56| Pelangi

8.1K 581 113
                                    

Boboiboy dkk adalah milik monsta saya hanya meminjam karakter nya saja. Dan cerita ini asli punya saya

AU, family, angst(maybe?), humor,hurt, drama, friendship, elementals siblings

Rate : T
13+

===

Ketika sudah bahagia, jangan biarkan masa lalu mengusik. Bukannya tidak boleh melihat ke belakang, hanya saja jangan membawanya kembali.

===

"Mau apalagi kamu?"

"Gak, aku cuma mau kasih tau, setelah kamu bebas nanti, tolong jangan ganggu keluarga aku lagi, apalagi kalo sampe melibatkan anak-anak lagi, sebagai gantinya nanti kamu aku carikan pekerjaan," jelas Nindya.

"Saya gak butuh belas kasihan kamu, lagipula seharusnya kamu juga bisa masuk penjara."

"Selama kamu di penjara dan gak ada bukti, kamu gak bisa apa-apa."

"Kurang ajar, seenaknya kamu manfaatin saya."

"Aku? Kamu yang terlalu ingin balas dendam, lalu menghasut aku kan?"

"Ah terserahlah, dasar!"

Nindya yang sudah puas berbicara pun segera pergi. Sementara Bobi kembali dibawa ke dalam selnya. Ia ditahan atas kasus korupsi, peretasan dan percobaan pembunuhan.

Buk!

"Blaze! Lo ngapain lagi?!" teriak Taufan.

"Kali aja Kak Hali bisa inget," jawabnya enteng.

Halilintar mengusap-usap kepalanya, lalu menjitak kepala Blaze. "Gimana? Sakit?"

Halilintar baru diperbolehkan pulang hari ini. Dan Nindya mampir sebentar untuk bertemu dengan Bobi yang sudah dipenjara. Ia sengaja menyuruh anak-anaknya untuk tetap di mobil saja.

"Udah lo tukeran sini sama gue," ujar Taufan lalu keluar dari mobil.

Taufan membuka pintu dari sisi kanan, menyuruh Solar keluar lalu menarik Blaze. Sudah yang kedua kalinya Blaze mengantukkan kepala Halilintar ke jendela mobil.

"Ribet banget lo berdua," cibir Solar.

"Ya lagian dia kurang kerjaan banget, inget gak, makin lupa iya," jawab Taufan sensi.

"Ya kan bagian dari usaha, lo gimana sih, Kak?" bela Blaze.

"Usaha matamu!"

"Nih mata gue ada!"

"Berisik! Gue mau tidur!" ketus Ice.

"Nahkan bangun," sahut Gempa.

"Mama lama banget," kata Thorn.

"Itu dateng," jawab Halilintar yang sedang memainkan Handphone milik Gempa.

"Yaudah buru masuk, ribet banget lo, Kak," kata Solar seraya mendorong Taufan.

_______________

"Ujian sekolah Kak Hali gimana, Ma?" tanya Gempa.

Nindya yang tadinya sedang menonton televisi menoleh pada Gempa yang sudah berada di sebelahnya. "Kenapa? Gak ada masalah 'kan?"

"Kak Hali emang inget sama pelajarannya?"

Nindya terlihat menghela nafas sebentar. "Hali itu gak amnesia, dia masih inget semuanya."

PAIN [Boboiboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang