Kim Namjoon
(Warning! FluffySoft hour!)
Aku baru saja mencuci muka dan menggosok gigi, bersiap-siap ganti baju dengan piyama, kemudian tidur di atas kasurku yang empuk dan mahal, ketika tiga pesan pendek dari Seokjin datang ke ponselku. Kantuk yang menyerang karena lima jam menatap ponsel seketika menghilang begitu saja karena Seokjin.
Segera, secepat kilat, masuk ke dalam klosetku dan berhenti di salah satu rak pakaian yang tergantung puluhan kemeja favoritku. Mataku meliar melihat satu persatu pakaian yang tergantung itu sembari menimbang kemeja mana yang pantas dipakai dan tidak terlihat terlalu formal.
Sayangnya sekarang semua kemeja yang kupunya terlihat tidak menarik sama sekali di mataku. Bahkan sampai harus mendobrak masuk kamar Taehyung dan masuk ke dalam kloset pribadinya. Yang punya kamar sampai terlonjak kaget dan hanya bisa pasrah saat aku membawa beberapa lembar bajunya ke dalam kamar.
"Jangan tumpahkan cairan apapun ke pakaianku, hyung. Termasuk milikmu sendiri!" teriaknya dari dalam kamar dengan nada acuh tak acuh.
Persetan dengan Taehyung dan pikiran kotornya, aku tidak peduli. Kucoba pakaiannya sambil mencocokkan dengan celana-celana yang kupunya. Butuh lima belas menit sampai akhirnya aku menemukan pilihanku: jaket dan celana denim, lalu kaos putih polos di dalamnya. Aku tampak seperti anak kuliahan daripada yang seharusnya.
Kemudian kusambar ponsel dan kunci mobil yang berada di atas nakas di samping kanan tempat tidur, lalu berjalan cepat meninggalkan apartemen. Mendadak senyumku mengembang lebar karena langkahku yang mendadak cepat menuju basemen tempat parkir. Berterima kasih pada kaki panjang yang mulai sekarang menjadi salah satu tiga teratas anggota badan yang paling kusuka.
Aku pun masuk ke dalam mobil dan segera mengenakan sabuk pengaman. Tapi sebelum pergi kuambil ponselku dan dengan cepat membuka aplikasi chat untuk menghubungi Seokjin. Mataku reflek membaca ulang chat-nya yang dua puluh menit lalu dia kirim.
"Pak, tawaran minum kopinya masih berlaku tidak?"
"Belum lewat satu hari, kan? Sepertinya masih berlaku. Bagaimana kalau kita minum kopi sekarang? Ada banyak hal yang mau saya sampaikan."
"Ini alamatnya, Pak. Tapi saya tidak masalah kalau Bapak tidak datang. Maaf atas kelancangan saya. Selama malam, Pak."
Begitu isi tiga pesannya. Bagaimana bisa aku menolaknya? Meski ada ratusan tugas yang harus aku lakukan malam ini, Seokjin adalah yang utama untukku. Meski rasa kantukku lebih berat daripada jumlah berat badanku sekarang, pesan ajakan Seokjin membuatnya ringan dan hilang seketika. Efek Seokjin terlalu besar dan kuat.
Tidak butuh waktu lama sampai akhirnya aku tiba di depan cafe tempat Seokjin menunggu. Dari balik kaca jendela yang mengelilingi cafe-nya, bisa kulihat presensi berbahu lebar yang sedang duduk di salah satu meja di posisi tengah. Dari luar juga bisa kulihat kalau cafe-nya tidak terlalu punya banyak pengunjung hari ini. Tempat yang cocok untuk menceritakan apapun tanpa harus khawatir ada orang sekitar yang mencuri dengar ke arah kami.
"Kim Seokjin," panggilku ketika aku tiba di depan mejanya.
Anak itu mengangkat kepalanya dan tersenyum. Dia menarik bahunya ke belakang kemudian bersandar pada punggung kursi dengan kepala masih mengadah lurus ke arahku.
"Saya pikir Bapak tidak akan datang." Seokjin tergelak singkat dan tersenyum lagi. Pipi-pipinya mengembang bulat lucu sekali. Benar-benar mirip hamster yang ada di apartemen.
"Bahkan ketika pesanmu datang saat saya mengerjakan disertasi, saya akan tetap datang bagaimana pun keadannya."
Kemudian aku menarik kursi di sebelahku lalu duduk di atasnya. Mata kami berdua masih saling menatap tapi tingkah Seokjin yang tak biasa itu yang membuatku kaget. Dia tidak keberatan kalau aku terus memandangnya dan dia sama sekali tidak terganggu dengan menatapku. Padahal biasanya dia akan langsung melempar pandang dan membiarkan telinganya yang menjelaskan rasa malunya itu dengan cara berubah warna menjadi merah padam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] His Smile | Namjin
Fiksi Penggemar⚠️⚠️⚠️ NAMJIN IS A COUPLE IN THIS STORY!!!! IF YOU ARE A HOMOPHOBIC, LEAVE THIS AND GO AWAY!!!! (forgive me for any mistakes, bcs this is my first time writing BL's story^^) alpakakoala, 2019