Boboiboy dkk adalah milik monsta saya hanya meminjam karakter nya saja.dan cerita ini asli punya saya
AU,Family,Angst(maybe?),Humor,Hurt,Drama,Friendship,Elementals Siblings
Rate : T
13+===
Jadilah pribadi yang menantang masa depan, bukan pengecut yang aman di zona nyaman
===
"Ice ... hei, kenapa?"
"stt! Diem."
"Ice –"
"WOI! BANGUN!"
"Kak?!" Reflek, Ice malah memeluk Halilintar yang berada di depan nya. Mimpi sialan!
"eh, nih anak mimpi apa dah? Bangun bangun langsung gini." Ujar Taufan sambil geleng-geleng kepala. "eh tapi gue juga mau dong!"
Taufan memeluk Halilintar dan Ice yang sedang berpelukan, dan akhirnya mereka malah berpelukan bersama.
"nyamuk ya kita." Sahut Gopal. Sementara Yaya diam diam mem-foto mereka bertujuh.
"yaudah yuk balik ke tempat tadi." Ajak Taufan.
"ntaran ah, gue masih ngantuk." Jawab Ice enteng.
"yeu, nih anak minta ditabok kayaknya biar bangun!" umpat Taufan dalam hati.
"yaudah, sini naik." Halilintar berjongkok membelakangi Ice memberi isyarat untuk naik ke punggungnya, dan dengan senang hati Ice melakukannya. Sementara mereka yang ada disana hanya menatap heran. Halilintar tadi pergi kemana sampai sampai kerasukan jin seperti itu?
Mereka pun memutuskan untuk kembali ke tempat semula, namun bukan tempat dimana mereka mempersiapkan kejutannya. Taufan, Blaze dan Thorn cemberut melihat Ice yang enak-enakan digendong Halilintar. Mereka kan mau juga.
"Fan, kita bawa langsung aja kesana, mumpung Ice lagi digendong Hali, kita suruh dia tutupin matanya Hali aja." Bisik Fang memberi usul.
"boleh juga tuh." Timpal Gopal yang ternyata menguping pembicaraan.
Taufan pun menyuruh Ice dengan membuat sebuah isyarat agar tidak ketahui Halilintar. Dan ketika Ice menutup mata Halilintar dengan kedua tangannya, Halilintar pun reflek berhenti karena heran.
"udah nurut aja." Kata Taufan seraya memegang pergelangan tangan Kakaknya itu.
===
"yang kita kasih memang gak sesuai sama yang sering kakak kasih ke kita." Taufan memulai pembicaraan ketika mereka sudah sampai.
"apanya?" tanya Halilintar tidak mengerti sekaligus bingung.
"terus doa Upan di hari ini, semoga kita bisa kayak dulu lagi."
Ice melepaskan tangannya lalu turun dari punggung Halilintar. Sementara Halilintar masih mengedip-kedipnya matanya karena pandangannya masih buram. Ketika sudah benar benar jelas, Halilintar diam sambil memperhatikan keadaan di sekitarnya.
Untuk beberapa detik, ia hanya diam tidak merespon apa apa. Dan di detik berikutnya, bibirnya reflek membentuk sebuah lengkungan.
Di hadapannya terdapat beberapa meja. Satu meja berisi kue ulang tahun dan tumpukkan hadiah. Sementara di belakangnya terdapat berbagai macam hiasan yang tertempel, seperti banner bertuliskan Happy Birthday,
KAMU SEDANG MEMBACA
PAIN [Boboiboy]
Teen Fiction[REVISI] "Segitu bencinya lo sama dia kak?" -Taufan "Lo gak lupa kan fan, siapa yang buang kita?" -Halilintar "Lo juga gak lupa kan kak, siapa yang lahirin kita?" -Taufan "Kalo bisa minta, gue gak mau di lahirin." -Halilintar Diabaikan, dilupakan, l...