/27/

34.7K 3.4K 364
                                    

HyeraPOV

Aku dan Jaehyun memasuki loby apartemen. Aku melihat jam yang berada di pergelangan tanganku. Sudah 2 jam aku keluar bersamanya.

"Jaehyun-ssi, terimakasih atas traktiranmu." Ujarku tersenyum padanya, meskipun jantungku sudah berpacu cepat mengingat Daepyonim yang sekarang sedang menungguku diapartemen.

"Tidak masalah, tugas laki-laki memang seperti itu." Balasnya lalu tiba-tiba dia mengambil tanganku dan dengan perlahan mencium punggung tanganku.

Aku terserentak terkejut, apa yang sedang dia lakukan?

"Hyera!"

Seketika aku langsung menarik tanganku dan berbalik, disitu berdiri Guanlin dengan wajah terkejutnya. Aku menghela nafas panjang, beruntung bukan Daepyonim yang berdiri disana.

Guanlin menghampiriku. "Ahh jadi kau seminggu ini berlibur dengan Somi ke Jepang tanpa mengajakku huh?" Dia sampai didepanku lalu langsung menyentil dahiku hingga kepalaku terdorong kebelakang.

Aku mengusap dahiku lalu menatapnya tajam. "Sudah kukatakan berapa kali jika itu pekerjaan Guanlin, pe-ker-ja-an!" Balasku penuh penekanan.

"Tapi tetap saja kalian kesana tanpa mengajakku, kupikir kita ini sahabat!" 

Aku berkacak pinggang lalu memukul belakang kepalanya. "Diamlah kau bocah, kau bahkan tidak mau bekerja sepertiku dan Somi."

Guanlin melotot sambil mengusap kepalanya yang terkena pukulanku. "Apa? Bocah? Ya! Kau bahkan jauh lebih pendek dariku, Kim Hyera yang sudah bekerja."

Jaehyun berdehem membuatku langsung tersadar jika masih ada laki-laki itu disini. Guanlin benar-benar membuatku malu.

"Ahh Jaehyun-ssi kenalkan dia sahabatku, Guanlin." Aku menunjuk Guanlin memakai daguku.

Jaehyun mengulurkan tangannya. "Jung Jaehyun." Ujarnya yang dibalas uluran tangan oleh Guanlin.

"Lai Guanlin." 

Aku bisa melihat kerutan didahi Jaehyun saat mereka sudah melepaskan tangan mereka. "Lai Guanlin? Jika aku tidak salah ayahmu adalah pemegang perusahaan yang berada di China?"

Guanlin mengangguk.

Heol, sebesar apa perusahaan ayahnya?

Jaehyun kembali tersenyum, tapi aku bisa melihat ada maksud dibalik senyumannya itu. Tapi aku lebih memilih untuk tidak memikirkannya.

"Kalau begitu aku permisi dulu, terimakasih atas waktunya Hyera-ssi. Aku akan mengirimmu pesan nanti." Ujarnya lalu berbalik keluar loby.

Saat itu juga Guanlin langsung menghadapku dan kembali menyentih dahiku. "Ya! Kau ini sebenarnya dengan siapa? Setelah membawa Boss tampan mu itu ke apartemen dan sekarang laki-laki tampan lainnya?"

Aku memutar kedua bola mataku lalu berjalan melewatinya memasuki lift. Guanlin terus mengekorku dan terus berbicara hingga kita sampai didepan pintu apartemenku.

Aku menekan password apatemen ku lalu masuk yang disusul Guanlin dibelakangku.

Seketika aku terlonjak melihat Daepyonim yang duduk disofa dengan mata terpejam. Sepertinya dia tertidur.

Guanlin menganga, mulutnya terbuka melihat Daepyonim yang tertidur itu. "Astaga Hyera, dia menunggumu kembali sampai tertidur dan kau malah bertemu dengan laki-laki lain."

Aku langsung menonjok lengannya. "Diamlah, kau tidak tau apapun!" Ketusku lalu berjalan kearahnya lalu duduk disisinya

"Daepyonim." Panggilku pelan menarik lengan sweaternya pelan, Daepyonim perlahan membuka matanya lalu menegakkan badannya.

Daepyonim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang