part 32

1.5K 152 8
                                    

Pandangan Jaehyun sedari tadi tak bisa lepas dari wanita bergaun hitam yang tepat berjarak beberapa meter darinya.

Jaehyun berjalan mendekati wanita itu. Yoonhwa nampak sedang mengamati setiap pasangan yang sedang berdansa. Jaehyun tersenyum, membayangkan Yoonhwa berdansa dengannya membuat pria itu berdebar.

Hanya tinggal beberapa langkah untuk menjangkaunya, hingga tiba-tiba Jaehyun berhenti. Ia melihat Taeyong menghampiri Yoonhwa, dan lebih dulu mengajaknya berdansa. Tangan Jaehyun mengepal saat Yoonhwa menerima uluran tangan Taeyong, mereka berjalan bersama ke arah lantai dansa.

Pandangannya seketika kosong, sampai tiba-tiba seseorang menepuk bahu pria itu.

"Jaehyun, kau lihat Taeyong?"

Jaehyun tak menghiraukan Jennie yang menepuk bahunya, ia masih setia menatap lurus ke arah dua pasang manusia yang tak henti-hentinya saling tersenyum, dan terkadang mereka berdua tertawa kecil, hati Jaehyun seketika mencelos, melihat bagaimana Taeyong menatap wanita yang Jaehyun cintai dengan pandangan berbeda.

Tidak, bukan seperti ini cara Taeyong menatap wanita, ada apa dengan Taeyong?

"Jaehyun? Hei, aku sedang bicara denganmu." Tak kunjung mendapat respon, Jennie kemudian mengikuti arah pandang Jaehyun. Tentu saja, pemandangan itu sukses membuatnya terkejut.

"Apa yang wanita itu lakukan?! Padahal aku hanya pergi ke toilet sebentar tapi dia sudah berani menempel pada Taeyong?! Ini tidak bisa dibiarkan." Mata Jennie sudah berapi-api. Ingin rasanya ia menarik rambut Yoonhwa yang bisa-bisanya tersenyum genit pada Taeyong-nya.

Ia sudah melangkah pergi, ingin memisahkan dua orang itu. Namun Jaehyun dengan cepat menarik lengannya.

"Berhenti. Jangan membuat masalah di pertunangan kakakku."

Alis Jennie bertautan, ia menatap Jaehyun kesal.
Tak lama Jennie kemudian menghela napas kasar, menghempaskan tangan Jaehyun dari lengannya.
"Kalau bukan karena ini pertunangan Irene, dia pasti sudah mati di tanganku." Jennie kini menatap Yoonhwa tajam.

***

Yoonhwa berjalan keluar ditengah-tengah pesta, ia keluar agar merasa lebih tenang. Bukan berarti Yoonhwa tidak suka pesta, ia sangat menyukai pesta. Tapi melihat Jennie yang menatapnya tidak suka sesaat setelah selesai berdansa dengan Taeyong membuatnya tak nyaman. Ia tidak ingin terjadi keributan dan berakhir mengacaukan pesta ini.

Yoonhwa termenung melihat hamparan laut di depannya, air lautnya sangat tenang. Ia kemudian mengingat dansa pertamanya tadi, dengan Taeyong, tanpa sadar Yoonhwa tersenyum. "Tidak. Kau tidak boleh begini Yoonhwa," ujarnya mencoba menyadarkan diri.

Beberapa saat berlalu hingga kemudian kepalanya terasa pening. Yoonhwa merasakan tubuhnya benar-benar lemas, pandangannya kabur. Ia lalu berpengangan pada pembatas kapal, hampir saja ia jatuh ke air jika saja seseorang tidak menahan tubuhnya.

"Yoonhwa apa yang terjadi? Astaga kau hampir jatuh!" seru pria itu panik.

Samar-samar Yoonhwa bisa melihat pria itu yang adalah Taeyong.
"Taeyong... kepalaku sangat pusing,"  lirihnya hingga beberapa saat kemudian semua menjadi gelap.

***

Yoonhwa terbangun saat mendengar suara ribut-ribut. Ia kemudian mengedarkan pandangan ke segala penjuru ruangan yang sangat bising ini. Ah, tentu saja mereka ribut, setengah jam lalu guru yang mengajar kelas mereka tiba-tiba pulang karena urusan mendadak. Jadi ini dimanfaatkan para siswa untuk mengobrol, dan melakukan segala kegiatan lainnya di dalam kelas. Bahkan ada yang bernyanyi-nyanyi tidak jelas di depan kelas, menjadikan ruangan ini sebagai ruang karaoke dadakan.

[✔] Love is True | Lee Taeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang