"Sedang bersama siapa kau bilang?"
"Bersama Byun Baekhyun, Bos."
"Byun Baekhyun!?" Pria itu mengernyit.
"Tadi pagi dia bilang akan bertemu teman satu apartemennya dulu.""Tidak Bos. Setelah saya cari tahu ternyata temannya tidak sedang di Seoul, dan nona Kim Yoonhwa diam-diam bertemu seorang pria yang saya yakini adalah Byun Baekhyun."
Taeyong berdecak.
"Sialan. Beraninya dia berbohong! Tetap awasi mereka, dan cari tahu bagaimana mereka bisa saling kenal.""Baik Bos."
Setelah mematikan panggilan, Taeyong melemparkan benda persegi panjang itu ke sofa di samping tempat ia berdiri. Kemudian dengan tidak sabarnya ia menegak air mineral yang berada di meja.
"Kenapa bisa Byun Baekhyun?"
Taeyong menghempaskan tubuhnya ke sofa, memijit kepala yang mendadak pening.Selang beberapa detik pintu ruang tunggu itu terbuka, Yuta dengan pakaian santai lengkap dengan earphone di telinganya datang menghampiri Taeyong.
"Hey Taeyong, sedang apa kau? Cepatlah! Kita akan mulai syuting."
Langsung saja Taeyong keluar dari ruang tunggu artis mengikuti Yuta dengan wajah kesalnya.
"Apa-apaan wajahmu itu?" tanya Yuta sembari mensejajarkan langkahnya dengan Taeyong yang berjalan mendahuluinya.
"Ingatlah untuk tetap tersenyum di depan kamera nanti.""Iya, iya aku tahu."
"Ah, pasti menyenangkan jika yang lain ikut syuting variety show ini dengan kita. Iyaa kan?"
Taeyong sama sekali tidak menanggapi pertanyaannya, membuat Yuta kesal.
"Setidaknya tanggapi ucapanku! Kau itu menyebalkan sekali ya. Pantas saja tidak pernah punya pacar sungguhan."Seketika Taeyong menghentikan langkahnya dan menatap Yuta tajam.
"Sekarang katakan padaku memangnya apa pentingnya punya pacar?""Hey... tentu saja penting. Kalau kau mencintai seseorang, kau harus mendapatkan hatinya dan kemudian mengencaninya."
"Tidak penting. Tidak ada gunanya,"
Taeyong melanjutkan langkahnya melewati lorong-lorong dan disusul oleh Yuta.
"Dan apa katamu tadi? Cinta? Bullshit! Di dunia ini tidak ada yang namanya cinta. Lagi pula orang yang suka mencampakan wanita dan gonta-ganti pasangan sepertimu tidak pantas mengatakannya."Ucapan Taeyong itu membuat Yuta terperangah, astaga mulutnya pedas sekali!
"Aku bukannya suka gonta-ganti pasangan, hanya saja aku tidak tega menolak para wanita yang menyatakan cinta padaku." Tentu saja Yuta harus membela diri."Mereka tidak akan begitu kalau bukan dirimu duluan yang merayu mereka."
Yuta mengerjap-ngerjapkan matanya tidak percaya dengan apa yang diucapkan teman seperjuangannya ini.
"Aku tidak merayu mereka. Dan lagi aku tidak pernah mencampakan wanita. Yang ada mereka yang meninggalkanku karena melihatku bersama wanita lain.""Dasar!"
Taeyong malah terkekeh geli mendengar ucapan Yuta, yang dibalas tawa oleh pria itu."Dengar ya. Suatu saat nanti kau pasti akan jatuh cinta."
"Ya, ya. Terserahlah."
***
"Aku tidak menyangka putraku jadi sepandai ini." Haejoong terseyum tipis, mengingat saat ini putranya malah jadi kesayangan warga Korea Selatan. Bukannya ditinggalkan oleh penggemar.
"Maafkan saya Tuan," ujar seseorang berjas hitam seraya membungkuk pada Haejoong yang sedang duduk santai sembari menyesap kopi di tangannya.
"Tidak, tidak masalah. Bukankah dia sangat mirip denganku?" Haejoong terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Love is True | Lee Taeyong
Fanfic"Cinta? Bullshit! Di dunia ini tidak ada yang namanya cinta." - Lee Taeyong • • • Kisah tentang Taeyong, anggota grup idola terkenal yang tidak percaya akan cinta namun berakhir mencintai gadis yang sangat membencinya. ___