiba-tiba saja teringat perkataan daepyonim yang tidak memperbolehkanku keluar.

aku menghela nafas "kau saja yang kemari, ada yang ingin kuceritakan padamu" balasku, Somi diam sebentar "kemarilah sekarang, kau akan menyesal jika tidak menurutiku"

aku memutar kedua bola mataku, dia mulai berbual lagi "apa yang kau bicarakan huh?"

"kau benar-benar tidak ingin kesini? sayang sekali, padahal ada Eunwoo sonbae yang--"
"MWOO?!"

refleks aku beranjak berdiri, kudengar Somi terkekeh disebrang, "a-apa yang kau bicarakan? dia benar-benar disana?"

"kemari dalam 5 menit atau aku yang akan berkencan dengan nya" ucapnya lalu mematikan sambungan, aku melotot tak percaya lalu segera berlari kearah pintu.

namun tiba-tiba saja tanganku menyentuh leherku, sialan. aku lupa jika ada bercak merah disana, aku segera berlari kearah meja dan mengambil bedak. mencoba menyamarkan tanda itu.

aku menatap diriku dicermin, merapikan sedikit bajuku lalu keluar hotel.

kakiku bergerak resah saat berada di lift, kenapa lift ini lambat sekali berjalan nya?!

ting,

pintu lift terbuka diloby dan aku langsung saja berlari masuk kedalam cafe. aku mengedarkan pandanganku dan terhenti melihat tangan yang melambai kearahku.

disitu aku bisa melihat Somi duduk yang didepannya ada Eunwoo sedang tersenyum kearahku.

sial, sial, sial. kenapa semakin hari dia semakin tampan saja?

aku menarik nafas panjang lalu berjalan kearah mereka, merapikan rambutku canggung.

"wow, ini belum ada 5 menit dan kau sudah datang? apa kau sangat excited?" Somi menatapku dengan alisnya yang terangkat-angkat, aku menatapnya tajam.

tidak bisakah dia berhenti berbicara? slalu saja seperti itu.

"a-anyeong, Eunwoo-ya" sapaku duduk disisi Somi. "wow, kau bahkan tidak memanggilnya sonbae lagi, apa kau sangat-- aw!" aku menginjak kaki nya, rasakan itu!

laki-laki itu tertawa sampai matanya menghilang, benar-benar manis. kenapa sekarang aku merasa jika aku menyesal? bukankah seharusnya dia?

"bagaimana tidurmu? nyenyak?" tanya nya yang membuatku tersenyum. nyenyak apanya, yang ada aku harus kehabisan nafas karena Boss muda itu.

"nde, bagaimana denganmu?" astaga, kenapa rasanya seperti kembali pada saat kita berkencan dulu.

Eunwoo mengangguk, kita bertatapan. tatapan nya benar-benar masuk kedalam mataku. atau bahkan sampai hati ku. astaga, apa yang aku pikirkan? kau mulai gila Hyera!

tatapan kami terputus karena Somi terbatuk yang kuyakini dia buat-buat, aku balik menatapnya malas. 

"apa sekarang aku menjadi nyamuk kalian?" ucapnya yang membuatku memutar kedua bola mataku. dia slalu saja merusak momenku.

Daepyonim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang