(Art is not mine)
Boboiboy dkk adalah milik monsta saya hanya meminjam karakter nya saja.dan cerita ini asli punya sayaAU,Family,Angst(maybe?),Humor,Hurt,Drama,Friendship,Elementals Siblings
Rate : T
13+Δ Δ
-Rindu itu seperti gerimis yang muram, awet.
🌼🌼🌼🌼
Terlalu banyak perubahan pada rumah ini.
Gempa memperhatikan setiap sudut yang mempunyai kenangan tersendiri.
Ia rindu rumah ini,Ia rindu kehangatan di dalam nya.walaupun menyebalkan,tapi Ia rindu kerusuhan yang ada.lebih baik berisik seperti ini dulu,daripada sunyi seperti sekarang.
Ia rindu pada semua nya yang tidak lagi sama,bahkan Gempa rindu pada orang orang yang biasanya ada di dalam rumah ini.
Ruang tengah,Papa nya yang biasanya membaca koran.Dapur,Mama nya yang sibuk memasak.Balkon,Halilintar dan diri nya yang sibuk memperhatikan saudara saudara mereka.Halaman depan,Taufan,Blaze,Thorn dan Solar yang sedang bermain.
Rasanya ingin menangis mengingat semua itu.mengingat kejadian yang takkan pernah terulang lagi.
"Gem,"
Panggilan Halus itu mengalihkan atensi Gempa,membuat nya langsung tersadar dan menoleh ke sumber suara.
"untuk beberapa hari,kita disini dulu,urusan sekolah biar gue yang ngurus,lagian lo juga udah lama kan gak kesini?"
"hm. Gue kangen." Gempa tersenyum tipis,membuat Taufan ikut tersenyum.
"ya gini keadaan rumah sekarang,apalagi semenjak kalian gak ada.sepi."
"disana juga sepi,"
"oh iya,Kak Hali gimana?"
"di kamar,sama Ice."
"untung kita bawa baju." ucap Gempa setelah beberapa detik hening.
"iya,gue udah nebak kita bakal nginep,dasar kak Hali nya aja yang ngotot mau pulang hari ini juga."
"yaudah gue ke kamar kak Hali ya? Kamarnya masih sama kan?" tanya Gempa bercanda.
"kamar kak Hali ada di gudang." jawab Taufan yang ikut bercanda.
Gempa pun menaiki tangga menuju kamar Halilintar.saat membuka pintu kamar,Yang di dapati nya malah Ice yang ikut tertidur.
Gempa pun duduk di tepi tempat tidur,tepat di sebelah Halilintar.
"kak,Maaf gue gak bisa ngertiin lo,"
"maaf,kalo kita selalu nyusahin,"
"maaf,karena bikin Kakak tertekan,"
"harusnya kakak tuh bisa berbagi sama kita."
Gempa pun berdiri,lalu mendekati jendela kamar yang terlihat berembun.Ia menghela nafas.lelah.
Mengingat perdebatan tadi,juga mengingat keluhan Halilintar membuat Gempa ikut stres.bahkan Ia pun merasa,Hal ini juga yang Halilintar rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAIN [Boboiboy]
Teen Fiction[REVISI] "Segitu bencinya lo sama dia kak?" -Taufan "Lo gak lupa kan fan, siapa yang buang kita?" -Halilintar "Lo juga gak lupa kan kak, siapa yang lahirin kita?" -Taufan "Kalo bisa minta, gue gak mau di lahirin." -Halilintar Diabaikan, dilupakan, l...