/45/

32.8K 3.1K 554
                                    

"Jungkook, tadi itu aku hanya—" Hyera langsung menegangkan tubuhnya saat mendapatkan satu kecupan dari Jungkook di bibirnya.

"Aku tidak marah, hanya sedikit keberatan jika kau terlalu dekat dengan mereka."

"Tapi, aku dan mereka hanya sekedar—" Hyera menutup matanya rapat-rapat saat Jungkook mencodongkan tubuhnya ke depan. Tapi tidak ada kecupan lagi dan hal itu langsung membuat Hyera membuka matanya.

"Kenapa menutup matamu?" Jungkook memunculkan senyum kelincinya, wajahnya dengan Hyera hanya berjarak 5 cm. "Ingin ku cium memangnya?"

Hyera mengedipkan matanya lalu langsung mengalihkan kepalanya untuk menatap lain. "T-tidak, aku hanya—"

Lift terbuka di lantai 25 dan lagi-lagi omongan Hyera harus terpotong karena Jungkook sudah menggenggam tangannya dan menariknya keluar lift.

"Tidak usah malu, aku akan menciummu di ruangan. Lagi pula aku juga belum mendapatkan morning kiss ku."

••

Eunwoo memutar-mutar gelas di tangannya, membuat air berwarna ungu yang berada di dalam gelas ikut bergerak mengikuti putarannya. Di depannya sudah ada Chaeyeon yang sedang menuangkan botol wine pada gelas kecilnya. Itu adalah botol ke tiga nya pagi ini.

Wajahnya terlihat frustrasi, alisnya selalu berkerut dan sesekali gadis itu berdecak dengan kencang lalu meminum wine nya. Sementara itu Eunwoo yang berada di hadapannya memasang wajah yang berbanding kebalik dengannya.

Entah kenapa tapi kesepakatannya dengan Jaehyun kemarin membuatnya senang bukan main, meskipun ada fakta lain yang membuatnya kesal. Hyera memblokir nomornya, tapi tidak mungkin jika Hyera memblokir nomornya.

Siapa lagi jika bukan Jeon Jungkook sialan itu?

"Sepertinya aku sudah menyerah." Ujar Chaeyeon dengan nada suaranya yang terdengar putus asa. "Aku benar-benar dibuat gila dengan Jungkook."

Eunwoo tidak menjawab, ia membiarkan Chaeyeon untuk terus berbicara.

"Tidak kah dia mengerti jika aku memutuskannya dulu karena itu suruhan Jaehyun?" suara Chaeyeon mulai meninggi. "Tapi kenapa sekarang dia menghindariku seolah-olah aku adalah wabah dan malah berkencan dengan sekretaris barunya itu?!"

Eunwoo terkekeh pelan, "Kau kan memang wabah." Balasnya yang malah semakin membuat Chaeyeon emosi.

Ia berdiri lalu menunjuk Eunwoo dengan tangannya yang masih memegang gelas. "Hah! katakan sekali lagi dan aku akan memotong lehermu itu!" teriaknya membahana dan kembali duduk di sofa.

Chaeyeon meletakkan gelas itu dengan kencang lalu mengacak-acak rambutnya. "Aku ingin Jeon Jungkook!" teriaknya lagi hingga kepalanya mengadah.

Eunwoo yang melihat sahabatnya itu sedang frustrasi malah tertawa dengan keras, kepalanya menggeleng-geleng tak menyangka. Jungkook memang sangat berpengaruh besar terhadap Chaeyeon. "Berhentilah mengharapkannya, lagi pula jika kau mendapatkan Jungkook kembali. Kakakmu akan menghancurkannya lagi." Sahut Eunwoo dengan meminum Wine nya.

"Ah ya dan juga—" tangan Eunwoo menunjuk Chaeyeon dengan gelas kacanya. "Jangan berusaha untuk melakukan hal gegabah, aku akan membunuhmu jika kau merusak rencanaku."

Chaeyeon melirik Eunwoo dengan tatapan mautnya. Ia berdiri, mengambil bantal sofa berukuran besar lalu melemparnya ke arah Eunwoo. "Kau sama saja seperti Jaehyun! Dasar psikopat!" teriaknya sebelum melangkah masuk ke dalam kamar.

Sebelumnya Chaeyeon sempat berguman yang masih dapat di dengar oleh Eunwoo. "Lagi pula apa salah Jungkook? kenapa mereka bekerja sama untuk menghancurkannya?"

Daepyonim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang