/63/

12.8K 2.1K 257
                                    

"Jungkook, kabar buruk."  Ucap Mingyu dengan intonasi suara yang cemas dan panik. Jungkook yang baru saja selesai dari pemeriksaan bandara itu langsung menghampir Mingyu yang berada di sisi mobil dengan raut wajah yang ikut panik.

"Kenapa? Ada apa?" tanyanya buru-buru.

Mingyu memasukkan HP yang baru saja ia gunakan itu pada saku celana kerjanya. "Jaehyun berada di Jepang, Winwin mengatakan padaku jika koordinat tempat Jaehyun berubah dengan tiba-tiba."

"Apa?!" Jungkook membelakkan matanya, perasaan syok dan cemasnya tidak bisa ia sembunyikan sekarang. Tangannya berkacak pinggang. "Bagaimana bisa? Bukankah kemarin Jaehyun masih berada di Korea?" balasnya dengan sedikit penekanan. Laki-laki itu berusaha menahan dirinya agar tidak meledak. Suasana di bandara saat ini benar-benar ramai.

Mingyu mengacak rambutnya. "Aku juga tidak tahu, Winwin berusaha menguhubungi kita sejak berada dalam penerbangan tadi. Sepertinya Jaehyun tahu rencanamu." Lanjutnya memberitahu. "Ah ya dan juga, bagaimana jika Jaehyun lebih dulu sampai disana?"

Jungkook langsung mengambil alih kunci mobil yang berada di tangan Mingyu. "Ayo, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri jika kita terlambat." Ujarnya dengan penuh emosi lalu memasuki mobil.

...

Dengan napas yang memburu dan tanpa alas kaki, Hyera terus berlari untuk menjauhi rumah besar yang berada di belakangnya. Meskipun ia sangat lelah dan kakinya sudah mulai tergores karena tidak memakai alas kaki.

Namun raut wajahnya benar-benar mengatakan jika dirinya sangat bahagia, senyumnya yang lebar dan matanya yang menyipit bahagia. Gadis itu dalam titik puncak kebahagiaannya sekarang.

Meskipun untuk sekarang ia tidak tahu kemana tujuannya, tapi berlari menjauhi rumah besar yang berada di belakangnya adalah tujuan utamanya sekarang.

Saat Hyera sudah melihat jalanan yang ramai berada beberapa meter di hadapannya, langkah kakinya yang berlari mulai memelan. Sampai akhirnya ia mulai melangkahkan kakinya untuk berjalan dengan sedikit memungkukkan tubuhnya untuk menarik napas.

Senyumnya semakin mengembang, perasaannya sekarang benar-benar bahagia dan bebas bagaikan bayi yang baru saja lahir di dunia. Jika di lihat dari atas seperti ini, kota Tokyo sangat ramai. Ditambah sekarang sekitar pukul 8 malam yang pasti adalah jam pulang kerja.

Hyera juga menyadari jika ia sekarang berada di dataran tinggi, hal itu membuatnya bisa menatap kota Tokyo yang berada di hadapannya dengan mudah. Rumah mewah Eunwoo berada di dataran tinggi. Tapi bukan berarti rumah Eunwoo terletak di pegunungan yang jauh dari kota dan berada di dalam hutan, hanya saja sedikit menjauhi kebisingan dan mempunyai akses tersendiri untuk memasukinya.

Laki-laki itu memang tidak main-main dengan kekayaan.

Hyera masih sibuk dengan kekagumannya menatap kota Tokyo sampai tiba-tiba saja dari arah belakangnya terdengar bunyi ranting yang diinjak. Sontak gadis itu langsung berbalik dan membelakkan matanya saat mendapati laki-laki dengan pakaian serba hitam dengan gerakan cepat ingin menangkapnya.

Hyera langsung berteriak sambil dengan menendang bagian privasi laki-laki itu. Sontak laki-laki dengan pakaian serba hitam topengnya itu menjerit kesakitan dengan memegangi bagian intinya. Sungguh, itu adalah gerakan refleks.

Keningnya sedikit mengerut saat suara teriakan dari laki-laki itu terdengar sangat familiar. Namun untuk keadaan seperti ini, Hyera tidak dapat berpikir dengan jernih hal seperti itu.

Yang bisa gadis itu lakukan sekarang adalah mengepalkan tangannya, masih syok dengan apa yang baru saja ingin menimpanya. Sepertinya tendangan kakinya tadi sangat keras sampai laki-laki yang seperti terlihat sangat kuat itu sampai terjatuh.

Tiba-tiba perhatiannya teralih pada mobil van hitam yang berada di hadapannya, matanya membelak. Baru menyadari jika mobil van itu sangat ia kenali.

Belum selesai rasa terkejutnya, pintu mobil itu terbuka dan seseorang yang sangat familiar di matanya keluar dari dalam. Tidak bisa di pungkiri jika tubuh Hyera menegang, perasaannya sangat syok, takut dan cemas sekarang.

Jaehyun, laki-laki tampan yang baru saja keluar dari dalam mobil itu menatap Hyera dengan tatapan sinisnya. "Bagaimana bisa Eunwoo membiarkan gadis cantik sepertimu berkeluyuran malam hari seperti ini, hm?" ujarnya dengan penuh penekanan.

Ia terlihat jelas jika sangat marah dan terkejut. Jaehyun menunduk untuk menatap karyawannya yang masih membungkuk menahan rasa sakit di bagian privasinya itu. Tatapannya menjadi semakin geram saat kembali menatap Hyera, seolah ia ingin menguliti Hyera yang berada di hadapannya dengan sadis.

Gadis itu perlahan memundurkan langkahnya saat Jaehyun melangkah menujunya. Tangannya mengepal kuat, lalu sebelum laki-laki itu bisa menggapainya, Hyera sudah berbalik dan berlari dengan kencang.

Tidak peduli lagi dengan Jaehyun yang berteriak penuh amarah di belakangnya, gadis itu terus berlari untuk menjauhi Jaehyun. Tapi sepertinya ia salah arah, dirinya malah berlari kembali menuju jalan rumah Eunwoo dan Hyera baru menyadari hal itu.

Hyera tidak mengira jika Jaehyun akan mengejarnya, saat ia menengokkan kepalanya ke belakang. Jaehyun sudah berada beberapa meter di belakangnya. Gadis itu takut, ia terus berlari dengan kencang, mengabaikan rasa sakit di kakinya yang tidak terbalut apapun.

Air matanya kembali turun setelah ia tersenyum bahagia tadi. Kenapa begitu cepat suasana berganti seolah memainkan perasaannya? Kapan ia bisa menyudahi ini semua dan menjadi pribadi yang bahagia seperti dirinya di masa lalu?

Saat rumah besar Eunwoo mulai terlihat, Hyera memilih untuk berbalok menghindari jalan itu. Ia menghindari jalanan ber aspal, dan sekarang gadis itu mulai memasuki hutan rindang dengan banyak pohon besar tapi berjarak cukup jauh.

Jaehyun sudah cukup jauh berada di belakangnya. Hyera menengokkan kepalanya ke belakang untuk memastikan, ia berhenti sejenak. Mencoba mengatur napasnya yang memburu, kakinya sangat perih sekarang. Gadis itu menunduk untuk melihat kakinya,

Saat ia mulai mendengar langkah kaki yang melangkah mendekat dan teriakan suara Jaehyun yang memanggil namanya itu, tiba-tiba jantungnya menjadi lebih berdetak dengan kencang. Belum lagi suara pelatuk yang di lepaskan, laki-laki itu membawa pistol!

Hyera ingin berlari, atau bersembunyi di manapun. Tapi goresan-goresan dan luka yang berada di kakinya sudah tidak mampu lagi menuruti keinginannya yang ingin berlari dan menjauhi suara tembakan itu.

Langkah besar Jaehyun semakin terdengar, suaranya yang memanggilnya dengan tawa mengerikannya itu semakin berdengung di atas hutan rindang ini.

Hyera ketakutan, ia benar-benar pasrah dan menyerah sekarang. Jaehyun yang sepertinya sudah mengetahui Hyera yang pasrah itu semakin melangkahkan langkahnya untuk mencari dan menemukan gadis itu.

Saat Hyera sudah dapat melihat bayangan Jaehyun dari pohon yang berada di hadapannya, tiba-tiba saja tangannya di tarik ke belakang. Gadis itu hampir saja berteriak jika laki-laki yang menariknya ini tidak membekap mulutnya.

Jantungnya berdetak dengan kencang, matanya membola. Eunwoo sekarang mendekapnya di pelukannya agar mereka bisa bersembunyi di antara dua pohon besar yang rindang.

Saat Eunwoo bisa merasakan Hyera yang sudah mulai tenang dan tidak memberontak, perlahan tangannya ia lepaskan dari mulut gadis itu. Dan menempelkan jari telunjuknya pada bibirnya sendiri untuk mengisyaratkan agar diam dan bungkam.

tbc,

surprise hihi💕

Daepyonim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang