Hari sudah hampir gelap, saat Taeyong kini berada di mobilnya untuk pulang ke rumah, pemotretan mereka baru saja selesai. Karena terikat kontrak, Taeyong jadi harus melakukan pemotretan bersama Jennie.
Jennie, wanita itu selalu membuat kepala Taeyong pusing. Padahal selama tiga bulan ini ia sudah sangat tenang karena tidak pernah bertemu lagi dengan wanita itu.
Yang ia tahu Jennie sedang disibukkan dengan jadwal solo, belum lagi persiapan comeback grup yang membuatnya super sibuk. Dan Taeyong sangat bersyukur akan hal itu, tentu saja, tidak melihat wajah Jennie adalah suatu kebahagiaan baginya.
Namun apa yang terjadi, kenapa hari ini ia harus bertemu dengan nenek sihir itu lagi? Ya, nenek sihir, adalah panggilan Taeyong untuk wanita yang selalu mengganggu ketenangannya itu. Wanita itu akan seharian membuntuti Taeyong ke mana pun, dan mengganggu Taeyong dengan tingkah anehnya.
Tak hanya itu, wanita itu akan bersikap sok manis di hadapan semua orang, dan anehnya orang-orang malah menyukainya dan menganggapnya seperti dewi. Oh ayolah, Taeyong sangat tidak menyukainya.
***
"Turun di sini saja," ujar Yoonhwa saat sampai di depan gerbang rumah Taeyong. Ia diantar oleh Baekhyun, setelah selesai menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengobrol di kafe.
"Tidak, aku akan mengantarmu ke dalam. Kebetulan sudah lama aku tidak bertemu dengannya."
"Tidak oppa. Katanya kau akan pergi latihan." Yoonhwa mengingatkan bagaimana sibuknya laki-laki di hadapannya ini.
"Dan lagi kenapa kau ingin bertemu dengannya? Apa kau tidak muak jika harus melihat wajahnya?""Tapi-"
"Baekhyun oppa." Yoonhwa masih bersikeras menyuruh laki-laki ini untuk pulang.
"Baiklah-baiklah. Tapi Yoon-ah, tidak bisakah kau pertimbangkan lagi keputusanmu? Kau benar-benar tidak harus tinggal bersama dengannya. Kau bisa tinggal di apartemenku, atau di rumah orangtuaku?"
"Oppa." Yoonhwa kali ini memasang wajah malas mengingat sudah kesekian kali di perjalanan Baekhyun menyuruhnya untuk pindah dari rumah Taeyong. Dan sudah kesekian kalinya juga Yoonhwa menjelaskan alasan ia harus tetap bertahan dengan laki-laki itu.
Baekhyun menghembuskan napasnya pelan, masih ada keraguan dalam dirinya untuk membiarkan wanita ini tetap tinggal dengan pria berengsek seperti Taeyong.
"Baiklah, tapi ingat, kapan pun kau membutuhkanku aku akan selalu ada untukmu Yoon-ah." Baekhyun menggenggam tangan Yoonhwa, dan menatap manik mata itu dalam. Berusaha meyakinkan bahwa ia bersungguh-sungguh dengan apa yang ia ucapkan.
Dan hal itu sukses membuat jantung Yoonhwa berdegup kencang, padahal selama bertahun-tahun ia sudah tidak merasakan degupan itu lagi. Perasaan ini datang lagi.
"Karena kau sudah kuanggap seperti adikku sendiri."
Yoonwa mematung, ia tau Baekhyun hanya menganggapnya seperti adiknya sendiri. Namun kenapa perasaannya pada pria ini masih ada? Hal itu juga yang membuat hatinya makin sakit.
"Terima kasih karena sudah mengantarku." Yoonhwa tersenyum, melepaskan genggaman tangan Baekhyun, dan kemudian turun dari mobil.
"Hati-hati di jalan," ujarnya saat sudah turun dari mobil."Sampai nanti Yoon." Baekhyun melambaikan tangannya, tak lupa dengan senyumannya yang selalu membuat jantung Yoonhwa berdegup kencang.
***
"Baru pulang?" Pertanyaan itu langsung Yoonhwa dapatkan saat ia baru saja membuka pintu.
"Oh? Aku pikir kau belum selesai pemotretan."
"Aku sudah selesai sejak tadi, dari mana saja kau?" tanya Taeyong yang sedang duduk bersantai di sofa ruang tengah.
"Aku tadi kebetulan bertemu kenalanku, lalu kami mengobrol di kafe." Wanita itu kemudian berjalan ke arah dapur, bersiap-siap untuk memasak makan malam.
"Siapa?"
"Laki-laki?" Taeyong menghampiri Yoonwa dengan wajah datar dan dinginnya."Kau itu kenapa jadi banyak tanya sih?" Kini Yoonhwa merasa kesal, ia bingung ada apa dengan laki-laki ini, tidak biasanya banyak bertanya.
"Sudahlah. Kau mau makan apa?" tanya Yoonhwa yang sudah mengambil alat-alat untuk memasak dan sedang melihat isi kulkas.
"Aku sudah makan." Taeyong kemudian berlalu dari sana menuju ke kamarnya.
"Ada apa sih dengannya, sikapnya semakin aneh saja," gumam Yoonhwa, kesal dengan Taeyong yang selalu membuat hari suram.
Tapi beruntung hari ini ia bertemu Baekhyun. Melihat kembali wajah Baekhyun setelah sekian lama merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Yoonhwa.
***
Ting tong~
"Siapa yang datang pagi-pagi begini?" gumam Yoonhwa yang sedang berkutat di dapur, menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Taeyong.
Ting-tong~
Suara bel rumah lagi-lagi terdengar, yang mengharuskan Yoonhwa untuk berhenti sejenak dari aktivitasnya, dan kemudian berjalan ke arah pintu untuk melihat siapa yang datang.
"Siapa ya?" Yoonhwa tersenyum sembari bertanya pada seorang wanita yang sedang berdiri di depan pintu. Wanita itu terlihat sangat modis, Yoonhwa bisa melihat dari pakaian dan aksesoris branded yang ia gunakan.
"Kau yang siapa?" Bukannya menjawab, wanita itu malah balik bertanya kepadanya. Dan bahkan ia memerhatikan secara terang-terangan penampilan Yoonbwa dari atas sampai bawah, yang membuat Yoonhwa menjadi risih.
"Saya make up artist Taeyong."
"Huh? Make up artist? Kenapa Taeyong membawa
Make up artist ke rumahnya?" gumam wanita itu dengan ekspresi kesal."Dan Nona ini siapa?" Yoonhwa bermaksud untuk mengetahui siapa tamu yang datang.
"Kau tidak tahu siapa aku?" Wanita itu tersenyum miring.
"Aku adalah tunangan dari pemilik rumah ini," ujar wanita itu, Jennie dengan wajah angkuh dan tangan bersidekap dada.Ooh pantas saja.
Taeyong dan wanita ini memang pasangan yang sangat serasi.
"Ah begitu? Kalau begitu silahkan masuk Nona." Yoonhwa tersenyum, mempersilahkan Jennie untuk masuk. Dan dengan sengaja Jennie berjalan dengan menyinggungkan lengannya ke lengan Yoonhwa.Yoonhwa menghembuskan napas perlahan, mengingatkan diri sendiri untuk selalu bersabar menghadapi orang yang satu spesies dengan Taeyong ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Love is True | Lee Taeyong
Fanfiction"Cinta? Bullshit! Di dunia ini tidak ada yang namanya cinta." - Lee Taeyong • • • Kisah tentang Taeyong, anggota grup idola terkenal yang tidak percaya akan cinta namun berakhir mencintai gadis yang sangat membencinya. ___