Akhirnya Yoonhwa dan Jaehyun memutuskan makan siang bersama. Kini mereka tengah berjalan dipandu oleh seorang pelayan menuju private room salah satu restoran mewah. Restoran ini cukup dekat dengan apartemen Yoonhwa.
"Kenapa kau selalu membawaku ke tempat mahal?" bisik Yoonhwa pelan, berusaha agar suaranya tidak didengar oleh pelayan yang berjarak beberapa meter darinya.
"Tempat ini dekat dari apartemenmu." Jaehyun ikut berbisik, yang kemudian membuat Yoonhwa mengernyit.
"Tetap saja! Aku tahu tempat yang lebih murah dan juga bagus."
Pelayan yang menemani mereka terkekeh kecil saat mendengarnya, karena Yoonhwa tidak berbisik saat mengatakan itu.
Seketika wajah Yoonhwa memerah karena malu. Ia menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan.
Jaehyun terkekeh, lalu menyingkirkan tangan yang menutupi wajah Yoonhwa. Jaehyun takut Yoonhwa bisa menabrak sesuatu karena tidak melihat jalan. "Tenang saja, aku mendapat banyak potongan harga."
"Benarkah?"
Jaehyun mengangguk. "Restoran ini milik Irene. Aku sudah sering ke sini dengan teman-teman yang lain."
Mendengar itu membuat Yoonhwa mengaga. Ternyata restoran mewah yang sering ia lewati adalah milik Irene? Sebenarnya berapa banyak bisnis yang dimiliki Irene? Yoonhwa menoleh ke arah Jaehyun yang berjalan dengan santai, sebelum akhirnya tiba di depan pintu yang didominasi warna putih ini.
"Silahkan Tuan, Nona." Pelayan itu membukakan pintu dan mempersilahkan mereka masuk. Ternyata ada seseorang yang sudah menunggu di sana, ia berdiri saat mendapati Jaehyun dan Yoonhwa datang.
"Yoonhwa?"
Yoonhwa terkejut mendapati pria yang sangat ia kenal berada di sini. Yoonhwa menoleh ke Jaehyun, lalu menoleh ke pria itu. "Baekhyun oppa? Kenapa kau ada di sini?"
"Jaehyun bilang ingin mengatakan hal yang penting dan memintaku ke sini. Aku tidak tahu kau juga datang."
"Ya. Ada hal penting yang harus kukatakan pada kalian."
Jaehyun tersenyum, kemudian mempersilahkan Yoonhwa dan Baekhyun untuk duduk.Tak lama kemudian pintu terbuka kembali. Seseorang yang berdiri mematung di sana, menatap Baekhyun dan Yoonhwa secara bergantian.
"Apa-apaan? Kenapa dia ada di sini?!" Baekhyun berdiri, hendak pergi jika saja ia tidak ditahan oleh Jaehyun.
"Hyung, kumohon tetaplah duduk."
"Kalau begitu aku yang pergi," ujar pria yang masih setia berdiri di depan pintu itu.
"INI SOAL JAEWON!"
Jaehyun berdiri, hendak menghentikan pria itu yang sudah berbalik ingin pergi. "Jika kau ingin tahu kebenaran masalah ini, tolong dengarkan aku. Taeyong hyung."Taeyong menghela napas, ia menghampiri mereka. "Apa yang coba ingin kau katakan?" Kemudian duduk di sebelah Jaehyun.
Jaehyun menunduk. "Sebelumnya, aku ingin minta maaf." Pria itu kemudian menatap setiap orang yang ada di ruangan ini. "Ada seseorang yang ingin bicara dengan kalian."
Jaehyun beranjak membuka pintu yang terhubung dengan ruangan sebelah. Seorang pria yang berada di ruang sebelah, berjalan ke arah mereka.
"Siapa dia?" Yoonhwa yang sedari tadi diam dibuat penasaran dengan kehadiran pria asing ini, yang sepertinya memiliki darah campuran, ia bukan sepenuhnya orang Korea.
"Kalian apa masih mengingatnya? Kevin Park, dia mantan trainee agensi kita. Sahabatku sejak kecil, masuk berberengan denganku sebagai trainee." Jaehyun menatap Baekhyun dan Taeyong secara bergantian. Kedua pria itu mengangguk, ingatan mereka sama-sama tajam, dan terlebih fakta bahwa Kevin adalah satu-satunya trainee yang memiliki wajah khas orang Eropa saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Love is True | Lee Taeyong
Fiksi Penggemar"Cinta? Bullshit! Di dunia ini tidak ada yang namanya cinta." - Lee Taeyong • • • Kisah tentang Taeyong, anggota grup idola terkenal yang tidak percaya akan cinta namun berakhir mencintai gadis yang sangat membencinya. ___