/25/

37.1K 3.4K 408
                                    

Aku bisa melihat wajah Daepyonim yang terkejut karena kata-kataku.

Aku menelan ludahku susah payah, tanganku terkepal keras menahan debaran jantungku yang semakin menjadi.

Dia belum juga berbicara membuatku menggigit bibirku gugup, namun saat aku ingin mengalihkan kepalaku. Tiba-tiba saja daguku ditarik lalu kepala Daepyonim maju hingga tepat berada disisi telingaku.

"Kau tidak bisa menarik kata-katamu." Ujarnya lalu dengan cepat mengangkat pinggangku membuat tubuhku berada dipangkuannya sekarang.

Aku terserentak, saat aku sudah mengambil ancang-ancang untuk mendorong dadanya. Namun Daepyonim tidak melakukan apapun selain memeluk pinggangku dan meletakkan kepalanya di ceruk leherku.

Dia menggesek-gesekkan hidungnya disitu membuatku geli. Aku sudah mengira jika dia akan menerjangku dan menghabisiku lagi, namun yang dilakukan Daepyonim hanyalah hal seperti ini.

"Daepyonim, itu geli." Ujarku mencengkram pundaknya namun dia semakin menggesekkan hidungnya dileherku.

"Kim Hyera akan menikah denganku." Daepyonim berbicara dengan nada yang ia buat seperti anak kecil.

Aku menahan senyumku, sekarang aku harus mengakui ucapan Taehyung yang mengatakan jika dia sangat lucu dan menggemaskan. Apa sekarang aku sedang memakan omonganku sendiri?

"Aku akan mempersiapkannya dengan cepat, kau akan menjadi milikku. Sepenuhnya."

Aku merinding mendengar ucapannya. Sepenuhnya? Aku menjadi ragu dengan itu, bahkan aku belum siap jika Daepyonim harus memilikiku sepenuhnya.

Daepyonim mengangkat wajahnya, mensejajarkan kepalanya dengan wajahku. Mungkin sekarang dia bisa melihat pipiku yang memerah.

"Aku ingin menciummu." Ujarnya menatap bibirku lalu kembali menatap mataku, dan saat itu juga jantungku bergemuruh cepat. Daepyonim memajukan kepalanya membuatku menutup mataku dengan rapat.

Aku bisa merasakan sapuan halus dibibirku, dia menciumku dengan lembut. Tangannya yang bertengger pada pinggangku semakin menariknya erat, tangan kanannya menekan tengkukku membuat ciumannya semakin dalam.

Tanganku beranjak meremas rambutnya, aku membalas ciumannya. Dan hal itu membuat Daepyonim semakin liar.

Tapi ciumannya tidak brutal dan memaksa seperti biasanya. 

Saat aku sudah mulai membutuhkan pasokan udara, tanganku mendorong dadanya membuat Daepyonim langsung menarik kepalanya melepaskan ciuman kami.

Nafasku memburu, tanganku masih melilit lehernya.

Tiba-tiba dia mencium dahiku lama, aku terserentak terkejut. Daepyonim kembali menarik kepalanya membuat kami kembali bertatapan.

Tangannya mendorong kepalaku untuk berada didadanya. "Tidurlah, aku tau kau lelah." Ujarnya lalu mengambil selimut dan melilitkannya ditubuh kami.

Pipiku masih memerah, jantungku berdetak kencang karena perlakukannya tadi. Tapi kenapa aku tidak merasakan debaran di dada Daepyonim?

Padahal kepalaku menempel langsung pada dadanya yang bidang.

Aku memilih tidak memikirkannya dan menutup mataku untuk tertidur.

••

AuthorPOV

Jaehyun sedang meminum wine nya saat tiba-tiba pintu bar yang berada dirumahnya terbuka.

Chaeyeon masuk dengan wajahnya yang memerah membuat Jaehyun mengerutkan keningnya tak mengerti.

Gadis itu beranjak duduk disisi Jaehyun dan langsung mengambil gelasnya lalu meminumnya sampai gelas itu kosong.

Daepyonim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang