Hari sudah malam, dan tidak biasanya rumah pria itu ramai seperti saat ini. Jika pun teman-teman Taeyong datang menginap, rumah ini tidak akan sebising sekarang, karena Taeyong akan langsung menegurnya. Tapi karena saat ini pemilik rumah sedang tidak ada, tentu saja mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk bersenang-senang.
Karena Taeyong belum kembali juga sejak pagi tadi."Jam berapa sekarang?" Haechan datang dari arah kamar tamu dengan mengucek mata, sepertinya ia baru bangun tidur dilihat dari wajahnya.
"Hampir jam sembilan." Yoonhwa menjawab sembari melanjutkan bermain game online dengan Yuta, padahal tadi saat Yuta mengajaknya bertanding game, wanita itu nampak segan, tapi lihatlah sekarang. Yoonhwa malah terlihat sangat bersemangat, sampai-sampai tidak mau mengalihkan pandangan dari layar ponsel.
"Hemm." Haechan mengangguk-nganggukkan kepalanya, dan kemudian membaringkan tubuhnya di sofa, tepat disebelah Mark yang sedang duduk memainkan ponselnya.
"Hey Haechan! Bau apa ini? Apa kau belum mandi huh?" Mark menutup hidung, kemudian memindahkan tubuhnya ke sofa single.
"Belum, hehe. Tadi pagi juga aku tidak sempat mandi," ucap Haechan santai dan kemudian memejamkan mata juga menulikan telinga, tidak peduli dengan Mark yang mengatainya jorok.
"Ah, sial aku kalah lagi. Kau yakin tidak pernah memainkan ini sebelumnya? Woah aku tidak percaya." Yuta memasang tatapan tidak percayanya lagi, jelas sekali ini sudah keenam kalinya ia dikalahkan oleh seseorang yang katanya tidak pernah bermain game.
"Sungguh aku tidak pernah memainkannya sebelum ini. Selain make-up, sepertinya aku juga berbakat dalam hal ini. Benarkan, Haechan?" Entah ada angin apa Yoonhwa tiba-tiba menggoda Haechan yang sedang menguap.
"Apa? Ah, ya Noona. Kau yang terbaik, kau luar biasa Noona!" Haechan tiba-tiba langsung bersemangat, entah kemana perginya laki-laki yang tadi nampak malas-malasan itu.
"Terima kasih Haechan. Kau sangat baik, aku suka orang yang baik sepertimu, tapi akan lebih baik lagi kalau kau rajin mandi. Iya kan?" Seketika itu membuat orang-orang yang ada di ruang tengah terkekeh.
"Tentu, aku sangat suka mandi. Bahkan aku bisa mandi tiga, ah tidak. Lima. Ya, aku biasa mandi lima kali sehari," ujar Haechan diselingi cengiran yang seketika membuat semua orang terbahak-bahak.
"Kau bahkan bisa tidak mandi selama seminggu," ungkap Jungwoo yang tidak bisa mengendalikan tawanya, dia yang tadinya duduk di karpet samping sofa bahkan sampai berguling-guling di lantai sambil memegangi perutnya.
"Lima kali terlalu berlebihan. Jika kau mandi lima kali sehari, kulitmu akan keriput." Johnny kembali membuat ruangan terpenuhi dengan gelak tawa.
"Benarkah itu? Ah terserah, yang penting aku sangat suka mandi. Saking sukanya, sampai-sampai aku ingin mandi sekarang juga!"
"Oh bagus, kalau begitu pergilah!" Mark mengusap air matanya yang keluar karena asik tertawa sedari tadi.
"Tentu! Aku akan pergi sekarang juga." Laki-laki itu kemudian beranjak dari sofa dan berjalan sambil menghentak-hentakan kakinya kesal.
"Ah, lucu sekali," gumam Yoonhwa sambil sesekali masih tertawa. Sungguh ia tidak pernah tertawa selepas ini sejak memasuki rumah Taeyong.
"Ngomong-ngomong, kenapa Taeyong belum kembali juga? Hyung, kau sudah katakan padanya kalu kita datang kan?" Jaehyun bertanya pada Taeil, sedikit cemas lantaran kurang dari tiga jam lagi hari akan berganti, yang berarti adalah hari ulang tahun Taeyong. Bagaimana mereka akan merayakannya jika pria yang berulang tahun tidak diketahui keberadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Love is True | Lee Taeyong
Fiksi Penggemar"Cinta? Bullshit! Di dunia ini tidak ada yang namanya cinta." - Lee Taeyong • • • Kisah tentang Taeyong, anggota grup idola terkenal yang tidak percaya akan cinta namun berakhir mencintai gadis yang sangat membencinya. ___