part #2

1.2K 42 0
                                    

Happy Reading :)

***

Maaf harus ninggalin
kamu untuk sementara waktu.

🍂🍂

Geby menghampiri ayah juga bundanya yang tengah menunggu di ruang tamu. Bundanya menepuk sofa agar Geby duduk tepat di tengah-tengah ayah juga bundanya. Geby menurut, lantas ia duduk sambil menatap kedua orang tuanya bergantian.

"Geby, ada hal yang harus Ayah sama Bunda katakan sama kamu," ucap ayahnya.

Geby menatap bingung kedua orang tuanya, kenapa mereka jadi diam dan suasana menjadi hening. Embusan napas panjang terdengar dari ayahnya.

"Ayah sama Bunda gak bisa tinggal lama di sini."

"Maksud Ayah sama Bunda apa?" tanya Geby.

"Ayah sama Bunda harus pergi ke luar kota untuk beberapa bulan karena urusan pekerjaan. Bukannya Bunda ingin membiarkanmu sendirian di sini, uang hasil kerja Ayah sama Bunda juga untuk kamu, sayang." Bundanya menggenggam tangan Geby kuat.

"Iya, Bun."

"Ayah sudah siapkan satu pembantu untuk melayani kamu selama kami tidak ada. Namanya Bi Suti, kalau ada perlu apa-apa, kamu bilang aja sama dia. Maaf Ayah gak bisa nemenin kamu di sini."

"Tapi, kenapa harus pindah kalau Ayah sama Bunda mau pergi? Kenapa kita gak tinggal di rumah yang dulu aja?"

"Gak papa, sayang."

"Geby, kamu harus baik-baik ya di sini. Kalau ada apa-apa, bilang sama Bunda."

Geby menganggukkan kepalanya dengan senyum yang dipaksakan. Setelah ia meninggalkan Gino juga Dara, sekarang ia juga ditinggalkan Ayah dan Bundanya untuk beberapa bulan. Apa ia memang harus menjalani semuanya sendiri? Tanpa ada Gino yang membuatnya tersenyum, Dara yang membuat candaan, Bundanya yang selalu menyiapkan segala keperluannya, dan Ayahnya yang perhatian.

"Iya, Bun. Geby janji bakal jaga diri baik-baik."

Geby memeluk ayah juga bundanya. Sesudahnya, ia segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar, tak lupa ia juga mengunci pintu agar bisa menenangkan dirinya sejenak. Geby ingat bahwa sebelumnya ia sempat bertukar pesan dengan Gino, ia mengambil ponselnya dan melihat sebuah pesan masuk dari Gino.

Gino

Aku sayang kamu, By.

Aku juga, Gin. Maaf harus ninggalin
kamu untuk sementara waktu.

Tidak ada lagi balasan dari Gino, pesannya sama sekali belum terbaca. Geby membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya sampai akhirnya ia tertidur, membiarkan ponselnya tergeletak di kasur.

***

Geby mengucek matanya saat cahaya matahari menyorot tepat ke wajahnya. Geby mengedarkan pandangannya, lantas ia menatap bingung secarik kertas di atas nakas. Kertas apa itu?

Geby mengambilnya lantas membuka tiap lipatannya dan membacanya.

Pagi, sayang ....
Maaf Bunda gak sempet bangunin kamu, bunda gak tega lihat wajah tidur kamu yang tampak damai.

Kalau kamu mau sarapan, bunda sudah siapin di meja makan. Atau, kalau kamu gak suka, kamu bisa pinta Bi Suti buat masakin, ya.

FAKE CUPU [New Version - On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang