part 34

1.5K 138 16
                                    

"Taeyong..."

Dari jarak sedekat ini Taeyong bisa merasakan napas aroma mint wanita itu yang selalu ia rindukan.

"Hmm." Disisa kewarasan, Taeyong menjawab sekenanya. Yoonhwa benar-benar membuatnya gila.

"Kau masak apa? Baunya gosong."

Taeyong yang mulai menyadari aroma gosong kemudian mengalihkan pandangan ke arah kompor. "ASTAGA STEAKKU!"

***

Taeyong hanya bisa menatap nanar daging sapi mahal yang sudah berubah menjadi hitam itu, ia menunduk pasrah.

"Hei tidak apa, kau buat saja yang baru," ujar Yoonhwa mengusap bahu pria itu pelan, dan kemudian berjalan ke arah lemari es. Mencari-cari daging untuk Taeyong jadikan steak, tapi ia tak menemukannya.

"Tidak ada lagi. Itu yang terakhir," ujar Taeyong sendu.

"Tidak usah terlalu sedih, lagi pula itu hanya daging kan?"

Bibir Taeyong melengkung ke bawah.

Yoonhwa meringis. Ia kemudian kembali melihat-lihat isi lemari es.
"Kau bisa membuatnya lain kali. Sekarang... bagaimana kalau buat nasi goreng kimchi? Ah, masih ada kimchi di sini." Yoonhwa kemudian mengambil kimchi dari kulkas.
"Winwin dan Mark bilang nasi goreng kimchi buatanmu adalah yang terbaik. Yah... walaupun aku tidak yakin."

"Baiklah." Taeyong tersenyum bangga. "Tapi jangan kaget jika nanti rasanya terlalu enak."

Setelah menghabiskan waktu setengah jam, Taeyong akhirnya menyelesaikan masakannya. Ia membawa piring berisi nasi goreng kimchi itu, kemudian meletakkan di meja makan, tepat dihadapan Yoonhwa.

"Aku tidak yakin rasanya akan baik seperti tampilannya." Harus Yoonhwa akui, Taeyong menatanya dengan cantik. Takut-takut Yoonhwa memasukan satu sendok nasi ke mulutnya.

Beberapa saat Yoonhwa terkejut. Nasi goreng itu seakan langsung meleleh di mulutnya.

"Bagaimana?" tanya Taeyong sedikit gugup, padahal dia tahu rasanya pasti enak.

"Luar biasa! Seharusnya kau membuka restoran saja."
Setelah dipikir-pikir apa Taeyong tidak memiliki kekurangan? Dia sangat sempurna. Tampan, kaya, dan juga pandai memasak.

Taeyong yang mendengar itu kemudian bersidekap dada, dan mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.
"Jika aku membuka restoran, pengunjung yang mengantri bisa sangat panjang. Melebihi panjang Tembok Besar Cina."

Yoonhwa menganga. Satu hal kekurangan Taeyong, kepercayaan diri pria itu sangat tinggi. Yoonhwa menyesal sudah memujinya tadi.

***

Hari ini mungkin adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak grup dan juga musisi ternama, serta penggemar mereka. Sebab, hari ini adalah hari diadakannya ajang penghargaan paling bergengsi di Korea selatan.

Sedari tadi Yoonhwa dan beberapa make-up artist lain sudah sibuk mengurus riasan anggota NCT 127 yang turut hadir menghadiri acara tersebut. Beberapa stylish sampai dibuat lumayan kerepotan mengurus pakaian yang akan digunakan, baik saat red carpet, maupun saat menunjukkan performance di panggung nantinya.

"Kau kelihatan gugup." Yoonhwa menatap Taeyong yang saat ini menghela napas beberapa kali. Membuat Yoonhwa juga sedikit gugup saat menyapukan make-up di wajah Taeyong.

"Apa? Aku gugup? Tidak mungkin." Pria itu tertawa kecil.

Kenyataannya adalah ia sangat gugup. NCT 127 telah dinominasikan di beberapa kategori. Dan sudah jelas Taeyong sangat ingin grupnya mendapat salah satu dari penghargaan utama, ia ingin penggemar bangga pada mereka.

[✔] Love is True | Lee Taeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang