Menurut Yoonhwa, wanita yang mengaku tunangan Taeyong itu benar-benar tidak sopan. Sebelum Yoonhwa mempersilahkannya untuk duduk, ia sudah lebih dulu duduk di sofa ruang tengah. Hal itu sungguh membuat Yoonhwa heran.
'Ternyata memang dia ini satu spesies dengan Taeyong. Hhh memang pasangan yang serasi,"
batinnya sesaat setelah Jennie menyuruh Yoonhwa membawakan minuman, dan mau tak mau Yoonhwa harus berlalu ke dapur untuk mengambil minuman pesanan Jennie."Ini Nona silahkan diminum, Taeyong sedang ada di kamarnya. Mau saya panggilkan?" tanya Yoonhwa sopan sesaat setelah ia meletakkan gelas berisi jus jeruk dan camilan di meja kecil depan sofa.
"Tidak perlu, aku yang akan ke kamarnya." Belum sempat wanita itu berdiri, sebuah suara sudah mengalihkan perhatiannya.
"Jennie? Sedang apa kau di rumahku?"
"Oh? Oppa. Aku baru saja akan ke kamarmu." Jennie tersenyum, kemudian berjalan ke arah Taeyong dan melingkarkan lengannya ke lengan Taeyong.
"Menjauhlah dariku." Taeyong nampak kesal dan risih. Ini masih pagi, dan pagi tenangnya sudah diganggu oleh nenek sihir.
"Kau! Kenapa kau membiarkan dia masuk?" Taeyong berbicara kepada Yoonhwa saat Yoonhwa baru saja akan meninggalkan sepasang manusia yang ia anggap aneh ini.
"Dia bilang dia tunanganmu, jadi apa aku salah membawanya masuk?"
Taeyong terdiam sejenak.
"Sial!" Pria itu nampak semakin kesal saat Yoonhwa meninggalkannya bersama Jennie di ruang tengah. Taeyong bisa melihat Yoonhwa berjalah ke arah dapur yang mungkin akan melanjutkan aktivitasnya membuat sarapan.***
Ting tong~
"Eh? Siapa lagi yang datang?" Gumam Yoonhwa saat ia sedang bersantai di ruang tengah sambil sesekali menikmati camilan yang tadi ia siapkan untuk Jennie. Bersantai seperti ini merupakan hal yang langka baginya. Ya, sangat langka setelah ia tinggal di rumah Taeyong.
Ting tong~
"Ah, iya sebentar." Setelah meletakkan camilan tadi di dapur, Yoonhwa kemudian berjalan ke arah pintu.
"Siapa-" Yoonhwa menggantungkan ucapannya saat melihat siapa yang datang.
"Oh kalian," ucapnya sembari tersenyum. Ada tepatnya sembilan orang laki-laki di depan pintu.Haechan yang berada tepat di depan Yoonhwa seketika menggaruk belakang kepalanya,
"H-hai Noona. Ba-bagaimana kabarmu?" tanya Haechan tergagap, lalu beberapa detik kemudian Haechan merutuki dirinya sendiri karena berbicara gagap."Aku baik. Ayo silahkan masuk." Wanita itu tersenyum dan mempersilahkan kesembilan anggota NCT 127, yang merupakan teman Taeyong untuk masuk ke dalam rumah.
"Taeyong sedang tidak di rumah, kalian duduk saja dulu ya, aku akan siapkan camilan.""Tidak di rumah? Memangnya Taeyong pergi kemana? Seingatku dia tidak ada jadwal." Mark yang baru saja mendaratkan bokongnya di sofa mendadak penasaran.
"Entahlah, dia tidak bilang padaku. Tadi tunangannya datang, mungkin mereka pergi bersama."
Yuta mengernyit bingung.
"Tunangan? Maksudmu Jennie?"Yoonhwa mengangguk, seingatnya nama wanita itu memang jennie.
"Iya."Setelah memastikan kesembilan orang itu duduk di sofa ruang tengah, Yoonhwa kemudian segera pergi ke dapur untuk membuatkan minuman dan mengambil beberapa camilan.
Baru saja hendak membuat minuman, suara seseorang dari samping membuat Yoonhwa menoleh.
"Perlu kubantu?""Jaehyun? Tidak, tidak perlu. Kau tunggu saja di sana, biar aku yang siapkan," ujar Yoonhwa dengan tangan yang penuh dengan gelas.
"Hei, sini biar aku yang bawa." Jaehyun kemudian mengambil gelas-gelas yang ada di tangan Yoonhwa.
"Jaehyun, seharusnya kau tunggu saja di ruang tengah bersama yang lain."
Pria itu tersenyum dan memotong beberapa buah-buahan untuk dijadikan jus dan juga camilan.
"Kau dan yang lain sering datang ke sini ya?" tanya Yoonhwa saat sedang mengambil beberapa kue dari lemari es.
"Tidak terlalu sering sih. Tapi saat sedang liburan dan tidak ada jadwal, atau ingin berdiskusi tentang suatu hal, kami biasanya datang ke sini." Yoonhwa tampak mendengarkan.
"Taeyong tidak terlalu suka berada di asrama, makanya kami yang sering datang ke sini dan menginap.""Ohh begitu." Yoonhwa mulai paham lalu mengangguk-anggukkan kepalanya.
Jaehyun yang melihatnya malah gemas sendiri dengan ekspresi Yoonhwa saat ini."Lalu sekarang kenapa kalian datang ke sini? Apa ada hal penting yang harus kalian lakukan?"
"Ah tidak, kami hanya ingin berkumpul saja, karena besok adalah ulang tahun Taeyong."
"Oh iya.. tahun ini, agensi akan menyelenggarakan pesta untuknya.""Pesta?"
Jaehyun menuangkan jus yang sudah ia buat ke dalam gelas, dan kemudian kembali menjelaskan.
"Iya, akan ada beberapa rekan artis yang diundang. Pestanya diadakan besok malam, tapi kami ingin merayakannya kecil-kecilan juga nanti malam.""Oh begitu... Apa agensi memang selalu menyiapkan pesta ulang tahun untuk artis-artisnya?"
"Tidak juga. Ah, bagaimana ya. Ayah Taeyong adalah pemilik perusahaan yang saat ini namanya sangat besar di Seoul. Tidak hanya itu, ia juga salah satu pemilik saham terbesar di agensi. Keberadaannya memberi pengaruh besar pada agensi kami, oleh karena itu-"
"Oleh karena itu agensi kalian menganggap Taeyong istimewa, benar begitu?" sela Yoonhwa yang malah membuat Jaehyun membatu, tak menyangka Yoonhwa akan memberikan respon seperti itu.
"Hidupnya benar-benar terasa seperti di surga." Yoonhwa tersenyum sinis, setelah apa yang di lakukan pria itu, ternyata ia masih bisa hidup enak."Bukan begitu Yoon, sebenarnya Taeyong juga tidak suka diperlakukan istimewa."
"Tidak suka apanya? Jelas-jelas dia menyukai semua itu, kau tidak lihat sikapnya yang sok berkuasa pada kalian?"
"Walaupun sikapnya begitu, dia sebenarnya adalah orang yang baik."
Yoonhwa kini tersenyum miris.
'Jaehyun... Kau benar-benar tidak tahu apa pun,' batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Love is True | Lee Taeyong
Fanfiction"Cinta? Bullshit! Di dunia ini tidak ada yang namanya cinta." - Lee Taeyong • • • Kisah tentang Taeyong, anggota grup idola terkenal yang tidak percaya akan cinta namun berakhir mencintai gadis yang sangat membencinya. ___