/56/

18.8K 2.5K 313
                                    

Pelayan meletakkan dua cangkir berisi kopi dan coklat panas di hadapan Taehyung dan Eunwoo. Eunwoo lantas tersenyum pada pelayan itu dan mengucapkan terimakasih, di ikuti dengan Taehyung yang juga melakukan hal serupa.

Jika saja seseorang menyadari, detik itu juga pelayan itu mematung di tempat dengan jantung yang berdebar. Bagaimana bisa ia mendapatkan senyuman dari dua laki-laki tampan yang melebihi apapun di pagi hari ini? Namun pelayan perempuan itu langsung sadar saat rekannya menyikut punggungnya. Seketika pelayan perempuan itu kembali pada dapur dengan pipi yang memerah.

"Kebetulan sekali, aku baru saja juga ingin mengajakmu bertemu." Ujar Taehyung berbasa-basi, ia memulai percakapan dengan handalnya. Meskipun di balik itu semua, Taehyung benar-benar tidak ingin menatap wajah Eunwoo sekarang.

"Ah benarkah? Untuk apa?" sahut Eunwoo dengan suara yang ia buat biasa, di sisi lain laki-laki itu juga sangat ingin membicarakan tentang kecelakaan itu.

Taehyung tersenyum manis. "Untuk memberimu undangan pernikahan Hyera dan Jungkook. Tapi karena kau mengajakku untuk bertemu lebih awal, jadi undangannya tidak sempat ku bawa."

Detik itu juga Eunwoo membeku, adukan pada cangkir kopi yang berada di tangannya terhenti. Ia menatap Taehyung dengan tatapan terkejutnya. "Menikah?" ucapnya memastikan, nada suaranya terdengar tidak percaya.

Taehyung mengangguk mantap. "Dalam waktu dekat," lanjutnya masih dengan senyum yang terpampang jelas di wajahnya yang tampan. Taehyung bisa melihat mimik wajah Eunwoo yang sangat syok dan terkejut, hawa di antara mereka berubah menjadi menegangkan.

Mereka diam sebentar dalam beberapa menit, Taehyung asik meminum coklat panasnya sementara Eunwoo sibuk mencerna ucapan Taehyung barusan. Tidak ada yang melebihi keterkejutannya hari ini selain ucapan Taehyung. Ia menelan ludahnya lalu kembali menatap Taehyung. "Eum, Hyung, tapi apa Hyera sudah mengetahui seluruh kejadian lima tahun lalu?" Eunwoo mencoba merancang kata-kata yang tepat. "Maksudku, tentang pelaku yang—"

"Hyera sudah mengetahui semuanya," Taehyung mengangkat bahunya, terlihat seolah ia tidak tertarik dengan topik ini padahal ia sangat bersemangat membicarakannya. "dia malah semakin bersemangat untuk menikah dengan Jungkook. Entahlah, aku juga tidak tahu bagaimana pola pikirnya."

Sungguh, Taehyung benar-benar harus menahan tawanya yang akan meledak melihat raut wajah Eunwoo yang berada di hadapannya sekarang.

...

"Kenapa kau tidak makan sendiri saja makananmu, hm?" tanya Hyera dengan menyodorkan sendok yang sudah berisi makanan pada Jungkook yang berada di belakangnya. Jungkook membuka mulutnya dan melahap makanan itu lalu kembali menurunkan kepalanya pada pundak Hyera. Tangannya yang berada di pinggang gadis itu semakin melilit erat.

Posisi ini adalah favoritnya, saat Hyera berada di dekapannya dan mereka menonton film bersama. Kaki panjangnya mengapit Hyera dan tangannya menarik pinggangnya membuat posisi mereka benar-benar nyaman.

"Jika ada kau, kenapa harus makan sendiri?" balas Jungkook dengan kekehan pelan. Senyumnya merekah saat dapat mencium wangi khas dari tubuh Hyera. Ini yang ia rindukan. Benar-benar merindukannya.

Hyera memutar kedua bola matanya, memilih untuk diam dan tidak menjawab. Tiba-tiba pikirannya teringat pada Taehyung. "Astaga!" serunya yang membuat Jungkook ikut terkejut.

"Apa? Kenapa? Ada apa?" tanyanya langsung, raut wajah Jungkook berubah khawatir. Seketika ia langsung melonggarkan dekapannya, takut jika Hyera merasa sakit dan sesak karena dekapannya.

Gadis itu mengedipkan matanya beberapa kali lalu menatap pintu. "Aku tadi kesini bersama Taehyung Oppa." ujarnya terdengar panik. Sungguh, jika sudah bersama Jungkook, gadis itu akan melupakan segalanya. Bahkan sekarang sudah hampir dua jam ia bersama Jungkook dan ia lupa tidak mengabari Taehyung.

Baru saja Hyera ingin berdiri, tangan Jungkook kembali menariknya untuk duduk. "Hyung tadi meneleponku, dia sedang ada urusan jadi kau di tinggal disini bersamaku." Sahutnya yang membuat Hyera menengokkan kepalanya ke belakang untuk menatap Jungkook.

Alisnya mengerut. "Urusan apa?" tanyanya penasaran.

Jungkook tersenyum lalu mengecup pipi gadis itu singkat. "Rahasia, kau tidak boleh mengetahuinya." Jawabnya dengan mengingat jika Taehyung sedang bersama Eunwoo sekarang.

Mendengar itu membuat Hyera memutar kedua bola matanya, ia berdecak pelan lalu kembali menghadapa ke depan. "Huh, dasar laki-laki." Ujarnya dengan kesal, namun ia tidak bertanya lagi mengenai hal itu.

Jungkook yang melihat itu harus menahan rasa gemasnya. Ia tertawa pelan lalu mengeratkan lilitan tangannya pada perut gadis itu. Setiap detiknya, rasanya perasaan cintanya pada Hyera semakin membesar saja.

...

Eunwoo memukul setir mobilnya dengan kencang, pikirannya kembali teringat dengan perkataan Taehyung tadi pagi. Sial, bagaimana bisa Hyera sudah mengetahuinya tapi ia malah akan menikah dengan Jungkook? tidakkah gadis itu merasa sakit hati atau dendam? Bagaimana bisa hal ini di luar perkiraannya?

Suara klakson mobil yang berada di belakangnya membuat pikiran Eunwoo buyar, ia langsung menancapkan gas saat lampu ternyata sudah berwarna hijau. Saat laki-laki itu sudah melihat gedung milik Jaehyun yang beberapa meter di depannya, Eunwoo dengan cepat langsung membelokkan setir mobilnya untuk memasukkan mobilnya pada basement gedung itu.

Saat mobilnya sudah terparkir dengan benar, Eunwoo mencoba menarik napasnya. Berusaha tenang dan berpikir dengan jernih, ia tidak boleh gupuh. Ia harus membicarakan hal ini dan mengubah banyak rencana bersama Jaehyun. Ya, ia harus melakukan rencana apapun agar dirinya bisa kembali mendapat Hyera.

Pikirannya yang berkecamuk terus membawanya ke dalam rencana-rencana gila. Sampai dirinya tanpa sadar sudah berada di hadapan pintu ruangan Jaehyun. Pintu itu tiba-tiba saja terbuka. Eunwoo harus memundurkan kakinya beberapa langkah saat mendapatkan Chaeyeon yang tiba-tiba saja keluar dengan wajah yang penuh dengan air mata.

Gadis itu terlihat sangat emosi, ia juga terlihat seperti singa betina yang baru saja meledak. Eunwoo jadi ngeri sendiri melihatnya. Ia melangkah maju, "Chaeyeon? Ada apa denganmu?" tanyanya terheran.

Tangan Chaeyeon mengepal, ia lalu melotot pada Eunwoo. "Kau dan Jaehyun sama saja! Kalian tidak akan mau mendengarkanku! Bagaimana jika kalian tertangkap dan di pidana karena rencana kalian itu?!" serunya emosi.

Eunwoo yang mendengar itu mengerutkan keningnya. "Apa yang kau—" belum sempat ia menyelesaikan ucapannya. Chaeyeon lebih dulu menamparnya dan langsung berlari masuk ke dalam lift.

Sungguh, rasanya Eunwoo harus mencerna lebih lama dengan apa yang baru saja terjadi. Bagaimana? Bagaimana bisa wajahnya yang tampan ini menjadi sasaran tamparannya? Dan tanpa sebab yang tidak jelas? Chaeyeon benar-benar tidak waras.

Ia memilih untuk masuk ke dalam ruangan. Sama halnya dengan dirinya, Jaehyun juga sedang duduk di sofa ruangannya dengan tangannya yang mengusap-usap pipinya. "Kau kena tamparannya juga?" tanya Eunwoo sambil beranjak duduk di hadapannya.

Jaehyun mendengus kesal lalu mengangguk. "Menampar memang hobinya sejak dulu." sahutnya dingin. Ia lalu menatap Eunwoo, "Ada apa kau kemari?" tanyanya penasaran.

Eunwoo berdecak pelan. "Hyera sudah mengetahui mengenai pelaku kecelakaan itu, dan ia malah akan menikah dengan Jungkook." ujarnya tanpa basa-basi.

Raut wajah Jaehyun tidak berubah saat mendengar itu, ia malah memutar kedua bola matanya. "Sebetulnya aku sudah menduga itu," ujarnya yang membuat Eunwoo terkejut. "sangat mudah menebaknya jika kau berpikir rasional. Karena itu aku sudah mengubah rencana."

"Rencana apa?"

"Kau akan mengetahuinya nanti."

Seketika Eunwoo langsung mengingat ucapan Chaeyeon tadi, sekarang ia malah menjadi curiga dengan Jaehyun. "Kau tidak akan melakukan sesuatu yang aneh, bukan?" tanyanya dengan hati-hati.

Jaehyun tersenyum miring. "Ikut aku nanti malam, kau akan menyukainya."

tbc,

Daepyonim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang