02| Teman Lama

9.5K 731 42
                                    

Boboiboy dkk adalah milik monsta saya hanya meminjam karakter nya saja. Dan cerita ini asli punya saya

AU, Family, Angst(maybe?), Humor, Hurt, Drama, Friendship, Elementals Siblings

Rate : T
13+

Δ Δ
-

Hidup ini singkat, berubahlah ketika kau punya kesempatan, karena akan sangat menyakitkan ketika kau berubah dalam keterpaksaan-Halilintar's friend

***

"IYA KAK! GAK LAGI!"

"INI IDE KAK UPAN KAK!"

"AMPUN KAK! SUER GAK LAGI!"

"GUE GAK IKUTAN KAK!"

"GEMPA! HELP ME!"

"KAK GEM! KAK HALI NYIKSA NIH!"

Gempa hanya menghela nafas, lalu meminum teh hangatnya. Thorn malah terkekeh mendengar suara keributan tadi, lalu Solar memilih untuk menutup telinganya, sementara Ice berusaha untuk kembali tidur.

"Seminggu yang lalu rumah ini masih damai, tiap pagi selalu tenang, gak ada teriakan kek gini," ujar Ice yang sudah menyerah untuk tidur,lalu memakan sarapannya.

"Udah kak?" tanya Solar ketika melihat Halilintar turun dari tangga lalu berjalan menuju kamar mandi.

Selang beberapa menit, Taufan dan Blaze turun sambil tertawa-tawa tidak jelas. Padahal baru saja mereka berteriak-teriak kesakitan, sekarang malah tertawa. Aneh.

"Gak ada hobi lain apa?" tanya Solar.

"Kalo udah hobi, ga bisa diubah," jawab blaze sambil duduk di sebelah Gempa.

"Kalo di On The Spot ada kategori 7 orang dengan hobi teraneh plus ga guna kalian pasti jadi urutan pertama," ucap Solar lagi.

"Ya gapapa, abis itu kita viral," jawab Blaze santai

"Lagian, tumben banget kan bangun nya siang," ujar Taufan seraya menuangkan teh kedalam gelas.

Gempa hanya menggeleng-gelengkan kepala nya. Ia tau kenapa Halilintar bangun terlambat. Setelah sarapan mereka segera berangkat menuju sekolah.

Baru saja keluar dari mobil, mereka mendengar suara teriakan alay dari beberapa siswi yang melihat kedatangan mereka.

Halilintar berjalan lebih dulu, mengabaikan para siswi yang sibuk meminta ini itu padanya. Ia juga meninggalkan adik-adiknya yang malah menanggapi mereka. Seperti Solar yang sibuk foto sana sini,Taufan yang sibuk menggombali, lalu Gempa yang membalas sapaan mereka dengan ramah, Thorn yang membiarkan mereka mencubiti pipinya.

"Dari dulu lo gak berubah ternyata."

Halilintar menoleh lalu mendapati seorang pria berambut ungu sudah berdiri di sebelahnya.

"Gak ada yang perlu diubah," sahutnya datar.

"Tapi dulu—"

"Dulu sama sekarang beda."

Setelah Halilintar memotong ucapannya, tidak ada lagi percakapan di antara mereka berdua. Walaupun sebenarnya masih ada yang ingin Fang katakan. Ketika sudah masuk ke dalam kelas, mereka pun duduk di bangku masing masing. Ya, mereka sebenarnya satu kelas.

"Sejak kapan lo duduk disini?" tanya seorang perempuan.

Halilintar yang sedang memainkan handphonenya pun menoleh ke sumber suara. Ia melihat seorang gadis yang sedang berdiri sambil berkacak pinggang.

PAIN [Boboiboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang