/40/

35.1K 3.7K 504
                                    

Jungkook kembali mengalihkan tatapannya pada TV di depan mereka, mengabaikan HP-nya yang terus berdering di sisinya. "Jadi bagaimana? Kita tidur di kamar atau di sofa?" ujarnya meletakkan kepalanya di pundak Hyera sambil dengan mengeratkan tangannya yang melilit pinggang gadis itu.

Hyera masih terus menatap HP Jungkook, ia menggigit bibirnya resah. Ia tidak menyangka jika Jungkook akan mengabaikan panggilan itu. Ia mengira jika Jungkook akan mengangkatnya lalu mengabaikannya.

Tapi sepertinya Jungkook memang serius dengan kata-katanya kemarin.

"Jika kau tidak juga menjawab, kita akan tidur di ka—"

Kepala Hyera menengok pada Jungkook yang berada di pundaknya lalu mengecup pipinya dengan cepat, "Baiklah di sofa, tapi lebih bagus jika Daepyonim memulangkan saya."

Jungkook sepertinya terkejut dengan pergerakan Hyera yang lagi-lagi membuatnya syok itu, untung saja mereka tidak sedang berada di kamar. Mungkin jika mereka berada di kamar, Jungkook tidak akan bisa tahan untuk tidak menyerang gadis itu.

Hyera menahan senyumnya saat ia melihat telinga Jungkook yang memerah, ia kembali menonton film sambil dengan bersandar pada dada Jungkook. Dan sekarang ia tidak bisa menahan senyumnya saat merasakan jantung Jungkook yang berdebar.

Jungkook berdehem. "Kurasa kita harus tidur sekarang," ujarnya masih dengan telinga yang memerah. Jika mereka terus dalam posisi ini dalam waktu yang lama, laki-laki itu benar-benar tidak bisa lagi menahan hasratnya untuk tidak menyerang Hyera.

Hyera mengerutkan keningnya, "Daepyonim sudah mengantuk?" tanyanya memastikan.

"Mungkin," balas Jungkook lalu melepaskan lilitannya agar Hyera bisa berdiri. "Kau bisa mengganti bajumu di kamarku, kau tidak akan nyaman memakai kemeja saat tidur." Lanjutnya yang di anggukkan oleh Hyera.

Gadis itu berbalik ke arah dapur untuk meletakkan piring lalu mengganti bajunya di kamar Jungkook.

Jungkook mengusap wajahnya memakai kedua tangannya, kenapa kecupan dari Hyera selalu berefek sangat besar baginya? Padahal ia pernah melakukan lebih dari hanya kecupan dengannya, tapi saat Hyera yang lebih dulu melakukan... Jungkook benar-benar tidak bisa lagi menahan jantungnya yang berdebar.

"Daepyonim?"

Seketika Jungkook langsung mendangakkan kepalanya dan menatap Hyera yang berada di depannya tak percaya. Wow, gadisnya itu terlihat sangat mungil memakai kaos besar miliknya.

Hyera memeluk selimut tebal yang masih terlipat di tangannya dengan gugup, merasa canggung karena ia memakai baju Jungkook.

"Saya sudah mencari baju yang pas, tapi baju Daepyonim ini yang paling kecil." Ujarnya lirih, tapi terdengar lucu bagi Jungkook.

Kaos itu bahkan sudah tidak muat untuk Jungkook karena ia menumbuhkan otot-ototnya, tapi terlihat sangat besar jika Hyera yang memakainya. Bahkan ujung kaos itu tepat berada di atas lututnya.

Hyera menyodorkan selimut itu pada Jungkook di depannya. "Saya juga mengambil selimut ini." ujarnya pelan, merasa aneh karena sedari tadi Jungkook tidak melepaskan pandangannya darinya.

Jungkook mengambil selimut itu lalu meletakkannya di sofa belakangnya tanpa melepas tatapannya pada Hyera, tangannya beranjak ke belakang kepala gadis itu lalu melepas kunciran yang mengikat rambutnya.

Baiklah sekarang giliran Hyera yang tidak bisa mengendalikan debarannya saat Jungkook terus menatapnya seperti itu. Jarak mereka juga semakin dekat, kepala Hyera mendangak balas menatap Jungkook.

Tatapan Jungkook turun pada bibir ranum Hyera lalu kembali menatap matanya, kali ini lebih dalam dan intens. "Aku sangat ingin menciummu sekarang." Tangannya sekarang sudah berada di pinggang dan pipi gadis itu.

Daepyonim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang