"Oh tidak, aku terlambat!" Sembari berlari menyusuri koridor, Yoonhwa terlihat sesekali melirik jam di pergelangan tangannya. Sampai akhirnya ia berhenti pada salah satu pintu ruangan yang ia yakini adalah ruangan yang dituju.
"NCT 127. Ya, ini ruangannya."
Yoonhwa membuka pintu dengan tidak sabaran, hingga akhirnya membuat semua orang dalam ruangan itu menatapnya saat pintu berhasil ia buka."APA KAU SADAR SUDAH JAM BERAPA SEKARANG! DI HARI PERTAMAMU BEKERJA KAU SUDAH TERLAMBAT?!"
"Maafkan saya, maafkan saya." Berulang kali Yoonhwa membungkuk pada wanita yang nampak berkacak pinggang di depannya, membuat wanita itu kemudian mendengus.
"Apa anak itu masih belum datang? Astaga sebentar lagi mereka harus tampil," ujar wanita lainnya yang tengah sibuk memulas make-up pada wajah seseorang di sana.
"Ponselnya tidak aktif." Pria yang sedang dirias berulang kali mencoba menghubungi seseorang.
Tak lama pintu yang tadi Yoonhwa tutup kembali terbuka, menampakkan seorang pria yang akhirnya membuat semua bernapas lega. Pria itu berjalan dengan santainya ke arah meja rias, dan duduk di sana.
"Astaga hyung! Aku mencoba menghubungimu dari tadi!" Mark, orang yang duduk tepat bersebelahan dengan Taeyong nampak merungut, dan Taeyong hanya mengendikkan bahu sebagai balasan.
"Untuk hari ini kau kumaafkan!" Seru wanita tadi sembari menatap Yoonhwa sinis.
"Taeyong, anak ini akan meriasmu," ujar wanita itu pada Taeyong sebelum ia meninggalkan ruangan.Tunggu dulu, Taeyong? Maksudnya Lee Taeyong?
Yoonhwa nampak membeku ditempatnya."Hei kau! Cepatlah!" Taeyong berdecak kesal saat mendapati wanita yang akan meriasnya itu malah melamun.
"Kami tidak punya waktu," ujarnya yang melihat pantulan Yoonhwa dari cermin.Tangannya Yoonhwa mendadak bergetar, wajahnya memanas menahan amarah saat menyadari orang ini adalah Lee Taeyong, orang yang sangat ia benci. Pikirannya kembali ke masa lalu, dimana orang bernama Lee Taeyong ini telah menghancurkan hidupnya.
"Jangan kasar padanya, Taeyong. Tidakkah kau tahu bahwa keterlambatanmu yang membuat kita tidak punya waktu? Semua sibuk mencarimu. Sebenarnya kau kemana saja?"
Taeyong memutar bola mata saat mendengar perkataan Johnny padanya.
"Bisakah kau diam saja?"Ditengah perdebatan itu, Yoonhwa memilih untuk menghampiri Taeyong dan mulai meriasnya. Bagaimanapun, Yoonhwa tak mau mendapat masalah di hari pertama bekerja.
"Sialan! Apa kau tidak bisa melakukannya dengan benar? Kalau tidak bisa lebih baik berhenti saja!"
Taeyong berdiri dari duduknya saat Yoonhwa merias wajahnya dengan tangan gemetar."Hyung, tenangkan dirimu. Dia masih baru."
Jaehyun menghampiri Taeyong dan Yoonhwa yang masih menggenggam kuas make-up.Taeyong berkacak pinggang.
"Beraninya orang yang tidak kompeten sepertimu merias wajahku."Yoonhwa memejamkan mata, genggamannya pada kuas semakin kuat, hingga mungkin kuas itu akan patah.
Namun matanya kembali terbuka saat merasakan seseorang tengah mengambil kuas itu dari tangannya."Nuna, makeupku sudah selesai kan? Bisa kau rias Taeyong hyung?"
"Tentu, Jaehyun," ujar wanita yang sedari tadi merias wajah Jaehyun.
Jaehyun kemudian menyerahkan kuas yang ia ambil dari tangan Yoonhwa pada wanita tadi."Istirahatlah. Kau terlihat sangat pucat." Jaehyun tersenyum, menatap Yoonhwa yang juga menatapnya.
"Terima kasih, tapi aku yang harus melakukannya." Yoonhwa kembali meminta kuas itu.
"Kau tidak bisa," ujar Taeyong sinis.
"Aku bisa. Kali ini aku bersungguh-sungguh."
Taeyong seketika mengernyit, ia sangat tidak suka dengan cara wanita ini menatapnya.
"Terserah. Tapi kau tahu akibat jika sekali lagi, tidak melakukannya dengan benar."***
Taeyong sedikit terkesan, wanita itu benar-benar melakukannya dengan baik.
Dan kini sedang merapikan alat-alat yang tadi ia gunakan."Tunggu eonni!"
Seorang stylish menoleh pada Yoonhwa yang menghentikannya saat akan memakaikan coat pada Jaehyun.
"Dari pada warna hitam, aku rasa yang ini akan lebih cocok." Yoonhwa mengambil satu coat berwarna cokelat, dan menyodorkannya pada wanita itu sembari tersenyum ramah.
"Warna ini juga akan memberi kesan lebih lembut, mengingat mereka akan menyanyi lagu ballad."
"Ah benar, sepertinya ini lebih cocok." Stylish itu mengangguk, sesaat setelah membandingkan kedua coat yang ada di tangannya.
"Sangat cocok dengan imange Jaehyun," ujarnya saat memakaikan coat yang dipilih Yoonhwa."Woah, kau semakin terlihat keren." Yoonhwa memberikan kedua jempolnya pada Jaehyun, membuat pria itu terkekeh.
"Terima kasih karena sudah membuatku semakin terlihat keren, eum-"
"Kim Yoonhwa."
"Yoonhwa," ujar Jaehyun.
Taeyong mendengus seraya memutar bola mata malas.
"Minggir," ujarnya kemudian dengan sengaja menyenggol lengan Yoonhwa yang menurutnya menghalangi pintu keluar.Yoonhwa terperangah, saat pria itu meninggalkan ruangan. Padahal ia tidak menghalangi pintu keluar sama sekali, Taeyong bisa saja berjalan tanpa menyenggolnya.
***
"Hei, kenapa?" Sujin yang baru saja datang dari kantor, ikut duduk di samping Yoonhwa yang nampak melamun sambil sesekali menggigit kukunya di sofa ruang tengah.
"Sujin..." lirih Yoonhwa pada teman satu apartemennya itu.
"Ada masalah? Astaga padahal ini hari pertamamu bekerja."
Yoonhwa mengangguk.
"Ya, masalah besar. Aku tidak pernah tahu bahwa dia ada di grup itu.""Hah? Apa sebenarnya yang kau bicarakan? Siapa?" Sujin melepas blazernya saat melihat Yoonhwa yang kini menggeleng dan tak lama mendekapnya.
"Aku rasa aku ingin berhenti saja."
"Apa?! Hei sadarlah! Apa hanya karena satu orang, kau ingin merelakan usahamu selama ini? Kau akan merelakan mimpimu?" Sujin melepaskan dekapan itu dengan paksa, ia tak habis pikir, pasalnya Yoonhwa sudah berjuang sangat keras hingga akhirnya mendapatkan pekerjaan yang sangat ia impikan itu.
"Tapi Sujin dia-"
"Tidak ada tapi-tapian!"
Sujin menghela napas saat melihat bibir sahabatnya itu melengkung.
"Ayolah, kau orang yang kuat kan? Kau bisa melalui ini, Yoonhwa."Yoonhwa menarik sudut bibirnya hingga membentuk garis lurus.
"Benar! Aku tidak akan menyerah semudah itu! Orang seperti dia tidak bisa menghalangi mimpiku!" seru Yoonhwa dengan semangat yang membara."Nah ini baru temanku! Semangat!" Sujin pun tak kalah semangat, ia mengepalkan tangannya di udara.
![](https://img.wattpad.com/cover/171053649-288-k754531.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Love is True | Lee Taeyong
Fanfic"Cinta? Bullshit! Di dunia ini tidak ada yang namanya cinta." - Lee Taeyong • • • Kisah tentang Taeyong, anggota grup idola terkenal yang tidak percaya akan cinta namun berakhir mencintai gadis yang sangat membencinya. ___